Ada empat sifat – sifat umum yaitu dua perkara berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan siswa, yang ketiga berkaitan dengan pendekatan baru penyampaian guru dan yang keempat menyatakan isi kelas kolaboratif.
a) Berbagi informasi antara siswa dan guru
Dalam kelas tradisional, guru adalah sebagai pemberi informasi yang mutlak di mana aliran informasi bergerak satu arah saja yaitu dari guru ke siswa dan sedikit sekali dari siswa kepada siswa yang lain. Guru dianggap mempunyai pengetahuan tentang isi mata pelajaran, keahlian, dan pengajaran. Siswa hanya menunggu arahan yang akan diberi oleh guru. Siswa yang memberi reaksi yang berbeda dianggap sebagai pengganggu di dalam kelas, begitu juga untuk siswa yang tidak memahami atau membantah arahan.
Akan tetapi berlainan dengan guru kolaboratif, siswa menilai dan sentiasa membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, pembinaan bahasa komunikasi, strategi dan konsep pengajaran pembelajaran sesuai teori, menggabung keadaan sosiobudaya dengan situasi pembelajaran.
Sebagai contohnya, bila guru mengajar topik sains pesawat sederhana. Siswa yang mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan konsep tersebut diberikan peluang menyatakan sesuatu pada sesi pengajaran dan berbagi idea serta memberi garis-garis besar arus komunikasi siswa. Tambahan lagi apabila siswa tahu dan melihat, maka pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jalinan pembelajaran mereka serta pembelajaran guru, mereka akan bermotivasi untuk melihat dan mendengar. Mereka juga dapat membuat satu kaitan antara belajar dengan dunia sebenarnya dengan belajar dalam kelas.
b) Perbagian kuasa
Dalam kelas kolaboratif, guru berbagi kuasa autoritas dengan siswa, dalam beberapa keadan tertentu. Kebanyakan dalam kelas tradisional guru bertanggungjawab menetapkan arah, memberi dan mengatur kerja, melihat perjalanan tugas serta menilai apa yang diajarkan. Pembelajaran kolaboratif pula memberi peluang siswa memahami apa yang telah diajar dalam ruang lingkup yang ditetapkan oleh guru. Guru menyediakan tugas yang sesuai arahan dan kegemaran siswa dan menggalakkan siswa untuk menilai apa yang diajar. Menggalakkan siswa menimba pengalaman mereka sendiri, memastikan pelajar berbagi strategi dan informasi, menghormati pelajar lain, menyokong menggalakkan idea–idea yang bernas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalak pelajar mengambil bagian secara terbuka dan bermakna.
Contoh dalam mata pelajaran sains, tajuk yang diajar adalah energi alternatif. Guru yang memiliki faham tradisional akan mengarahkan siswa menyiapkan esei berkenaan dengan tajuk tersebut. Sebaliknya guru yang memegang prinsip kolaboratif akan memastikan dahulu produk apakah pelajar hendak hasilkan. Antara aktivitas yang akan dihasilkan ialah model kompor hemat energi, kemudian melakukan sedikit penyelidikan dari sumber original yang lain yang menyokong buku teks rujukan dan mungkin membuat proyek dengan siswa.
c) Guru sebagai perantara (mediator)
Peranan guru di kelas sebagai perantara, ia menolong menghubung informasi baru dengan pengalaman yang ada serta membantu siswa bila siswa buntu dan bersedia menunjukkan cara bagaimana hendak belajar.
d) Kelompok siswa yang heterogen
Perkembangan pengalaman siswa adalah penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Pada kelas kolaboratif siswa menunjukkan kebolehan mereka, dibebaskan menyumbang informasi dan mendengar atau membahas sumbangan informasi siswa lain.
Satu sifat kelas kolaboratif ialah siswa tidak diasingkan dari usaha, tingkat pencapaian, kegemaran dan penilaian. Berbeda dengan kelas non-kolaboratif, perlombaan yang bersifat individual akan melemahkan semangat bekerjasama dan menyekat peluang siswa belajar melalui berinteraksi secara bermakna dan berkesan. Siswa yang lemah tidak ada peluang untuk belajar daripada siswa yang pintar atau sebaliknya. Guru yang mengajar di kelas yang dikelola secara kolaboratif dapat melihat perkembangan siswa yang lemah dengan jelas dan terarah.
Referensi:
- _____________. Vygosky. [on line] http://www.learningandteching.info
- FÃ¥hræus, E.R. (2006).Collaborative Learning through Forum Systems– Problems and Opportunities. [on line] http://www.dsv.su.se/~evafaahr
- Matthews, Roberta S.; Cooper, James L.; Davidson, Neil; Hawkes, Peter. Building bridges between cooperative and collaborative learning. [on line] http://www.teachersrock.net
- Silberman, M. (1996). Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject Mancussets: Allyn and Bacoon
- http://yherlanti.wordpress.com/
0 Comments
Berikan Komentar Terbaik Anda Disini [NO SPAM, SARA n PORN]. Terima Kasih