Seperti yang telah dibahas sebelumnya, guru bertindak sebagai perantara (mediator) dalam aktivitas dan proses pembelajaran. Renven Fenerstein dan Lev Vygotsky memaknai mediator sebagai fasilitator, model dan juru latih.
a) Fasilitator ( pemudah cara )
Fasilitator dalam perkara–perkara yang terlibat dalam mewujudkan lingkungan yang aktif dan kaya dengan idea baru, memberi ruang kepada bekerja secara kolaboratif dengan penyelesaian masalah, dan menyediakan berbagai tugas bermakna bagi masa depan siswa.
b) Pengatur kelas
Guru mengatur kelas dengan standar kelas kolaborasi. Kelas kolaboratif dilengkapi dengan berbagai bahan bacaan. Dalam kelas ditempatkan ruangan jurnal, majalah , buku–buku rujukan, surat kabar dan berbagai media lain yangoleh diakses siswa sebagai penghubung idea. Siswa mampu menjalankan aktivitas atau proyek untuk menjalankan eksperimennya.
c) Memberi tugas pada siswa
Selain menyusun atur siswa dalam kelas, siswa juga diberi tugas dan tanggungjawab masing–masing. Suasana kebergantungan ini dilihat bergerak seacara aktif dan bukan pasif demi keharmonian dan kebermaknaan, kelancaran proses pengajaran pembelajaran dalam kelas. Pada suasana yang lain guru juga boleh melibatkan siswa dengan siswa yang lain (kelompok rekan sebaya) siswa dengan guru–guru yang lain (guru bimbingan konseling, guru eksktrakurikuler, dan guru mata pelajaran ) dan forum orang tua murid (POM) serta pakar di bidang tertentu.
Tugas yang guru berikan mestilah menggalakkan berbagai arah jawaban. Tugas yang menjurus pada penilaian tingkat tinggi seperti membuat keputusan dan menyelesaikan masalah. Tugas menggalakkan pelajar mengaitkan kepada keadaan yang sebenar, peristiwa, situasi yang dapat dilihat dan dirasai oleh pelajar melalui berbagai penafsiran dan pengalaman sendiri.
d) Manajemen dalam kelas
Guru juga dapat melihat beberapa susunan sosial untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama antara pelajar di dalam kelas. Pada situasi ini, guru menetapkan satu iklim kelas yang perlu dipatuhi bersama. Seperti bertanya untuk penjelasan, beri peluang kepada semua menyumbang idea, menghargai pendapat yang berbeda dan termasuk juga membuat bantahan dan menolak idea.
Referensi:
a) Fasilitator ( pemudah cara )
Fasilitator dalam perkara–perkara yang terlibat dalam mewujudkan lingkungan yang aktif dan kaya dengan idea baru, memberi ruang kepada bekerja secara kolaboratif dengan penyelesaian masalah, dan menyediakan berbagai tugas bermakna bagi masa depan siswa.
b) Pengatur kelas
Guru mengatur kelas dengan standar kelas kolaborasi. Kelas kolaboratif dilengkapi dengan berbagai bahan bacaan. Dalam kelas ditempatkan ruangan jurnal, majalah , buku–buku rujukan, surat kabar dan berbagai media lain yangoleh diakses siswa sebagai penghubung idea. Siswa mampu menjalankan aktivitas atau proyek untuk menjalankan eksperimennya.
c) Memberi tugas pada siswa
Selain menyusun atur siswa dalam kelas, siswa juga diberi tugas dan tanggungjawab masing–masing. Suasana kebergantungan ini dilihat bergerak seacara aktif dan bukan pasif demi keharmonian dan kebermaknaan, kelancaran proses pengajaran pembelajaran dalam kelas. Pada suasana yang lain guru juga boleh melibatkan siswa dengan siswa yang lain (kelompok rekan sebaya) siswa dengan guru–guru yang lain (guru bimbingan konseling, guru eksktrakurikuler, dan guru mata pelajaran ) dan forum orang tua murid (POM) serta pakar di bidang tertentu.
Tugas yang guru berikan mestilah menggalakkan berbagai arah jawaban. Tugas yang menjurus pada penilaian tingkat tinggi seperti membuat keputusan dan menyelesaikan masalah. Tugas menggalakkan pelajar mengaitkan kepada keadaan yang sebenar, peristiwa, situasi yang dapat dilihat dan dirasai oleh pelajar melalui berbagai penafsiran dan pengalaman sendiri.
d) Manajemen dalam kelas
Guru juga dapat melihat beberapa susunan sosial untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama antara pelajar di dalam kelas. Pada situasi ini, guru menetapkan satu iklim kelas yang perlu dipatuhi bersama. Seperti bertanya untuk penjelasan, beri peluang kepada semua menyumbang idea, menghargai pendapat yang berbeda dan termasuk juga membuat bantahan dan menolak idea.
Referensi:
- _____________. Vygosky. [on line] http://www.learningandteching.info
- FÃ¥hræus, E.R. (2006).Collaborative Learning through Forum Systems– Problems and Opportunities. [on line] http://www.dsv.su.se/~evafaahr
- Matthews, Roberta S.; Cooper, James L.; Davidson, Neil; Hawkes, Peter. Building bridges between cooperative and collaborative learning. [on line] http://www.teachersrock.net
- Silberman, M. (1996). Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject Mancussets: Allyn and Bacoon
- http://yherlanti.wordpress.com/
0 Comments
Berikan Komentar Terbaik Anda Disini [NO SPAM, SARA n PORN]. Terima Kasih