Karakteristik dan Langkah-Langkah Penelitian Kombinasi

 Karakteristik utama penelitian kombinasi (sering disebut juga Mixed Methods) adalah menggabungkan atau mengintegrasikan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi atau serangkaian studi.

Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif, valid, dan mendalam terhadap masalah penelitian dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing metode.

Berikut adalah karakteristik penelitian kombinasi:

Karakteristik Umum Penelitian Kombinasi

Karakteristik

Penjelasan

Rasionalitas (Alasan Logis)

Penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif dilakukan berdasarkan alasan yang logis dan jelas (bukan sekadar asal gabung) untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kompleks.

Prioritas

Menetapkan bobot atau prioritas yang jelas untuk setiap metode (kuantitatif atau kualitatif) dalam penelitian. Ada desain yang memprioritaskan kuantitatif, kualitatif, atau keduanya memiliki prioritas yang seimbang.

Sekuens/Waktu

Menentukan urutan waktu pengumpulan data, yaitu apakah data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan secara berurutan (sekuensial) atau bersamaan (konkuren/simultan).

Penggabungan Data (Integrasi)

Adanya tahapan penggabungan data (kuantitatif dan kualitatif) dalam tahap analisis, interpretasi, atau bahkan dalam desain penelitian. Integrasi ini bisa berupa menyandingkan hasil, menjelaskan hasil satu metode dengan metode lainnya, atau mentransformasikan data.

Berorientasi pada Tujuan

Desain penelitian dipilih secara fleksibel dan disesuaikan secara khusus untuk mencapai tujuan penelitian yang lebih luas dan multidimensional.

Perspektif Pragmatisme

Secara filosofis, pendekatan ini seringkali didasari oleh pragmatisme, yang menekankan pada aplikasi dan solusi atas masalah, daripada terfokus hanya pada satu paradigma metodologis (positivisme atau konstruktivisme).


Fungsi Penggabungan Metode

Penggabungan dua metode ini juga memiliki tujuan fungsional, yang disebut komplementaritas atau triangulasi:

  • Komplementaritas: Menggunakan satu metode untuk melengkapi, memperluas, atau mengelaborasi temuan dari metode lain. Misalnya, hasil statistik (kuantitatif) dijelaskan dan diperkaya dengan kutipan naratif (kualitatif).
  • Triangulasi: Menggunakan data dari dua metode berbeda untuk saling memvalidasi, menguatkan, atau membandingkan temuan tentang fenomena yang sama. Jika hasilnya konsisten, validitas temuan meningkat.

Langkah-langkah untuk melakukan penelitian gabungan (Mixed Methods) bervariasi tergantung pada desain yang Anda pilih (misalnya, sekuensial atau konkuren). Namun, secara umum, prosedur penelitian gabungan mencakup tahapan inti berikut:

1. Tahap Perencanaan dan Desain

A. Identifikasi Masalah dan Tujuan

  • Tentukan Masalah Penelitian: Rumuskan masalah yang memerlukan pemahaman yang komprehensif, baik dari segi statistik (kuantitatif) maupun konteks/pengalaman mendalam (kualitatif).
  • Nyatakan Rasionalitas: Jelaskan alasan logis mengapa metode gabungan dipilih (misalnya, untuk triangulasi, penjelasan, atau eksplorasi).

B. Memilih Desain Penelitian Gabungan

  • Pilih salah satu model utama, yang akan menentukan urutan dan prioritas pengumpulan data:
    • Sekuensial Eksplanatori (QUAN qual): Data Kuantitatif (Primer) Data Kualitatif (untuk menjelaskan hasil kuantitatif).
    • Sekuensial Eksploratori (QUAL quan): Data Kualitatif (Primer) Data Kuantitatif (untuk menguji generalisasi temuan kualitatif).
    • Konkuren Triangulasi (QUAN + QUAL): Data Kuantitatif dan Kualitatif dikumpulkan bersamaan dan dianalisis terpisah, kemudian hasilnya dibandingkan.

C. Menentukan Instrumen dan Sampel

  • Kembangkan instrumen kuantitatif (misalnya, kuesioner) dan protokol kualitatif (misalnya, panduan wawancara).
  • Tentukan sampel atau partisipan untuk setiap fase metode.

2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

D. Pengumpulan Data

  • Laksanakan pengumpulan data sesuai dengan desain yang dipilih.
    • Jika Sekuensial: Lakukan metode primer terlebih dahulu, diikuti metode sekunder.
    • Jika Konkuren: Lakukan kedua metode secara simultan.

E. Analisis Data Internal

  • Analisis Kuantitatif: Analisis data numerik menggunakan statistik deskriptif dan/atau inferensial (misalnya, uji-t, regresi).
  • Analisis Kualitatif: Analisis data naratif, transkrip, atau observasi, seringkali melalui analisis tematik atau analisis konten.

3. Tahap Integrasi dan Interpretasi (Inti Penelitian Gabungan)

F. Integrasi Data

Ini adalah langkah paling krusial. Temuan dari kedua set data (kuantitatif dan kualitatif) digabungkan untuk menjawab pertanyaan penelitian secara menyeluruh. Strategi integrasi bergantung pada desain:

Desain

Cara Integrasi

Triangulasi

Membandingkan temuan kuantitatif dan kualitatif untuk melihat apakah hasilnya saling menguatkan (konvergen) atau berbeda (diskordan).

Eksplanatori

Data kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil kuantitatif yang tidak terduga atau kompleks.

Eksploratori

Hasil kualitatif digunakan untuk mengembangkan instrumen, variabel, atau hipotesis yang kemudian diuji secara kuantitatif.

G. Interpretasi dan Kesimpulan

  • Interpretasikan temuan terintegrasi, bukan hanya hasil dari masing-masing metode secara terpisah.
  • Rumuskan kesimpulan yang komprehensif yang memanfaatkan kedalaman kualitatif dan generalisasi kuantitatif.

H. Pelaporan

  • Laporkan prosedur dan hasil secara transparan, termasuk diagram visual dari desain yang digunakan.
  • Jelaskan bagaimana kekuatan kedua metode telah memberikan pemahaman yang lebih kaya daripada yang bisa dicapai oleh salah satu metode saja.

Post a Comment

0 Comments