Teori Belajar Menurut Pask dan Scott

Pask dan Scott termasuk penganut teori sibernetik. Menurut mereka ada dua macam cara berpikir, yaitu cara berpikir serialis dan cara berpikir wholist atau memyeluruh.

Pendekatan serialis yang dikumukakannya memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik, namun cara berpikir menyeluruh (wholist) tidak sama dengan cara berpikir heuristik.  Bedanya, cara berpikir wholist cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi.  Ibaeat melihat sebuah lukisan, bukan detail-detail yang diamati lebih dahulu, melainkan seluruh lukisan itu sekaligus baru sesudah itu ke bagian-bagian yang lebih detail.

Siswa tipe wholist atau menyeluruh ini biasanya dala, mempelajari sesuatu cenderung dilakukan dari tahap yang paling umum kemudian bergerak ke yang lebih khusus atau detail.

Sedangkan siswa tipe serialist dalam mempelajari sesuatu cenderung menggunakan cara berpikir secara algoritmik.

Teori sibernetik sering dikeritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sedangkan proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari.  Teori sibernetik memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir dan pencipta.  Sehingga diasumsikan bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.

Teori sibernetik direfleksikan ke dalam model belajar dan pembelajaran yang menggambarkan proses mental dalam belajar yang secara terstruktur membentuk suatu sistem kegiatan mental.  Sehingga dikembangkan prinsip-prinsip belajaar seperti:
  1. Proses mental dalam belajar terfokus pada pengetahuan bermakna.
  2. Proses mental tersebut mampu menyandi informasi secara bermakna.
  3. Proses mental bermuara pada pengorganisasian dan pengaktualisasian informasi.
Diresume dari sumber:
DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 88-89.

Post a Comment

0 Comments