Implementasi 7M+1I dalam Manajemen Operasional

Dalam buku Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T., yang berjudul: Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan pada halaman 2-3 berbunyi sebagai berikut:

Administratie dalam Bahasa Belanda mengandung pengertian sempit, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan ketatausahaan (surat-menyurat). Sedangkan dalam arti luas ialah seni (art) dan ilmu (science) mengelola (memanaj) sumber daya 7M + 1I (man, money, material, machines, methods, marketing, and minutes & Informasi) untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Mengelola di sini meliputi perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Leading), dan pengendalian (Controlling) disingkat POLC

Efisien (daya guna) adalah proses penghematan 7M + 1I dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar (do things right), sedangkan efektif (hasil guna) adalah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan (outcomes) dengan gara melakukan pekerjaan yang benar (do the right things). Efektif juga berarti mampu mencapai tujuan dengan baik. Jika efisiensi lebih memfokuskan diri pada proses penghematan, maka keefektifan (effectiveness) lebih memfokuskan diri pada output atau hasil yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Keefektifan secara kuantitatif adalah perbandingan antara hasil yang diperoleh dibagi dengan target yang harus dicapai. Sedangkan keefektifan secara kualitatif adalah tingkat kepuasan yang diproleh. Sesuatu yang efisien belum tentuk efektif dan sesuatu yang efektif belum tentu efisien.

Bertolak dari uraian di atas, maka penulis mencoba menggali informasi dari AI tentang Implementasi 7M+1I dalam Manajemen Operasional. Hasilnya adalah seperti di bawah ini:

Tentu, saya akan menjelaskan implementasi 7M+1I dalam konteks manajemen operasional.

7M+1I adalah unsur-unsur pokok yang perlu dikelola secara efektif dan efisien dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, yang terdiri dari:

  • 7M: Man, Material, Machine, Money, Method, Market, Minute

  • 1I: Information

Berikut adalah implementasi dari masing-masing unsur dalam Manajemen Operasional:


1. Man (Manusia) 🧑‍🤝‍🧑

Implementasi: Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat langsung dalam proses operasi.

  • Contoh: Pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis (misalnya, keahlian mengoperasikan mesin baru, pemecahan masalah).

  • Fokus Operasional: Penempatan karyawan sesuai kompetensi, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, dan manajemen kinerja di lantai produksi/pelayanan.

2. Material (Bahan Baku) 🧱

Implementasi: Pengelolaan bahan baku, komponen, dan persediaan yang digunakan dalam produksi atau penyediaan layanan.

  • Contoh: Manajemen inventaris (FIFO/LIFO), penentuan kuantitas pesanan ekonomis (EOQ), dan kontrol kualitas bahan yang masuk.

  • Fokus Operasional: Memastikan ketersediaan bahan yang tepat pada waktu yang tepat, meminimalkan pemborosan (waste), dan mengelola rantai pasok.

3. Machine (Mesin/Peralatan) ⚙️

Implementasi: Pengelolaan aset fisik (mesin, peralatan, teknologi) yang digunakan untuk transformasi input menjadi output.

  • Contoh: Pemeliharaan Prediktif/Preventif (Tindakan Pencegahan) untuk mengurangi downtime, penggantian atau upgrade teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas.

  • Fokus Operasional: Optimalisasi kapasitas mesin, penjadwalan pemeliharaan, dan kontrol biaya operasional mesin.

4. Money (Uang/Modal) 💰

Implementasi: Pengelolaan dana yang diperlukan untuk membiayai semua kegiatan operasional.

  • Contoh: Penganggaran Operasional (Opex), analisis biaya produksi, manajemen modal kerja (kas, piutang, utang), dan analisis titik impas (break-even point).

  • Fokus Operasional: Mencapai efisiensi biaya, mengukur Return on Investment (ROI) dari investasi peralatan baru, dan memastikan likuiditas untuk kegiatan harian.

5. Method (Metode/Prosedur) 📝

Implementasi: Penetapan sistem, prosedur, dan teknik yang digunakan untuk menjalankan operasi secara efektif.

  • Contoh: Standard Operating Procedures (SOP), penerapan metodologi perbaikan proses (misalnya, Lean Manufacturing, Six Sigma), dan desain tata letak pabrik (layout).

  • Fokus Operasional: Standardisasi proses, eliminasi aktivitas tidak bernilai tambah, dan peningkatan kualitas proses.

6. Market (Pasar) 🎯

Implementasi: Pemahaman dan adaptasi operasi terhadap permintaan dan kebutuhan pasar/pelanggan.

  • Contoh: Peramalan permintaan untuk perencanaan produksi, penentuan lokasi fasilitas (dekat pasar atau sumber bahan baku), dan penyesuaian layanan berdasarkan umpan balik pelanggan.

  • Fokus Operasional: Fleksibilitas produksi/layanan, ketepatan waktu pengiriman, dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan pasar.

7. Minute (Waktu) ⏳

Implementasi: Pengelolaan dan pemanfaatan waktu sebagai sumber daya yang terbatas.


+1I. Information (Informasi) 💡

Implementasi: Pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dan penyebaran data dan informasi untuk pengambilan keputusan operasional.

  • Contoh: Penggunaan Sistem Informasi Manajemen (MIS), Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP), analisis data kinerja real-time, dan sistem kontrol kualitas berbasis data.

  • Fokus Operasional: Menyediakan metrik kinerja (KPI), mengidentifikasi masalah operasional secara cepat, dan mendukung perencanaan strategis.


Kesimpulan:

Model 7M+1I memberikan kerangka kerja yang sistematis dan komprehensif bagi manajer operasional. Dengan mengelola kedelapan unsur ini secara terintegrasi—memastikan manusia yang tepat menggunakan metode dan mesin yang efisien dengan modal yang memadai, memanfaatkan bahan baku secara optimal dalam batas waktu yang ditentukan, didukung oleh informasi akurat, dan berorientasi pada kebutuhan pasar—perusahaan dapat mencapai tujuan operasionalnya, yaitu efisiensi, efektivitas, dan daya saing.

Apakah Anda ingin fokus pada implementasi salah satu unsur (misalnya, Method atau Machine) dalam industri tertentu?

0 Comments