Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Guru sebagai Sumber Belajar

Peran guru sebagai sumber belajar, merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari penguasaan materi pelajaran. Dikatakan guru yang baik manakala ia dapat mengu-asai materi pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya. Apapun yang ditanyakan siswa sekaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan dapat menjawab dengan penuh keyakinan. Sebaliknya dikatakan guru yang kurang baik manakala ia tidak paham tentang materi yang diajarkannya. Ketidak pahaman tentang materi pelajaran biasanya ditunjukkan oleh perilaku-perilaku tertentu misalnya teknik penyampaian materi pelajaran yang monoton, ia lebih sering duduk di kursi sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani melakukan kontak mata dengan siswa, miskin dengan ilustrasi dan lain sebagainya. Peri-laku guru yang demikian dapat menyebabkan hila...

Guru sebagai Fasilitator Dalam Proses Pembelajaran

Sebagai fasilitator guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai sering guru bertanya: bagaimana caranya agar ia mudah menyajikan bahan pelajaran? Pertanyaan tersebut sekilas memang ada benarnya. Melalui usaha yang sungguh-sungguh guru ingin agar ia mudah menya-jikan bahan pelajaran dengan baik. Namun demikian, pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran berorientasi pada guru. Oleh sebab  itu akan lebih bagus manakala pertanyaan tersebut  diarahkan pada siswa, misalnya apa yang harus dilakukan agar siswa mudah mempelajari bahan pelajaran sehingga tujuan belajar tercapai secara optimal. Pertanyaan tersebut mengandung makna, kalau tujuan mengajar adalah mempermudah siswa belajar. Inilah hakikat peran fasilitator dalam proses pembelajaran. Agar dapat melaksanakan peran sebagai fasilitator dalam proses pembe-lajaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, khususnya hal-h...

Guru sebagai Pengelola Pembelajaran

Sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer), guru berperan da-lam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa. Menurut Ivor K. Devais, salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru. Dalam hubungannya dengan pengelolaan pem-belajaran Alvin C. Eurich menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut: 1)    Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus mempelajarinya sendiri. 2)    Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing-masing. 3)    Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement. 4)    Penguasaan secara penuh dari setiap langkah m...

Guru sebagai Demonstrator Dalam Proses Pembelajaran

Yang dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala seuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setip pesan yang disampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator. Pertama sebagai demonstrator berarti guru harus menunjukkan sikap-sikap yang terpuji. Dalam setiap aspek kehidupan, guru merupakan sosok ideal bagi setiap siswa. Biasanya apa yang dilakukan guru akan menjadi acuan bagi siswa. Dengan demikian dalam konteks ini guru berperan sebagai model dan teladan bagi setiap siswa. Kedua , sebagai demonstrator guru harus dapat mennujukkan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran dapat lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa. Oleh karena itu, sebagai demonstrtor erat kaitannya dengan pengaturan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Guru sebagai Pembimbing Dalam Proses Pembelajaran

Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga adalah makhluk yang sedang berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat. Seorang guru dan siswa sepeti halnya seorang petani dengan tanaman-nya. Seorang petani tidak bisa memaksa agar tanamannya cepat berbuah dengan menarik batang atau daunya. Tanaman it...

Guru sebagai Motivator Dalam Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dengan demikian, dapat dikatakan siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuannya yang rendah pula, akan tetapi mungkin disebabkan oleh tidak adanya dorongan atau motivasi. Kemudian apa yang disebut motivasi itu? Woodwort (1955) mengatakan:”A motive is a set predisposes the individual of certain activities and for seeking certain goals”. Suatu motif adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat ter-gantung dari motive yang dimilikinya. Arden (1957) menegaskan “motives as internal condition aro...

Native Ads In-Feed VS In-Article: Mana Yang Efektif?

AsikBelajar.Com | Pada tanggal 6 Juli 2017 tiba-tiba di HP ku dapat pesan dari Google AdSense melalui email. Kebetulan kiriman pesan tersebut hampir bersamaan dengan waktu pay out ku bulan itu. Jadi kupikir ini adalah pesan pemberitahuan pay out. Ternyata perkiraanku salah. Begitu email ku buka, ternyata info dari GA tentang undangan mengikuti  Pekenalan Native Ads secara Livestream AdSense Indonesia!.  Acara tersebut akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 13 Juli 2017 pukul 10AM WIB. Dalam sesi livestream ini, Google AdSense akan mengenalkan 3 jenis format native, cara mengimplementasi, dan tips optimasi format baru ini. Rekan-rekan publisher dapat mengirimkan pertanyaan sebelum livestream dimulai melalui link yang diberikan GA dan mereka akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan kita dalam livestream ini. Cara bergabung dalam Livestream, Tim Google AdSense akan mengirimkan link untuk mengakses livestream lewat email, 10 menit sebelum livestream dimulai. Pa...

Guru Sebagai Evaluator Dalam Proses Pembelajaran

Sebagai evaluator guru berperan untuk mengumpulkan data atau infor-masi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Terdapat dua  fungsi dalam memerankan perannya sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan  atau menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi kurikulum. Kedua, untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan. 1)  Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Siswa Sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa, evaluasi memegang peranan yang sangat penting. Sebab melalui evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak diberikan program pembelajar-an baru, atau malah sebaliknya siswa belum dapat mencapai standar minimal sehingga mereka perlu diberikan program remidial. Sering guru beranggapan bahwa evaluasi sama dengan melakukan tes, arti...

Pelaksanaan Proses Pembelajaran dalam Kelas

Di muka telah dijelaskan, bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan demikian, dalam pelak-sanaan proses pembelajaran di dalam kelas, guru perlu mengaktipkan siswa secara optimal. Inilah yang kemudian penulis istilahkan sebagai Pembelajar-an Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Keaktifan sis-wa itu ada yang secara langsung dapat diamati, seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, mengumpulkan data dan lain sebagainya; akan tetapi juga ada yang tidak bisa diamati, seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Ka-dar PBAS tidak hanya ditentukan oleh aktifitas fisik semata, akan tetapi juga ditentukan oleh aktifitas non-fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Oleh sebab itu sebetulnya aktif dan tidak aktifnya siswa dalam belajar hanya siswa yang m...

Pelaksanaan Proses Pembelajaran di Laboratorium

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proses pembelajaran bisa terjadi di mana saja, baik tempat yang didesain untuk ber-langsungnya proses pembelajaran, maupun tempat yang tidak didesain secara khusus untuk proses pembelajaran. Laboratorium adalah tempat yang didesa-in untuk terjadinya proses pembelajaran. Berbeda dengan ruangan kelas, la-boratorium biasanya digunakan untuk kegiatan pembelajaran tertentu yang bertujuan diantaranya untuk: (a)    Pembuktian suatu konsep atau teori melalui eksperimen (percobaan). (b)    Mendemonstrasikan suatu alat atau proses tertentu (c)    Mencari dan menemukan sesuatu melalui cara dan prosedur kerja tertentu. 1.  Prinsip Belajar Ada beberapa prinsip umum proses pembelajaran di laboratorium. Prin-sip-prinsip tersebut diantaranya: a.    Prinsip Belajar untuk Berbuat Laboratorium adalah tempat siswa berpraktik, baik untuk menguji suatu konsep, untuk mencari dan menemuka...

Pelaksanaan Eksperimen di Laboratorium

a.   Pengertian Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran melalui eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu. b.  Langkah-langkah Pelaksanaan 1)  Persiapan Eksperimen Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan dalam melaksanakan eksperimen, yakni: a)    Tentukan dan rumuskan tujuan eksperimen dengan jelas dan terukur. Tujuan yang jelas dan terukur, bukan hanya dapat membangkitkan motivasi belajar siswa akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai petunjuk untuk melakukan eksperimen. b)    Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen. Kalau seandainya di sekolah bahan dan alat yang diperlukan tid...

Proses Pembelajaran di Lapangan

AsikBelajar.Com | Proses pembelajaran bisa terjadi di mana saja, di dalam atau pun di luar kelas, bahkan di luar sekolah. Proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah, memiliki arti yang sangat penting untuk perkembangan siswa, karena proses pembelajaran yang demikian dapat memberikan pengalaman langsung ke pada siswa, dan pengalaman langsung memungkinkan materi pelajaran akan semakin kongkrit dan nyata yang berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna. Proses pembelajaran di lapangan adalah proses pembelajaran yang didesain agar siswa mempelajari langsung materi pelajaran pada objek yang sebenarnya, dengan demikian pembelajaran akan semakin nyata. Misalnya, untuk mencapai tujuan pembelajaran: “agar siswa memiliki kemampuan untuk men-demonstrasikan gaya renang kuru-kupu”, tidak mungkin guru mendesain pro-ses pembelajaran hanya dengan menggunakan ceramah. Bagaimanapun ba-gusnya guru berceramah, tidak mungkin tujuan semacam itu dapat dicapai. Tujuan pembela...

Langkah-langkah Penyusunan Instrumen Pengawasan Pendidikan

Setidaknya ada dua cara dalam mengembangkan instrumen (alat ukur), yaitu: (1) dengan mengembangkan sendiri; dan (2) dengan cara menyadur (adaptation). Sehubungan dengan pengembangan instrumen pengawasan sekolah, untuk mengawasi bidang-bidang garapan manaje- men sekolah, seorang pengawas dapat mengembangkan sendiri instrumen pengawasannya. Di sampng itu, ia pun dapat menggunakan instrumen yang sudah ada, baik instrumen yang telah digunakan dalam pengawasan sekolah sebelumnya maupun berupa instrumen baku literatur yang relevan.. Sebenarnya kegiatan pengawasan identik dengan kegiatan peneli-tian. Setidaknya, dalam langkah-langkah penyusunan instrumen. Seperti diketahui, menurut Natawidjaja (Komala, 2003: 59) ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam mengembangkan sendiri instrumen penga- wasan sekolah. Langkah-langkah tersebut dapat mengikuti tahapan berikut: 1.    Menentukan masalah penelitian (bidang yang akan diawasi) 2.    Menentukan variabel (ya...

Tips Buat Mahasiswa Baru Menjelang Waktu Perkuliahan

AsikBelajar.Com | Bagi kalian yang sudah pasti kuliah disalah satu perguruan tinggi negeri lewat jalur SNMPTN dan SBMPTN yang saat ini masih "nganggur" menunggu waktu kuliah yang akan dimulai sekitar akhir bulan Agustus tahun ini, ada baiknya kalian mengisi kekosongan tersebut diisi dengan kegiatan di bawah ini: 1. Pastikan Tempat Kost/Sewa Anda Sambil mengisi waktu, ada baiknya kalian melakukan cek ulang terhadap tempat kost atau rumah sewa yang akan di tempati, syukur-syukur sekalian melakukan kebersihan. Bagi kalian yang belum pernah ke tempat tersebut sebelumnya, ada baiknya waktu yang ada digunakan untuk melakukan orientasi kepada tempat-tempat yang dapat menunjang perkuliahan dan keseharian nantinya. Usahakan kalian sudah mempunyai keputusan untuk kost atau sewa rumah. Baca juga: Tips Mencari Kost yang Baik 2. Buatlah Buku Catatan dari Kertas Bekas Saat menunggu saat ini lebih baik gunakan waktu membuat buku catatan dari kertas bekas. Biasanya saat kulia...

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengawasan

1.    Validitas Instrumen Pengawasan Instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data dalam kegiatan pengawasan sekolah harus terlebih dahulu diuji validitasnya. Uji validitas instrumen dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun tepat untuk digunakan sebagai alat pengumpul data pengawasan sekolah atau tidak. Terkait dengan validitas instrument, Arikunto (2002: 144) menyatakan: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Margono (2004: 186) menyatakan bahwa dalam mengukur validitas perhatian ditujukan kepada isi dan kegunaan instrumen. Valisitas ...

Pengertian Instrumen dan Instrumen Pengawasan Bidang Pendidikan

A.    Pengertian Instrumen Secara bahasa, istilah instrument diartikan sebagai alat pengukur  (Harjono, 2002: 201). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi, 2002: 437), kata instrumen dapat diartikan sebagai: (1) alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik dan kimia); dan (2) sarana penelitian (berupa seperangkat tes, angket, dan sebagainya) untuk mengumpulkan data.  Arikunto (1988: 51) menyatakan bahwa instrumen adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu. Ia pun menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data. Pengawasan diartikan sebagai proses melihat/mencermati apakah yang terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Pengawasan terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) menetapkan suatu kriteria atau standar pengukuran/penilaian; (2) mengukur/menilai perbuatan (perfor...

Penerimaan CPNS 2017 Sebanyak 19.210 Orang

AsikBelajar.Com | Bagi kalian lulusan sarjana bidang Hukum, Sosial Politik, Ekonomi, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Teknik Informatika, Teknik Komputer dan Bahasa Asing mendapat tawaran menjadi CPNS dari pemerintah. Informasi lengkapnya kami dapat dari https://www.menpan.go.id/berita-terkini/7110-pemerintah-buka-pendaftaran-19-210-cpns yang lengkapnya sbb: Pemerintah mengundang putra-putri terbaik untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guna mengisi jabatan terkait penegakan hukum di Mahkamah Agung dan Kementerian Hukum dan HAM. Jabatan ini menjadi prioritas mengingat adanya peningkatan beban kerja di kedua instansi tersebut, dan banyaknya PNS yang memasuki batas usia pensiun. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, formasi untuk kedua instansi tersebut sebanyak 19.210 orang, terdiri dari 1.684 CPNS untuk Mahkamah Agung (MA) dan 17.526 kursi CPNS di Kementerian Hukum dan HAM. Jumlah tersebut termasuk untuk mengakomodir p...

Pendekatan dan Model Pembelajaran Dalam Tematik

AsikBelajar.Com | Pembelajaran tematik lebih menekankan pada praktik pengetahuan berbentuk tema yang dekat dengan aktivitas peserta didik sehari-hari.  Melalui pembelajaran tematik ini, peserta didik diharapkan dapat memahami fenomena atau aktivitas sehari-hari secara lebih konkret.  Melalui praktik pengetahuan itu diharapkan akan tumbuh sikap religiusitas dan etika sosial dalam hal tanggungjawab peserta didik dalam memahami fenomena dan aktivitas peserta didik. Pembelajaran tematik, di Sekolah Dasar menekankan pada proses pembelajaran yang tidak semata melakukan aktivitas, tetapi bagaimana merancang pembelajaran yang juga mengaktifkan kreativitas dan berfikir kreatif peserta didik.  Satu hal penting ditekankan dari proses pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran yang dijalankan tidak hanya memperkenalkan pengetahuan mata pelajaran dalam konsepsi-konsepsi atau teori-teorinya yang bersifat hafalan. Melainkan, lebih menekankan dimensi afeksi, atau kepedulian dan kete...

6 Langkah Untuk Mengembangkan Silabus Model Pembelajaran Tematik Terpadu

AsikBelajar.Com | Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan silabus tematik model ini adalah: Mengidentifikasi materi pelajaran dari setiap kompetensi dasar yang ingin dicapai dari semua mata pelajaran yang akan diintegrasikan. Mengidentifikasi tema-tema yang menarik bagi peserta didik, lalu memilih beberapa tema yang akan dijadikan sebagai tema pembelajaran. Memetakan materi pelajaran untuk setiap tema/subtema yang sesuai.  Pemetaan materi perlu juga memperhatikan keruntutan dari materi untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kesulitan dari materi tersebut agar mendapatkan alokasi waktu yang cukup. Merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan pemetaan materi pelajaran yang telah dilakukan. Mendesain penilaian yang akan dilakukan untuk proses pembelajaran yang telah dirancang berdasarkan tema atau sub tema yang telah diajarkan. Melaporkan hasil penilaian sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang telah dicapai.  Hasil penilaian ini akan dijadikan dasar bagi ...

9 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu Dalam K-13

9 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu Pada Kurikulum 2013 adalah Pembelajaran memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap. Sumber belajar tidak terbatas pada buku. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak. Kegiatan pembelaj...

Moment Yang Membuat Blogger Senang/Bahagia

AsikBelajar.Com | Kalau dalam artikel postingan terdahulu sudah kami ulas mengenai " Hal yang Dapat Membuat Blogger Galau [klik disini] ", maka kali ini kami juga ingin berbagi pernah merasakan hal-hal yang membuat kami (blogger) senang dan bahagia. Apa saja yang dapat membuat blogger itu senang dan bahagia? Ikutilah pengalaman yang pernah kami rasakan, seperti: 1. Saat Diterima Google AdSense Semua blogger dimanapun di seluruh dunia ini merasakan kebahagiaan yang sempurna menjadi blogger ketika usulan untuk menjadi publisher Google AdSense disetujui pihak Google. Semangat ngeblogpun jadi berlipat ganda. Ini juga menjadi ajang sebuah pengakuan Google terhadap blog kita, bahwa blog kita sudah melakukan/hal-hal yang sudah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan Google yang tertuang dalam "TOS Google". 2. Saat Pay Out Pertama Dari Google AdSense Inilah saat terindah seorang blogger sebagai moment yang tidak terlupakan (heee...lebay). Kita dapat membuktikan deng...