3 Skandal dengan Kerugian Terbesar Sejak Reformasi

asik belajar dot com.  Rasanya bangsa ini perlu belajar dari beberapa skandal yang terjadi sejak masa Reformasi.  Kenapa? Karena bukankah reformasi itu ada karena rakyat yang didukung oleh mahasiswa membawa pesan moral yang waktu itu disingkat KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).  Tapi kenapa rakyat kembali tersakiti dengan timbulnya skandal seperti BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), Lapindo, dan Century ?.  Terlepas apakah ada unsur politik atau tidak, rakyat tahunya dalam skandal tersebut Negara Indonesia SUDAH dirugikan sebanyak Triliyunan Rupiah.  Apa dan Bagaimana skandal tersebut? Inilah rangkuman yang diambil dari beberapa sumber...

1. Skandal Kasus BLBI
skandal kasus BLBI Megawati Soekarno Putri
Kasus BLBI suka atau tidak suka terjadi pada kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri.  Bukan hanya itu, pada kepemimpinannya ada beberapa kali terjadi penjualan asset negara, seperti "...Jual Indosat, jual kapal tanker VLCC Pertamina, jual gas murah ke China..." kata Taufik saat dihubungi wartawan di Jakarta (Sumber: dikutip dari http://www.jpnn.com/read/2014/03/26/224436/Skandal-BLBI-Terancam-Terulang-Jika-PDIP-Berkuasa- tanggal 28 Juli 2014, diakses tanggal 28 Juli 2014).
Untuk BLBI menurut berita di http://www.tribunnews.com/, kerugian negara sebesar 600 Triliun dan proses hukumnya sampai sekarang masih berlaku (http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/07/ikhsan-modjo-bandingkan-kerugian-negara-blbi-rp-600-t-lapindo-72-t-century-rp-67-t, diakses tanggal 28 Juli 2014).
Kasus lebih banyak menguntungkan para pengusaha dari penyalahgunaan dana yang seharusnya untuk talangan likuiditas perbankan pada waktu itu.  Kenapa terjadi? BLBI menurut banyak pengamat bisa terjadi karena kualitas berpikir kepemimpinan.
Kasus ini mau tidak mau menjadi catatan penting sejarah yang melibatkan PDI-P.  Akankah hal tersebut terulang lagi? Jawabannya adalah tergantung rakyat, apakah masih percaya dengan mereka?.

2. Skandal Kasus Lapindo
skandal Lapindo Berantas
Dalam kasus Lapinda "agak" berbeda dengan yang terjadi dalam kasus BLBI.  Kalau dalam BLBI ada kesan penyalahgunaan wewenang akibat kwalitas keputusan kepemimpinan, maka dalam kasus Lapindo lebih kepada "kecelakaan" bahkan ada yang menyebutnya "Skandal Dunia Pertambangan".
Seperti yang kami kutip pada http://www.berdikarionline.com mengatakan bahwa...“Sampai saat ini lebih dari 800 hektar area yang telah tenggelam oleh lumpur Lapindo. Di dalamnya termasuk rumah, sawah, sekolah, pabrik, rumah ibadah, jalan dan sebagainya,” kata Humas Solidaritas Darurat Nasional (SDN) Jawa Timur, Yuliani, di Surabaya, Minggu (27/5/2012).  Menurut Yuliani, upaya untuk mengatasi semburan lumpur Lapindo selama ini terkesan hanya sebatas proyek yang hanya menghabiskan uang negara (APBN) tanpa ada hasil yang memuaskan.  Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20120527/lumpur-lapindo-disebut-skandal-dunia-pertambangan.html, diakses tanggal 28 Juli 2014.
Menurut pemberitaan kerugian ditanggung negara adalah sebesar 7,2 Triliun dan menurut Soesatyo berpendapat Lapindo bukan kasus politik yang diselesaikan secara politik, tapi kasus hukum yang sudah ingkrah sampai tingkat MA (Mahkamah Agung) (sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/07/ikhsan-modjo-bandingkan-kerugian-negara-blbi-rp-600-t-lapindo-72-t-century-rp-67-t, diakses tanggal 28 Juli 2014). Kasus ini mau tidak mau menjadi catatan penting sejarah yang melibatkan Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar.

3. Skandal Bank Century
Kasus ini awalnya adanya keinginan pemerintah untuk menyelamatkan Bank Century dari kesulitan Likuiditas yang diprediksi bisa membawa dampak sistemik dalam dunia perbankan.  Namun dalam perjalanannya baru diketahui adanya penyelewengan dana diluar keputusan yang telah diambil.  Kasus ini lebih bernuansa politik dibanding teknis operasional, karena kasus ini berkembang saat menjelang pemilu.  Kasus Bank Century ini terjadi pada pemerintahan Presiden SBY dari Partai Demokrat dengan kerugian negara ditaksir sebesar 6,7 Triliun.  Karena berbau politik, maka kasus Bank Century sudah beberapa kali DPR membentuk Pansus terhadap kasus ini. Proses hukum masih berlangsung hingga sekarang.  (sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/07/ikhsan-modjo-bandingkan-kerugian-negara-blbi-rp-600-t-lapindo-72-t-century-rp-67-t, diakses tanggal 28 Juli 2014).

Post a Comment

0 Comments