Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Script

Kelebihan model pembelajaran Cooperative Script diantaranya: Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan. Setiap siswa mendapatkan peran. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan. Dengan kelebihan yang telah dikemukakan bahwa model pembelajaran Coopertaive Script  dapat memberikan dampak yang positif, khususnya dalam mengembangkan beberapa keterampilan. Siswa dapat melatih keterampilan berbicara, menulis, dan menyimak. Begitu juga dengan cara model berpasangan ini, siswa dapat mengembangkan rasa percaya diri yang tinggi tanpa harus timbul rasa malu. Sedangkan kelemahan dalam model pembelajaran  Cooperative Script diantaranya: Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu. Hanya dilakukan dua orang, tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hannya sebatas pada dua orang tersebut. Pustaka; Tukiran Taniredja, dkk. 2013.  Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. h. 96.

Ciri dan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Ciri-ciri Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Edward Glaser bahwa  keterampilan dalam pemikiran kritis mencakup beberapa kemampuan yang harus ada, ciri-cirinya yaitu: 1)  Mengenal masalah. 2)  Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu. 3)  Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan. 4)  Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan. 5)  Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas. 6)  Menganalisa data. 7)  Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan. 8)  Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah. 9)  Menarik  kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan. 10)  Menguji kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang seseorang ambil. 11)  Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas. 12)  Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas...

Pengertian Persepsi dan Faktor yang Mempengaruhinya

Para ahli banyak mengungkapkan pendapat mengenai persepsi secara definitif yang berbeda satu sama lain. Seperti yang diungkapkan oleh Robbins, S.P. (2003:88) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna pada lingkungan mereka. Sedangkan menurut Triato dan Titik Triwulan, T. (2006:53) Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Menurut Kotler (2004 : 193) yang menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses di mana seseorang dapat memilih, mengatur, dan mengartikan imformasi menjadi suatu gambar yang sangat berarti di dunia. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005:807) persepsi didefini...

Profesi GURU: Pengertian dan Ciri-Cirinya

Profesi berasal dari bahasa latin ”proffesio” yang mempunyai dua pengertian, yaitu janji / ikrar dan pekerjaan. Dalam arti sempit, profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Dalam arti luas, profesi adalah kegiatan apa saja dan siapa saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu (Yunita Maria Yeni, M, 2006). Suatu profesi mengandung makna penyerahan dan pengabdian penuh pada suatu jenis pekerjaan yang mengimplikasikan tanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, dan profesi (Dedi Supriadi, 1998 : 96 – 100). Menurutnya, ciri-ciri pokok profesi : (1) pekerjaan itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial karena diperlukan untuk pengabdian kepada masyarakat. Jadi profesi mutlak memerlukan pengakuan masyarakat, (2) menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yan...

Peran dan Tugas Guru

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Guru merupakan profesi / jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih (Umardi, 1999 : 10). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Dengan kata lain, seorang guru dituntut mampu menyelaraskan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan dalam Pasal 1 ayat 1 UU RI No. 14/2005 tentang guru dan dosen, dimana seorang guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mem...

Pengertian Kompetensi

Menurut asal katanya, “ competency ” berarti kemampuan atau kecakapan. Kompetensi juga diartikan “... the state of being legally competent or qualified ”, yaitu keadaan berwewenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Arti kompetensi guru adalah “ the ability of a teacher to responsibly perform his or her duties appropriately ”, artinya kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajibannya secara bertanggungjawab dan layak (Muhibbin Syah, 2004 : 229).   Menurut Depdiknas, kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lainnya, kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan kinerja yang dibutuhkan lapangan (Depdiknas, 2004 : 3 – 4). Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguas...

Kiat-Kiat Menjadi Guru Profesional

Untuk menjadi guru yang profesional, maka harus berupaya seoptimal mungkin memenuhi keempat kompetensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Adapun kiat-kiat agar dapat menjadi guru profesional ditinjau dari keempat kompetensi tersebut adalah : DITINJAU DARI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU; [ Penjelasan, Klik Disini ] DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU; [ Penjelasan, Klik Disini ] DITINJAU DARI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU; [ Penjelasan, Klik Disini ] DITINJAU DARI KOMPETENSI SOSIAL GURU; [ Penjelasan, Klik Disini ] Das Salirawati, M.Si Disampaikan dalam Workshop Peningkatan Profesionalisme Guru SMA Negeri 1 Purbalingga, tanggal 20 – 21 Desember 2008 di SMA N 1 Purbalingga.

Kiat Menjadi Guru Profesional Ditinjau dari Kompetensi Sosial Guru

Guru adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Hal ini berarti selain ia harus mengembangkan profesional yang berkaitan dengan pengembangan diri pribadi juga harus mengembangkan kompetensinya yang berkaitan dengan kehidupan sosial, karena sesungguhnya ia bagian dari masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu seorang guru yang profesional dituntut untuk dapat bersosialisasi dengan baik. Salah satu modal bersosialisasi yang baik adalah kepandaian dalam berkomunikasi secara efektif, bai dengan peserta didik, teman sejawat, maupun orangtua / wali orangtua dan masyarakat. Selain berkomunikasi juga mengembangkan hubungan secara efektif dengan mereka. Untuk menuju kepada profesionalisme yang berkaitan dengan kompetensi sosial ini, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu : a.    Banyak bergaul dengan siapa saja tanpa memandang tingkatan usia dan status ekonomi. Dengan demikian ketika melakukan pendekatan dengan berbagai kalangan dapat beradaptasi dengan cepat. b....

Kiat Menjadi Guru Profesional Ditinjau dari Kompetensi Kepribadian Guru

Guru dikatakan profesional jika mereka memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Hal ini dapat terbentuk, jika dalam setiap melaksanakan tugas guru selalu mem-pertimbangkan segala tindakannya dari segala aspek yang melingkupinya. Ada bebe-rapa kiat untuk menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi kepribadian, yaitu :  a.    Berusaha menjadi guru yang taat aturan, seperti datang mengajar tepat waktu, berpakaian rapi dan sopan. b.    Menunjukkan rasa empati terhadap peserta didik yang sedang menghadapi masalah dan memiliki kepedulian yang tinggi untuk membantunya. c.    Menunjukkan kebanggaan sebagai guru dengan tampilan mengajar yang selalu segar, bersemangat, dan menyenangkan, meski guru sedang memiliki masalah. d.    Menunjukkan konsistensi dalam berperilaku sesuai aturan yang berlaku. e.    Menerapkan pendekatan k...

Kiat Menjadi Guru Profesional Ditinjau dari Kompetensi Pedagogik Guru

Seorang guru yang ahli di bidang ilmu tertentu belum tentu ahli dalam mengajarkan kepada orang lain. Hal ini terbukti ketika seorang ahli matematika dari LIPI diminta mengajar matematika agar prestasi matematika peserta didik meningkat. Kenyataannya ahli tersebut gagal mengajar dan mengakui bahwa ia ahli dalam ilmu matematika, bukan ahli dalam mengajarkan matematika (Dedi Supriadi, 1998 : 88). Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini berarti menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Bagaimana kiat-kiat menjadi guru profesional agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara optimal ? Berikut ini beberapa kiatnya. a. ...

Kiat Menjadi Guru Profesional Ditinjau dari Kompetensi Profesional Guru

Seorang guru yang profesional sangat dituntut untuk dapat menguasai materi secara mendalam, struktur, konsep, dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan mampu menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai hal tersebut, maka ada beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu : a.    Selalu berusaha agar tidak ketinggalan perkembangan ilmu yang berkaitan dengan bidang studi yang diajarkan dengan cara membaca berbagai literatur (buku, majalah, koran, ensiklopedia, hasil penelitian, dan lain-lain), bertanya, berdiskusi (sharing) dengan teman sejawat maupun pakar, membuka internet. Ada satu kiat yang sangat menarik untuk dicoba, yaitu “bacalah satu ilmu baru setiap hari”, maka dalam sebulan kita memperoleh 30 ilmu baru. Dalam satu tahun memperoleh berapa ilmu baru ? (Dapat dihitung sendiri). Penambahan ilmu setiap hari ini sepertinya tidak ada manfaatnya, tetapi hal ini akan terasa manfaa...

Pendapat Ahli Tentang Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap

Pada dasarnya, Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para siswa (Franklin, 1967). Namun demikian selain definisi tersebut, ada sebagian praktisi pendidikan membedakan definisi dari multigrade dengan multiage karena perbedaan tujuannya. Seperti yang dikemukakan oleh Elkind (1987), bahwa istilah   multigrade di mana kelas yang berbentuk seperti itu akan berisi para siswa dari 2 atau lebih tingkatan kelas dengan satu guru di ruangan yang sama pada suatu waktu. Para siswa di kelas tersebut tetap menggunakan kurikulum yang spesifik untuk tingkatan kelasnya sendiri dan demikian pula dengan tingkat kesukaran tesnya pun disesuaikan dengan tingkatan kelas mereka. Dengan demikian, kelihatan bahwa kelas multigrade atau pembelajaran kelas rangkap model itu diadakan untuk alasan...

Pola Pelaksanaan dan Cara Menyusun Pembelajaran Kelas Rangkap

A. Pola Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap Pola-pola dalam pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap seperti dikemukakan oleh Oos M. Anwas dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Kelas Rangkap Berbantuan Media Audio di Sekolah Dasar. Pola pertama, seorang guru menghadapi dua ruangan untuk dua tingkatan kelas yang berbeda, misalnya kelas IV dan V. Masing-masing ruangan ditempati oleh satu tingkatan kelas. Biasanya antarkelas dihubungkan oleh pintu penghubung. Pintu penghubung ini bisa digunakan guru dalam memberikan penjelasan kepada seluruh siswa di semua tingkatan yang berbeda tersebut. B. Cara Menyusun Pembelajaran Kelas Rangkap Pelaksanaan kelas rangkap dilakukan dengan menggabungkan satu atau dua mata pelajaran yang sama atau berbeda yang dilaksanakan dalam satu ruang serta disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekolah. Sebelum melakukan pembelajaran guru menyusun perencanaan yang mencakup: a). Pemetaan Kompetensi Pemetaan dimaksudkan untuk men...