Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2015

5 Tempat Favorit untuk Nongkrong dan Santai di Banjarmasin

5 Tempat Favorit untuk Nongkrong dan Santai di Banjarmasin - AsikBelajar.Com.   Tak terasa kita sudah dipenghujung tahun.  Hari libur biasa warga kota Banjarmasin banyak mengunjungi tempat-tempat santai walau hanya sekedar bersenda gurau sesama teman.  Tempat-tempat tersebut diprediksi akan tetap menjadi tempat favorit untuk menyambut tahun baru .  Tempat-tempat mana saja di Banjarmasin yang banyak mendapat kunjungan kunjungan di tahun baru ini? Bahkan tempat-tempat tersebut akan menjadi tempat favorit untuk Nongkrong dan Santai di hari-hari biasa. 1. Menara Pantau Jalan Tendean Menara ini terletakdi jalan tendean Banjarmasin seberang kantor dinas pendidikan. Di menara ini pengunjung dapat menikmati suasana dan pemandangan seputar kota dari atas menara. Menara ini termasuk dalam kawasan Siring Tendean. 2. Siring Tendean Kawasan Siring Tendean terletak mulai ujung jembatan Merdeka jalan Veteran sampai ujung jembatan Pasar Lama. Kawasan ini menyajikan pe...

Contoh Pengambilan Sampel dengan Tabel Acak

Dalam tabel acak tersedia angka yang dapat digunakan untuk memilh sampel secara acak . Niai-nilai yang ada pada tabel acak telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dicapai objektifitas yang diinginkan.  Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: Mendefinikan dengan jelas populasi yang akan diteliti.  Tentukan pula individu-individu yang termasuk anggota populasi tersebut serta karakteristik populasi yang aan diobserasi. Menentukan jumlah anggota poulasi yang akan dipilih sebagai sampel. Memberian nomor urut (1, 2, ..., N) pada semua satuan sampel. Menggunakan tabel acak untuk memilih individu sampel yang akan digunakan untuk mewakili popuasinya. Prosedur Penggunaan Tabel Acak sbb:  Menentukan titik awal dan angka terpilih pada tabel acak. Perlu diperhatika adalah objektifitas dalam pemiihan angka awal. Umumnya dilakukan dengan menutup mata.  Penentuan angka acak berkutnya berdasarkan atas dasar titik awal ters...

Contoh Pengambilan Sampel dengan Cara Undian

Misal ingin diambil sampel acak 2 orang mahasiswa dari 6 orang mahasiswa. Cara paling mudah untuk dapat mengambil dua mahasiswa sampel secara acak sederhana adalah dua cara, yaitu: Pertama: Ambil 6 kelereng sama besar, sama berat, sama bentuk, dan beda warna yang masing-masing kelereng mewakili satu orang/mahasiswa/individu tertentu. Dengan mata tertutup ambil kelereng pertama dai kelereng-kelereng yang telah dikocok. Dengan tanpa megembalikan kelereng pertama ke dalam wadah, ambil lagi kelereng kedua. Setelah terambil dua kelereng, nama mahasiswa yang terwakili oleh dua kelereng tersebut digunaan sebagai sampel dari 6 mahasiswa sasaran. Selanjutnya terhadap mereka berdua dilakukan eksplorasi yang terkait dengan karateristik yang ingin diketahui. Kedua: Ambil 15 kelereng yang sama ukuran tetapi diberi kode yang berbeda yang masing-masing mewakili satu kombinasi dari dua orang mahasiswa, karena dari 6 mahasiswa tersebut ada 15 kemungkinan pasangan dari 2 mahasiswa. Ambil denga...

Hasil Perhitungan Akhir KPU Pilkada Prov. Kal-Sel 2015

Hasil Perhitungan Akhir KPU Pilkada Prov. Kal-Sel 2015 - AsikBelajar.Com.  Berdasarkan informasi pada https://pilkada2015.kpu.go.id/kalselprov tentang Hasil Hitung TPS (Form C1) Provinsi Kalimantan Selatan yang kami dapat per tanggal 20-12-2015 pada pukul 18:55 WITE sbb: 1 ) dr. H. Zairullah Azhar dan Dr.H.M.Sapi'i, M.Si      Perolehan : 330970 Suara (18,56%) 2) H. Sahbirin Noor, S.Sos, MH dan Drs.H.Rudy Resnawan     Perolehan : 732320 Suara (41,06%) 3) H. Muhidin dan H. Gusti Farid Hasan Aman     Perolehan : 720248 Suara (40,38%) dengan total DATA MASUK = 99,17% Dari 13 Kabupaten dan Kota, saat ini yang belum selesa adalah kabupaten BANJAR=97,16%, KOTA BARU=96,17% dan TANAH BUMBU=99,15%. Suara Sah =  1.780.219 Suara Suara Tidak Sah =    122.280 Suara Jumlah    =  1.900.734 Suara     Seperti diketahui bahwa pasangan calon gubernur didukung oleh: 1) dr. H. Zairullah Az...

Kesalahan Pengukuran (Measurement error)

Pada umumnya kuisioner dirancang dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi yang berguna. Data yang diperoleh harus valid dan respon yang benar harus terukur. Permasalahan yang sering timbul adalah ternyata lebih mudah membicarakan bagaimana memroleh pngukuran yang bermakna daripada melaksanakannya. Fakta membuktikan bahwa pengukuran seringkali dijalankan dengan banyak kemudahan. Pokok-pokok yang seharusnya ditanyakan pun sering kali tidak tercakup secara lengkap. Dengan demikian pengukuran yang diperoleh seringkali hanya berupa suatu pendekatan dari karakteristik yang ingin diketahui. Kesalahan pengukuran merujuk pada ketidakakuratan dalam mencatat respon yang diberikan responden karena kelemahan instrument dalam meilikih pokok pertanyaan, ketidakmampuan sipenanya ataupun karena pernyataan yang dibuat cenderung mengarahkan jawaban responden.

Kesalahan Penarikan Sampel (sampling error)

Diyakini bahwa sampel yang baik merupakan miniature dari populasi. Meskipun demikian pengambilan sampel yang berulang-ulang biasanya menghasilkan besaran suatu karakteristik populasi yang berbeda-beda antar satu sampel ke sampel lainnya. Dalam hal ini kesalahan penarikan sampel (sampling error) mencerminkan keheterogenan tau peluang munculnya perbedaan dari satu sampel dengan sampel yang lain karena perbedaan individu yg terpilih dari berbagai sampel tersebut. sampling error dapat diperkecil dengan memperbesar ukuran sampel meskipun upaya ini mengakibatkan peningkatan biaya survey.

Kesalahan Karena Ketidaklengkapan Respon (Nonresponse error)

Tidak setiap responden berkenan merespon suatu survey. Pengalaman menunjukkan bahwa individu-individu yang berada di kelas ekonomi atas dan bawah cenderung kurang merespon survey dibandingkan dengan mereka yang berada di kelas menengah. Kesalahan karena ketidaklengkapan respon (nonresponse error) muncul dari kegagalan untuk mengumpulkan data dari semua individu dalam sampel. Dengan pertimbangan bahwa jawaban dari individu sampel yang tidak merespon belum tentu sama dengan jawaban individu sampel yang merespon, sangatlah penting untuk menindaklanjuti tanggapan responden yang tidak member respon atau yang merespon tetapi tidak secara lengkap setelah suatu priode waktu tertentu. Beberapa upaya dapat dicoba (misalnya melalui surat atau telepon) untuk meyakinkan responden yang demikian agar mereka berkenan merubah pendiriannya. Bila upaya tersebut membuahkan hasil, informasi tambahan yang diperoleh dapat digabungkan dengan informasi awal yang mereka berikan untuk meyakinkan validitas hasi...

Kesalahan Karena Ketidaklengkapan Cakupan Daftar Unsur Populasi (coverage error).

Salah satu kunci sukses dari pemilihan sampel yang baik adalah ketersediaan daftar unsur populasi ( population frame ) lengkap yang relevan. Kesalahan karena ketidaklengkapan cakupan daftar unsur populasi ( coverage error ) timbul karena ketidaktersediaan daftar kelompok tertentu di daftar unsur populasi. Kondisi tersebut menjadikan individu anggota kelompok tersebut tidak berpeluang untuk terpilih sebagai sampel dan mengakibatkan bias dalam pemilihan. Pelaksanaan pengambilan sampel dalam kondisi demikian hanya akan menghasilkan dugaan karakteristik dari populasi sasaran ( target population ), bukannya karakteristik dari populasi yang sebenarnya ( actual population ).

Kesalahan Penentuan Responden (mis-specification of sample subjects)

Sumber kesalahan tambahan dalam survei sampel adalah disebabkan oleh kesalahan penetapan responden dari beberapa anggota sampel. Pada umumnya para peneliti mengasumsikan bahwa responden dan nonresponden mewakili lapisan-lapisan serupa dari populasi padahal sebenarnya ini merupakan kasus yang jarang terjadi. Sebagai contoh dalam survei konsumen yang menjadi nonresponden umumnya adalah kaum pekerja dan responden biasanya adalah ibu rumah tangga, dalam survei pendapat umum nonresponden (mereka yang menyatakan ‘tidak punya pendapat’) biasanya adalah anggota-anggota sampel yang sudah sangat mapan, yang pada umumnya lebih menyukai hal-hal seperti apa adanya. Peneliti dapat memiliki efek yang jauh lebih langsung terhadap keslahan akibat ketidaktepatan penentuan responden. Usaha-usaha yang berkesinambungan dapat dilakukan untuk mencari responden yang tepat atau dalam kasus-kasus tertentu responden dapat digantikan dengan yang lain yang dipilih secara acak. Dalam kaitannya dengan kesalahan ...

Kesalahan Spesifikasi (specification error)

Kesalahan yang diakibatkan oleh kekeliruan spesifikasi sangat umum dijumpai dalam pengambilan pendapat untuk pemilihan umum. Sebagai contoh, populasi sebenarnya yang hendak dipelajari untuk servei pemilihan terdiri dari mereka yang akan memililih pada hari pemilihan, namun survei pemilihan umum biasanya secara khas mengambil opini dari pendapat para pemilih yang terdaftar, walaupun dalam kenyataannya banyak diantara mereka tidak akan memilih pada hari pemilihan umum. Kesalahan spesifikasi dapat juga muncul karena daftar unsur populasi (population frame) yang tidak benar, informasi yang tidak benar pada buku catatan inventori, pemilihan anggota sampel yang keliru (seperti misalnya melakukan penggantian responden yang dituju dengan tetangga jika responden yang seharusnya ditemui tidak berada di tempat), sensivitas pertanyaan, kesalahan dalam pengumpulan informasi tentang sampel yang disebabkan oleh bias pewancara yang disengaja atau tidak disengaja, atau kesalahan-kesalahan dalam mempr...

Variasi Acak (Random Variation)

Variasi acak merupakan sumber kesalahan sampling yang paling umum dijumpai. Sebagai contoh, misalkan seorang pemilik supermarket tertarik untuk menghitung rata-rata pendapatan per rumah tangga dalam suatu daerah tertentu. Informasi yang diperoleh akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi penyediaan jenis produk bagi masyarakat di daerah tersebut. seandainya dalam pelaksanaan pengambilan sampelnya, yaitu dalam pemilihan suatu sampel acak rumah tangga diperoleh rata-rata pendapatan rumah tangga sebesar Rp.250 juta per tahun untuk daerah tersebut, dalam hal ini kita bisa saja bercuriga bahwa sampel yang diambil mengandung kesalahan pendugaan, yakni secara kebetulan semua sampel yang dipilih mungkin berada dalam kelompok yang berpendapatan tinggi. Untuk kasus-kasus yang demikian hadirnya kesalahaan pendugaan agak mudah terdeteksi bila informasi yang diperoleh jelas meragukan, namun jika kesalahan pendugaan tidak begitu besar, tentunya kesalahan yang muncul menjadi sulit terdeteksi s...

7 Sumber Kesalahan Dalam Sampling

7 Sumber Kesalahan Dalam Sampling - AsikBelajar.Com.  Dalam teknik pengambilan sampel ( sampling ), perlu disadari dimungkinkannya kesalahan dalam pengambilan sampel. Suatu teknik pengambilan sampel yang baik akan mampu mengurangi atau meminimalkan berbagai kesalahan tersebut pada suatu tingkat biaya tertentu. Secara umum didapati adanya beberapa 7 (tujuh) sumber kesalahan dalam pengambilan sampel, yaitu: Variasi Acak ( Random Variation ) >> Klik Disini Kesalahan Spesifikasi ( specification error ) >> Klik Dsini Kesalahan Penentuan Responden ( mis-specification of sample subjects ) >> Klik Disini Kesalahan Karena Ketidaklengkapan Cakupan Daftar Unsur Populasi ( Coverage error ) >> Klik Disini Kesalahan Karena Ketidaklengkapan Respon ( Nonresponse error ) >> Klik Disini Kesalahan Penarikan Sampel ( Sampling error ) >> Klik Disini Kesalahan Pengukuran ( Measurement error )>> Klik Disini Sumber: Sugiarto, dkk. 2001. Teknik...

Skala Rasio (Skala Nisbah)

Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu sifat lain yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur.  Skala rasio merupakan skala pengukuran yang ditujukan kepada hasil pngukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan. Skala rasio menggunakan titik baku mutlak (titik nol mutlak). Angka pada skala rasio menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek yang diukur, sedangkan besar satu satuan ukur ditetapkan dengan suatu perjanjian tertentu. Pada skala rasio, jarak dan waktu pengukuran mempunyai titik nol yang sejati dan rasio antara dua titik skala tidak tergantung pada unit pengukuran. Contoh : bila kita ingin membandingkan berat dua benda. Berat benda A 50 gram dan benda B 100 gram. Disini kita tahu bahwa benda B dua kali lebih berat daripada benda A, karena nilai variabel numerik berat mengungkapkan rasio dengan nilai 0 sebagai titik bakunya. Atau dengan ...