AsikBelajar.Com | “Apakah tugas akhir sarjana atau thesis magister bisa kita arahkan untuk publikasi internasional?”, demikian pertanyaan yang pernah saya terima. Saya akan menjawab, “Bisa, tapi dosennya harus mau kerja keras juga.” Nah, di artikel singkat ini, saya akan membagikan beberapa tips:
- Dosen harus memiliki peta jalan penelitian (road map) yang jelas, sebab road map akan menentukan kebaruan dan kedalaman studi yang dilakukan. Baiknya, jangan menyerahkan topik ke mahasiswa, tapi arahkan mahasiswa untuk mengerjakan topik sesuai dengan road map dosen.
- Jangan terlalu banyak berasumsi soal topik penelitian. Dosen harus mau “kotor” tangannya dengan ikut berlelah-lelah membaca artikel jurnal internasional terbaru dan melihat peluang topik yang bisa dikembangkan. Selain itu yang tak kalah penting, dosen harus paham betul apa tipe kebaruan (type of novelty) yang diterima oleh komunitas keilmuan di bidang ilmu tersebut.
- Bantu mahasiswa untuk mengangkat problem penelitian yang baik, dengan dua syarat :
(a) Problem tersebut memiliki kebaruan secara keilmuan dan diturunkan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
(b) Problem tersebut adalah problem yang memiliki implikasi nyata, dan jelas justifikasinya sehingga layak untuk diangkat sebagai problem penelitian. Ingat: belum ada yang meneliti bukan berarti penting untuk diteliti. Selalu gunakan “so what” : kalau problem ini terselesaikan, so what gitu lho? - Pahami “common practice” di bidang tersebut. Contoh, jika Anda melakukan riset di bidang human-computer interaction dan melakukan riset eksperimen, Anda harus tahu teori desain eksperimen dan analisis statistik. Nah, menerapkan common practice yang baik biasanya mengacu pada jurnal-jurnal tier 1. Baca jurnal-jurnal tersebut dan lihat bagaimana cara peneliti lain melakukan risetnya dan menganalisis hasilnya.
- Perkenalkan mahasiswa Anda dengan referensi-referensi paper tier 1 tersebut dan minta mereka untuk membaca paper-paper sejenis ini. Dengan menugaskan mahasiswa Anda, Anda akan membantunya membentuk pola pikir dari sisi penulisan dan gaya bercerita.
- Lakukan pembimbingan secara teratur. Saya sarankan seminggu sekali Anda harus bertemu muka. Sisanya bisa secara online. Sesekali, minta bimbingan Anda untuk presentasi singkat, untuk melakukan cek dan ricek topik riset dan kemajuan penelitiannya.
- Bangkitkan motivasi mahasiswa bimbingan Anda untuk menulis. Ceritakan benefit dari memiliki publikasi internasional, misalnya memudahkannya untuk mendapatkan beasiswa atau mendaftar sebagai dosen dan peneliti. Dengan melakukan hal ini, secara tidak langsung Anda menumbuhkan semangat menulis pada orang lain, yang akan berujung pada meningkatnya kualitas karya tulis mahasiswa Anda.
- Perhatikan detail. Publikasi yang baik adalah publikasi yang memperhatikan detail naskah. Contoh: alur cerita naskah, tata cara sitasi, ejaan, penulisan label gambar dan tabel, dan masih banyak lagi. Semakin sempurna naskah, semakin mudah dipublikasikan.
- Jika Anda mendapatkan mahasiswa bimbingan yang bersemangat untuk belajar bahasa Inggris, tantang dia untuk menulis dalam bahasa Inggris. Gunakan cara yang sama pada no.7, beritahu benefit yang didapatkan dengan pandai menulis dalam bahasa Inggris.
- Dedikasi waktu dan tenaga adalah faktor terakhir. Naskah artikel berkualitas itu muncul dari proses panjang, dan proses tidak akan membohongi hasil.
Selamat mencoba!
Sumber:
WA Eko Nur: dari Sharing yg bagus dari Pak Sunu Wibirama – UGM.
Leave a Reply