Beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles sampai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengamatannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari enda tidak hidup. Sebagai contoh, dinyatakan bahwa cacing berasal dari lumpur; ulat berasal dari daging yang membusuk; kutu pakaian berasal dari kotak-kotak penyimpanan pakaian; tikus berasal dari pakaian-pakaian bekas yang tersimpan lama. Pendapat demikian disebut Abiogenesis atau Generatio Spontanea. Pada abad ke-17 Francisco Redi menyatakan bahwa daging dibebaskan dari pencemaran lalat tidak menghasilakan ulat ( larva). Kemudian antara tahun 1859-1981 Louis Pasteur menunjukan bahwa penguraikan (pembusukan) bahan cairan kaldu dan peragian perasan cair dari buah anggur disebabkan oleh mikro organism yang terbawa oleh udara. Hal ini sebagai penegasan pendapat dari Spaianzani yang dikemukan oleh satu abad sebelumnya. Percobaan Louis Pasteur menunjukan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya. Dan terkenal ucapannya Omne Vivo Ex Ovo, Omne Ovo Ex Vivo. Namun pendapat ini tidak menjawab pertanyaan bagaimana asal-usul benda hidup yang pertama.Pendapat yang banyak diterima secara luas tentang asal-usul benda adala Abiogenesis, yaitu berasal dari benda-benda tidak hidup. Walaupun dalam hal ini makhluk hidup yang paling sederhana adalah sangat kompleks dan banyak mengandung system biokimia yang masih buntu. Beberapa dari system itu hanya brtfungsi dalam sel hidup baik pada tumbuhan maupun pada hewan dan bagaimana asal-usul system ini masih belum terjawab.Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun keadaan permukaan Bumi sanagt berbeda dengan permukaan bumi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama retdiri atas gas metan, ammonia, uap air, dan gas hidrogen, serta unsure oksigen, nitrogen yang sangat reaktif. Yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida. Pada permukaan Bumi yang tidak menggandung ozon, maka radiasi sinar tata surya yang berupa sinar ultraviolet dan semburan badai listrik menimbulkan panas. Lalu terbentuklah persenyawaan asam-asam amino yang selanjutnya membuat protein. Stanley L. Miller (1953) membuat percobaan dengan suatu loncatan listrik yang bertegagan tinggi. Setelah 1 minggu, campuran gas dari tabung itu di analisis dan terdapat sejumlah asam amino, sekelompok bentuk-bentuk protein. Dalam hipotesisnya, disebutkan bahwa sekelompok utama dari senyawa itu tertutup pada kutub yang tidak banyak mengandung oksigen atau hampir tidak ada oksigen. Oleh karena itu, asam amino cenderung membentuk ikatan peptide, kemudian membentuk protein. Peristiwa ini memang kecil kemungkinannya, tetapi karena waktu yang tersedia cukup banyak (Jutaan tahun), maka peristiwa itu tidak dapat dielakkan. Demikian juga tidak dihindarkannya etrjadinya kombinasi system yang stabil, sehingga butir-butir senyawa dikelilingi oleh media air, yang selanjutnya akan terbentuk suatu zat basah yang menarik air, dan terdapat pila yang menolak air. Akhirnya, protein itu memiliki suatu kebiasaan yang terkendalikan. Oparin (1938) mengatakan bahwa secara alamiah terjadi pada tingkatn ini, dan butir-butir senyawa itu mengadakan kompotisi dalam membentuk tetesan materi organik.Beberapa tetes materi organic dapat melaksanakan reaksi kimia dalam tubuhnya sendiri.Beberapa reaksi kimia itu merupakan reaksi pemecahan molekul untuk menghasilkan energi. Sebaliknya, beberapa reaksi menyusun konfigurasi berbentuk semacam ‘‘mesin’’. Tidak diragukan lagi, beberapa protein berlaku sebagai katalisator dan dalam hal ini menjamin kekekalan kombinasi asam amino yang menyebabkan materi organis itu berhasil membentuk dasar asam nukleat atau menghasilkan kode senyawa berikutnya. Agregasi materi organis itu membelah diri menjadi dua agregasi yang identik. Ini merupakan suatu repproduksi diri sendiri.pada kriteria umum,struktur semacam ini dapat dianggap sebagai mahluk. Kita sebagai bangsa Indonesia yang berpancasila yang menganut Teisme;maka pada saat agregasi materi organis menjadi mahluk itu masuklah suplemen vital yang tidak sama dengan proses materi yang merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan atau diselidiki dari mahluk.Suatu ciri makhluk yang hidup adalah adanya aliran energy pada tubuh secara konstan. Energy itu diperoleh dari luar tubuh, yaitu dari tata surya atau energi-kimiawi untuk membantu molekul-molekul yang komplek secara langsung (autotroph) atau dengan menguraikan molekul-molekul yang komplek dengan jalan mengkonsumir makhluk lain (heterotrophy). Organisme heterotrophy pertama memakan tumpukan senyawa organis yang terbentuk dari sumber. Pada saat itu, oksigen masih sedikit sekali, maka pernapasan dilakukan secara anaerob yang menyebabkan terbentuknya senyawa karbon dioksida.Sebagaimana halnya bila kita memiliki suatu cairan air kaldu, suatu system benda hidup tidak dapat timbul secara spontan, karena dalam kenyataannya benda hidup terus dapat hidup bila sumber energi baru dapat disimpan. Mungkin semua sumber energi telah dicoba, tetapi yang paling berhasil bagi makhluk dalam memanfaatkan energy berupa sinar Matahari adalah pembentukan zat gula dari karbon dioksida yang sekarang dihasilkan oleh makhluk autotroph. Sebagai hasil sampingan fotosintesis adalah oksigen yang memiliki efektivitas yang besar sekali. Oksigen masuk ke atmosfer dan akibat tambah dari nsinat ultraviolet terbentuklah ozon yang membentuk suatu lapisan. Lapisan ini menyebabkan modifikasi intensitas serta kualitas energy tata surya yang sampai pada permukaan Bumi. Sebagai akibat yang segara tampak adalah tibul tabir yang menghalangi gelombang pendek dari sinar ultraviolet, mencegah sintesis secara abiogenesis lebih lanjut. Organisme heterotrophy yang tidak data menyesuaikan diri dengan keadaan baru akan mati atau masih hidup dalam lingkungan yang khusus. Organisme heterotrophy lainnya sekarang memakai oksigen yang banyak terdapat dalam udara untuk menyempurnakan proses respirasinya. Sebagai satu-satunya sumber energi bagi heterotrop adalah makhluk autotroph baru, atau heterotrophy yang lain dan hal ini menimbulkan menyatunya system ekologi. Menurut istilah waktu, kita menduga atmosfer pemula timbul antara 2000-3500 juta tahun yang lalu, sedangkan adanya masa benda hidup yang pertama pada 2000 juta tahun yang lalu dan munculnya oksigen 1000 juta tahun yang lalu.Pada saat ini, banyak bukti yang menunjukan arah evolusi dan dengan demikian mengurangi spekulasi. Bentuk butiran atau gumpalan kecil menjadi bentuk stabil dengan jalan membentuk dinding sel dan organisasi internal meningkat sehingga membentuk semacam “blue print” geneyis pada nucleus, yang merupakan factor dalam reproduksi selanjutnya. Kecuali itu, peningkatan organisasi internal menimbulkan tersusunnya makhluk atau bentuk-bentuk tertentu dalam sel. Sambil melanjutkan perkembangannya, beberapa sel menjadi seol tunggal (unicellulair), sedangkan beberapa yang lain membentuk organisasi sel bersama-sama membentuk suatu kesatuan yang membagi tugas seh8ingga terbentuk mahkluk yang bersel banyak (multicellulair).
Pada mulanya, konsep diatas adalah spekulasi, tetapi berdasarkan bukti-bukti geologis, percobaan biokimia dan logika deduksi sebab akibat, maka sekarang dapat ditunjukkan suatu bagan bagaimana benda-benda hidup pertama itu timbul secara spontan di muka bumi ini.
Leave a Reply