Teknik kunjungan kelas, observasi kelas, membimbing guru tentang cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi problema siswa, membimbing para guru tentang pelaksanaan kurikulum sekolah, mengadakan rapat, diskusi kelompok, penataran, percakapan antar pribadi, diskusi antar pengawas/diskusi antara supervisor dengan guru, rapat kerja, lokakarya, karyawisata, perpustakaan, pertemuan dengan penyelenggara sekolah, penelitian sederhana, dan teknik supervisi klinis (Purwanto, 2003: 12; Maksudi, 1984; Sergiovanni & Starratt, 1993).
Teknik kunjungan sekolah, yaitu kepala sekolah sebagai supervisor mengunjungi sekolah untuk melihat dan mengetahui kenyataan-kenyataan di sekolah atau di kelas. Teknik observasi kelas, yaitu kepala sekolah sebagai supervisor mengamati langsung proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas. Teknik percakapan pribadi, yaitu kepala sekolah sebagai supervisor bercakap-cakap dengan guru yang disupervisi untuk mengetahui sesuatu misalnya tentang kesulitan guru dalam mengelola atau proses belajar mengajar (PBM) di kelas.
Teknik diskusi antara supervisor dengan guru yang disupervisi ialah supervisor melakukan diskusi dengan guru tentang sasaran supervisi, misalnya mencakup tentang : kemampuan guru dalam mengelola kelas dan PBM, kemampuan guru dalam menggunakan alat, metode, teknik, dan sumber belajar. Teknik rapat kerja atau rapat guru, yaitu kepala sekolah sebagai supervisor melakukan rapat dengan guru-guru untuk melakukan supervisi terhadap kegiatan pengajaran dan pendidikan yang dilakukan oleh para guru. Teknik lokakarya yaitu supervisor melakukan kegiatan lokakarya dengan para guru untuk membahas suatu masalah, dan teknik karyawisata ialah supervisor melakukan kegiatan karyawisata sebagai wadah pembelajaran bagi para guru di sekolah.
Teknik penataran sebagai teknik supervisi dapat digunakan oleh para kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan dilakukan dengan cara, yaitu melakukan kegiatan kelompok kepada para guru dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan sikap kepada para guru di sekolah. Teknik pengadaan perpustakaan sebagai teknik supervisi, yaitu dilakukan dengan cara kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah mengadakan perpustakaan di sekolah dan mengisi perpustakaan tersebut dengan berbagai buku-buku untuk siswa dan guru agar para guru dan siswa giat membaca buku untuk mencari IPTEKS melalui buku sebagai jendela informasi dan jendela dunia.
Teknik pertemuan dengan penyelenggara sekolah, yaitu kepala sekolah sebagai supervisor mempertemukan para guru dengan pengurus yayasan untuk memecahkan masalah pengajaran dan pendidikan yang dihadapi oleh para guru dalam membelajarkan siswa di kelas. Teknik penelitian sederhana yaitu kepala sekolah sebagai supervisor mendorong dan membantu para guru agar dapat bekerja secara sistematis, analisis, ulet, dan tekun, dan teknik supervisi klinis, yaitu teknik tatap muka antara supervisor dengan guru untuk membicarakan perilaku nyata guru di kelas secara demokratis melalui hubungan tanya jawab antara guru dengan kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru yang bermuara kepada peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas.
Leave a Reply