AsikBelajar.Com | Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti . Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.
Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Apabila contoh penelitian terhadap televisi produksi PT Nasional tahun 1980 tersebut dipandang sebagai sampel, maka peneliti tidak hanya menyimpulkan:
”Produksi televisi PT Nasional tahun 1980 baik,” tetapi disimpulkan: “Produksi televisi PT Nasional, baik”. Dalam hal ini yang dikatakan baik bukan hanya produksi tahun 1980, tetapi semuanya, walaupun yang diselidiki hanya produksi satu tahun. Dapatkah peneliti melakukan hal yang demikian? Untuk memperoleh jawabannya, silakan ikuti uraian berikut.
Bilamanakah kita boleh mengadakan penelitian sampel? Penelitian sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen. Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boIeh digeneralisasikan). Misalnya kita akan melihat apakah air teh di Belas sudah manis?
Air teh seluruh gelas merupakan populasi. Kita ambil sampelnya dengan mengambil satu ujung sendok dan kita cicipi. Jika kita rasakan manis, maka kesimpulan tersebut digeneralisasikan untuk air teh seluruh gelas. Kesimpulan bagi sampel, berlaku untuk populasi.
Dengan contoh lain misalnya, kita ingin mengetahui apakah siswa SMA V pandai-pandai. Kita panggil seorang siswa putra yang kebetulan dapat kita jumpai. Setelah dites mengenai berbagai pelajaran, ternyata asilnya sangat memuaskan. Apakah dengan hasil tersebut kita boleh ’nenggeneralisasikan bagi seluruh siswa SMA V? Tentu saja tidak!
Dalam contoh tersebut misalnya saja siswa yang kebetulan berhasil kita hubungi tersebut adalah juara sekolah, maka tentu saja dia tidak mencerminkan keadaan populasi. Nah, lalu untuk apakah mengetahui keadaan popuiasi ini, peneliti harus melakukan penelitian populasi? Juga tidak! Kita boleh mengadakan penelitian sampel.
Apa sebab kita melakukan penelitian sampel? Apakah penelitian populasi selalu lebih baik hasilnya dibandingkan dengan penelitian sampel? Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan sampel yaitu:
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya tentu kurang.
2. Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati.
3. Dengan penelitian sampel, maka akan Iebih efisien (dalam arti uang, waktu, dan tenaga).
4. Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti desktruktif (merusak). Bayangkan kalau kita harus meneliti keampuhan senjata yang dihasilkan oleh pabrik, misalnya granat. Maka sambil meneliti, kita juga menghabiskannya.
5. Ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data. Karena subjeknya banyak, petugas pengumpul data menjadi lelah, sehingga pencatatannya bisa menjadi tidak teliti.
6. Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi. Misalnya kalau kita ingin mengetahui pendapat pemuda usia 15 tahun tentang PMDK. Oleh karena wilayah Indonesia yang begitu luas tidak mungkin dengan tepat diketahui pendapat mereka pada usia tepat 15 tahun.
Bagaimana cara mengambil sampel? Penanyaan ini mengarah kepada jawaban yang disebut dengan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah iain, sampel harus representatif. Dalam contoh air teh, agar populasi menjadi homogen harus kita aduk dulu agar manisnya sama.
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 174-176.
Leave a Reply