AsikBelajar.Com | Menurut data di https://id.wikipedia.org/ bahwa Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika (secara resmi bernama Pertamina Mandalika International Circuit) adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK Mandalika) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sirkuit dengan panjang lintasan 4,31 km dan 17 tikungan ini memiliki kelas homologasi kelas A dari FIM. Selain digunakan sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP, Sirkuit ini juga menjadi tuan rumah berbagai pagelaran lain seperti World Superbike, Kejurnas Mandalika Racing Series, Shell Eco-marathon, dan National Track Day. Mandalika pertama kali menggelar Grand Prix Sepeda Motor Indonesia pada Maret 2022 setelah sukses menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Superbike pertamanya pada bulan November 2021.

Sebagai suatu mega proyek pastilah sudah melewati proses Feasibility Study atau studi kelayakan karena menggunakan uang rakyat dan bukan uang nenek moyang mbah lho. So, Apa itu feasibility study? Feasibility study adalah studi analisis yang digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat kelayakan pada sebuah proyek. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa layak suatu rencana proyek tersebut. Feasibility sangatlah penting bagi perusahaan/negara karena dapat membantu memberitahu persepsi tentang apa saja manfaat yang diterima dari proyek tersebut.
Waktu tepat untuk perusahaan melakukan feasibility study adalah pada masa awal proyek dimulai terutama saat tahap desain perencanaan. Bagi perusahaan ternama, feasibility study dibuat untuk mengevaluasi dan menguji kelemahan dan kekuatan dari sebuah rencana proyek secara faktual.
Lalu, hasil dari feasibility study juga dapat membantu perusahaan/negara dalam mengetahui serta menilai ancaman dan peluang yang ada di lingkungan sekitar, kebutuhan sumber daya, dan keberhasilan. Oleh karena itu, faktor-faktor utama pada proses studi ini meliputi pertimbangan dalam hal ekonomi, hukum, teknis, dan penjadwalan.
Asal Kerja dan Mengharap Korupsi atau Fee Project?
Dari uraian di atas sudah sangat jelas bahwa melakukan feasibility study sangat penting APALAGI menggunakan uang rakyat yang didapatkan dengan berhutang yang ujung-ujungnyanya akan menjadi hutang negara dan rakyatlah yang akan menanggungnya (huahhh…capeh dech….). Penulis ikut prihatin dengan kerugian sirkuit mandalika yang diberitakan media mainstream.
Berita kompas mengatakan : Pengelola Sirkuit Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kini tengah menanggung beban utang sebesar Rp 4,6 triliun. PT ITDC merupakan subholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT InJourney. Utang ini diketahui berasal dari proyek pengembangan kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT InJouney, Dony Oskaria saat rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Jumat (16/6/2023). “Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp 1,2 triliun. Mereka mempunyai long term liabilities Rp 3,4 triliun,” kata Dony.
Pertanyaannya : kenapa hal ini bisa terjadi ? Apakah manajemen pengelolaan negera saat ini oleh pemerintah Jokowi bisa dikatakan Asal Kerja? atauklah rezim yang terkenal korup ini hanya mencari – cari project untuk mencari dana buat membiayai partainya lewat fee sertiap project yang mereka kerjakan misalnya?
Lalu untuk jangka panjang nanti, siapa yang bertanggung jawab atas beban yang timbul akibat telah dibangunnya sirkuit mandalika? Sepertinya sudah jelas, yang akan menanggung beban tersebut adalah : Rakyat?
Leave a Reply