AsikBelajar.Com | Dahulu, apabila mendengar kata ”penelitian”, orang sering membayangkan suatu kesibukan di laboratorium. Seorang ahli sedang asyik mengamati reaksi zat-zat yang dicampur di tabung reaksi, atau dalam labu didih, tabung Erlenmeyer, atau alat-alat lain yang serba rumit. Dengan demikian, maka penelitian adalah suatu kegiatan monopoli para ahli.
Memang apa yang dibayangkan orang-orang seperti disebutkan itu ada betulnya, tetapi tidak seluruhnya betul. Orang-orang di laboratorium memang sedang melaksanakan penelitian, penyelidikan di dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi penelitian bukan hanya boleh dan dapat dilakukan di bidang ilmu pengetahuan alam saja. Penelitian dapat dilakukan di seluruh bidang ilmu.
Namun demikian, masih banyak orang terpelajar yang beranggapan bahwa meneliti adalah tugas para ahli, profesor, doktor. Sangat disayangkan apabila anggapan semacam itu merembes ke mahasiswa. Pada waktu belum ada ekuivalen tesis atau ekuivalen skripsi, mahasiswa masih serius mempelajari metodologi penelitian karena akan merupakan bekal untuk mengadakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi atau tesisnya. Setelah mereka diperbolehkan mengambil ekuivalen skripsi atau ekuivalen tesis, lalu beranggapan bahwa ilmu tentang penelitian tidak diperlukan lagi. Mereka Iupa atau mungkin belum menyadari bahwa siapa pun boleh meneliti bahkan dengan tegas dikatakan bahwa sarjana harus dapat meneliti, karena hanya dengan penelitianlah ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah.
Seorang ahli masak membuat kue dengan bahan sekian ons terigu, sekian butir telur, sekian ons gula pasir, sekian ons mentega, dan bahan-bahan Iain. Setelah melalui proses pembuatan, kemudian diperoleh sebuah kue yang lezat. Ahli masak tersebut tidak puas dengan hasil pekerjaannya itu. la selalu berpikir mencari akal bagaimana agar diperoleh kue yang lebih, enak lagi dengan bahan-bahan yang jumlahnya sama, atau kalau bisa dengan bahan yang lebih sedikit sehingga biayanya lebih murah. Ahli masak ini sebenarnya juga sedang mengadakan penelitian. Tetapi tidak melalui prosedur yang jelas, dan tidak melaporkan hasilnya dalam bentuk tulisan.
AhIi-ahli lain, mulai dari tukang sepatu, pabrik rokok, tukang pakaian konfeksi sampai ke ahli-ahli yang menangani bom neutron dan voyager, semuanya sedang mengadakan penelitian, walaupun prosedur dan kualitas penelitiannya berbeda-beda.
Seorang guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar. la membantu si anak didik. Ia selalu berusaha agar kadar bantuannya dapat meningkat sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Usahanya ada bermacam-macam. Mungkin ia memberikan motivasi belajar yang banyak. Mungkin ia mengganti metode yang ia gunakan untuk menerangkan. Mungkin menambah alat peraga dan sebagainya.
Barangsiapa ingin meningkatkan hasil untuk apa saja yang sedang ia tekuni, membutuhkan kegiatan penelitian.
Suatu hal yang menggembirakan dunia ilmu adalah adanya Iomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk para pelajar dan mahasiswa. Kegiatan tersebut mau tidak mau harus dikaitkan dan bahkan didasarkan atas kerja penelitian. Pekerjaan meneliti ini benar-benar mengasyikkan, khususnya bagi mereka yang gemar menggeluti ilmu.
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 1-2.
Leave a Reply