1. Why: Mengapa kegiatan pengawasan dilakukan?
2. What: Apa tujuan dan sasaran pengawasan?
3. Who: Siapa yang terlibat dalam pengawasan?
4. How: Bagaimana pengawasan dilakukan?
5. When: Kapan pengawasan dilakukan?
Program Kerja yang disusun hendaknya mengikuti ketentuan yang disingkat ”SMART”, maksudnya:
- Specific artinya pokok masalah yang dijadikan program dalam penyusunan program kerja bersifat spesifik, jelas dan terfokus pada pencapaian tujuan.
- Measureable artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih dapat diukur pencapaiannya.
- Achieveable artinya program-program dan kegiatan-kegiatan selain dapat diukur juga harus dapat dicapai disesuaikan dengan berbagai kondisi di sekolah.
- Realistics artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih realitas, tidak mengada-ada, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah dalam pencapaian hasilnya.
- Time Bound artiya jelas target waktu pencapaian dalam setiap langkah kegiatan.
Sebagai suatu bentuk perencanaan, program pengawasan sekolah berkaitan dengan rangkaian tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengawasan. Dengan memperhatikan langkah pokok perencanaan (Stoner, 1992), terdapat empat tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam penyusunan program pengawasan sekolah meliputi:
1. Menetapkan tujuan atau seperangkat tujuan
2. Menentukan situasi pada saat ini
3. Mengidentifikasi pendukung dan penghambat tujuan
4. Mengembangkan seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan.
Masruri, dkk. (2002) menyebutkan prinsip umum supervisisebagai berikut:
- Supervisi merupakan bagian terpadu dari program pendidikan yang berbentuk kerja sama dan kelompok.
- Seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah mem-butuhkan serta terkait dengan supervisi. Oleh karena itu supervisi hendaknya memberi keuntungan bagi seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengembangan proses pembelajaran, serta pelaksanaan administrasi sekolah yang mundukungnya.
- Supervisi hendaknya membantu menjelsakan tujuan dan sasaran pendidikan dan membimbing implementasinya dalam pembelajaran, yang didukung dengan administrasi yang memadai.
- Supervisi hendaknya membantu sikap dan hubungan manusiawi antarstaf sekolah dan mendorong berkembangnya hubungan masyarakat yang lebih efektif.
- Supervisi hendaknya membantu pula dalam menyelenggarakan kegi-iatan ekstrakurikuler.
- Dalam supervisi diperlukan rencana jangka panjang maupun jangka pendek, yang dalam penyusunannya melibatkan personalia sekolah, pengawas, dan pihak lain yang terkait.
- Pengawas hendaknya mampu menafsirkan dan mempraktikkan hasil penemuan riset pendidikan dan pembaharuan dan mengitroduksikan kepada sekolah.
- Efektivitas program supervisi hendaknya mendapat penilaian dari mereka yang terkait/terlibat dalam kegiatan supervisi, seperti kepala sekolah dan guru, bukan hanya oleh atasan pengawas.
Leave a Reply