Dari kutipan di atas jelas bahwa perubahan lingkungan dapat menentukan arah atau tujuan suatu organisasi terlebih dalam dunia pendidikan dimana perubahan sering terjadi contohnya kurikulum yang sering berubah-ubah dan ketetapan pemerintah terhadap pendidikan serta perubahan yang terjadi di dalam organisasi/sekolah itu sendiri, dari itu pengamatan perubahan sangat diperlukan karena akan terlihat nampak ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan.
Pada prinsipnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis SWOT. Diantaranya, analisa lingkungan internal (ALI) dan analisa lingkungan eksternal (ALE), serta strategi pendekatan perencanaan atau kebijakan.
1. Analisa lingkungan internal (ALI) dan analisa lingkungan eksternal (ALE).
a. Analisis lingkungan internal (ALI)Menguraikan analisa lingkungan internal terbagi dalam 2 kondisi yaitu:
1) Kekuatan: Menguraikan tentang potensi yang dimiliki lembaga yang diperkirakan akan mampu memberikan dukungan yang kuat untuk mencapai visi dan misi lembaga.
2) Kelemahan: Menguraikan tentang kelemahan lembaga yang diperkirakan akan menghambat tetapi dibutuhkan dalam mencapai visi dan misi lembaga.
b. Analisa lingkungan eksternal (ALE)Menguraikan hasil analisa lingkungan eksternal yang terbagi dalam 2 kondisi:
1) Peluang: Menguraikan kondisi peluang yang ada di luar lembaga, yang memungkinkan dapat mendukung tercapaina visi dan misi lembaga.
2) Ancaman: Menguraikan kondisi di luar lembaga yang merupakan ancaman lembaga atau minimal akan menghambat lembaga dalam mencapai visi dan misi lembaga.
2. Strategi pendekatan rencana atau kebijakan
Menguraikan strategi pendekatan yang perlu ditempuh dengan cara analisa strategi TOWS atau SWOT, menjadi strategi: S – 0; S – T; W – 0; dan W – T dan rumusan strategi tersebut dapat juga dijadikan rencana kepala sekolah atau sekolah.
a. Strategi S–0: Optimalkan S dan 0 sehingga menjadi strategi yang produktif dan efektif.
b. Strategi S–T: Optimalkan S dan menekan T sehingga menjadi strategi yang produktif.
c. Strategi W–O: Minimalkan W dan optimalkan 0 sehingga menjadi strategi yang dapat memanfaatkan peluang dalam mencapai visi dan misi.
d. Strategi W–T: Minimalkan W dan T atau pertahankan kondisi W dan T kalau bisa diminimalkan dengan strategi ini.
Dalam merumuskan strategi pendekatan matrik TOWS/SWOT diperlukan kemampuan dan wawasan yang cukup luas khususnya tentang kebijakan lembaga yang bersangkutan, tupoksi lembaga, arah visi dan misi. Strategi yang dihasilkan merupakan kebijakan makro dari sekolah tersebut, oleh karena itu dalam penulisannya memiliki cakupan yang luas. Rumusan kebijakan ini akan menjadi rujukan dalam penetapan program-program lembaga, selanjanjutnya diuraikan menjadi kegiatan yang lebih terinci, realistis dan terukur.
Leave a Reply