AsikBelajar.Com | Salah satu contoh yang disarankan adalah memulai dari apa yang menurut siswa hal yang biasa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Perlu diupayakan terjadinya situasi konflik pada struktur kognitif siswa. Contohnya mengenai cecak atau cacing tanah. Mereka menduga cecak atau cacing tanah hanya satu macam, padahal keduanya terdiri lebih dari satu genus (bukan hanya berbeda spesies).
Berikut ini akan dicontohkan model untuk pembelajaran mengenai cacing tanah melalui ketiga tahap dalam pembelajaran konstruktivisme (eksplorasi, klarifikasi, dan aplikasi).
a. Fase Eksplorasi
1) Diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan: “Apa yang kamu ketahui tentang cacing tanah?”…217
2) Semua jawaban siswa ditampung (ditulis di papan tulis jika perlu).
3) Siswa diberi kesempatan untuk memeriksa keadaan yang sesungguhnya, dan diberi kesempatan untuk merumuskan hal-hal yang tidak sesuai dengan jawaban mereka semula.
b. Fase Klarifikasi
1) Guru memperkenalkan macam-macam cacing dan spesifikasinya.
2) Siswa merumuskan kembali pengetahuan mereka tentang cacing tanah.
3) Guru memberikan masalah berupa pemilihan cacing yang cocok untuk dikembangbiakkan.
4) Siswa mendiskusikannya secara berkelompok dan merencanakan penyelidikan.
5) Secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menguji rencananya.
6) Siswa mencari tambahan rujukan tentang manfaat cacing tanah dulu dan sekarang.
c. Fase Aplikasi
1) Secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya, dilanjutkan dengan penyajian oleh wakil kelompok dalam diskusi kelas. …218
2) Secara bersama-sama siswa merumuskan rekomendasi untuk para pemula yang ingin ber-“ternak cacing” tanah.
3) Secara perorangan siswa membuat tulisan tentang kehidupan jenis cacing tanah tertentu sesuai hasil pengamatannya. …219
Sumber:
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Diva Press: Yogyakarta. Hal.217-219
Leave a Reply