AsikBelajar.Com | Pada saat anak berusia sekita 3-4 tahun, sistem koneksi neuron dasar anak telah terhubung dengan baik, sementara itu jaringan syarafnya mulai meluas. Jaringan yang banyak mendapatkan penguatan akan tumbuh dengan baik dan dipertahankan, sedangkan yang tidak mendapatkan penguatan akan melemah dan lama kelamaan akan menghilang.
Pada saat anak berusia 2-3 tahun, koneksi antara berbagai bagian otak terus meluas. Demikian juga proses mielinasi terus berlanjut. Semua bagian yang telah terhubung dalam jaringan koneksi tersebut mulai bekerja sebagai satu kesatuan yang utuh. Saat anak berusia sekitar 3 – 4 tahun jalur-jalur koneksi yang kuat mulai dibangun dallam jaringan asosiatif. Jalur-jalur ini memperkuat koneksi antara pusat- pusat pendengaran dan penglihatan, antara daerah pendengaran dan motorik, yang memungkinkan semangkin baiknya koordinasi syaraf penglihatan, pendengaran dan motorik. Dengan semangkin kuatnya koneksi-koneksi tersebut, anak mulai dapat mengendalikan derak, berhenti, bergerak lagi, mengubah arah secara tiba-tiba, meniru gerak orang lain seperti bertepuk atau menendang dengan kecepatan tinggi. Dengan semangkin kuatnya kemampuan jaringan otak, memungkinkan #27
anak melakukan gerakan untuk meliuk, melompat, berlari, berjinjit, berjalan sambil berjinjit dan sebagainya.
Kemampuan mental anak pada usia 3-4 tahun sudah lebih halus dibandingkan usia sebelumnya. Di samping itu, otak anak juga telah mampu berfikir secara simbolik dengan menggunakan konsep-konsep yang abstrak. Kemampuan berfikir secara nalar dan berfikir secara naluriah mulai meningkat, dengan demikian anak mulai dapat mengolah demensi mental lebih dari satu dan serentak. Misalnya bola bundar berwarna merah, kotak berbagai ukuran. Kemampuan otak anak juga telah berkembang sehingga mampu mengingat-ingat sebuah kejadian atau peristiwa, pengalaman emosional yang telah lalu ketika bermain bersama teman- temannya. Anak juga telah mampu menceritakan kembali semua kejadian dan pengalamannya itu kepada orang lain.
Sumber:
Khadijah, 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing. Hal. 27 – 28.
Leave a Reply