Pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan persitiwa belajar dan proses kognitif. Peristiwa belajar (instructional events) adalah persitiwa dengan urutan sebagai berikut : menimbulkan minat dan memusatkan perhatian agar peserta didik siap menerima pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran agar pseerta didik tahu apa yang diharapkan dala pembelajaran itu, mengingat kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang merupakan prasyarat, menyampaikan materi pembelajaran, memebrikan bimbingan atau pedoman untuk belajar, membangkitkan timbulnya unjuk kerja peserta didik, memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas, mengukur/evaluasi belajar, dan memperkuat referensi dan transfer belajar. [3]
Suciati dan Irawan menjelaskan sembilan peristiwa pembelajaran Gagne dalam bentuk bagan sebagai berikut : [4]
No | Peristiwa Pembelajaran | Penjelasan |
1 | Menimbulkan minat dan memusatkan perhatian | Peserta didik tidak selalu siap dan fokus pada awal pembelajaran. Guru perlu menimbulkan minat dan perhatian anak didik melalui penyampaian sesuatu yang baru, aneh, kontradiktif atau kompleks |
2 | Menyampaikan tujuan pembelajaran | Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak menebak-nebak apa yang diharapkan dari dirinya oleh guru. Mereka perlu mengetahui unjuk kerja apa yang akan digunakan sebagai indikator penguasaan pengetahuan atau keterampilan |
3 | Mengingat kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari yang merupakan prasyarat | Banyak pengetahuan baru yang merupakan kombinasi dari konsep, prinsip atau informasi yang sebelumnya telah dipelajari, untuk memudahkan mempelajari materi baru |
4 | Menyampaikan materi pembelajaran | Dalam menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan contoh, penekanan untuk menunjukkan perbedaan atau bagian penting, baik secara verbal maupun menggunakanfitur tertentu (warna, huruf miring, garisbawahi, dsb) |
5 | Memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar | Biimbingan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang membiimbing proses/alur pikir peserta didik. Perlu diperhatikan agar bimbingan tidak diberikan secara berlebihan |
6 | Memperoleh unjuk kerja peserta didik | Peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari, baik untuk myakinkan guru maupun dirinya sendiri |
7 | Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas | Umpan balik perlu diberikan untuk membantu peserta didik mengetahu sejauh mana kebenaran atau unjuk ekrja yang dihasilkan |
8 | Mengukur/mengevaluasi hasil belajar | Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan melalui tes maupun tugas. Perlu diperhatikan validitas dan reliabilitas tes yang diberikan dari hasil observasi guru |
9 | Memperkuat referensi dan transfer belajar | Referensi dapat ditingkatkan melalui latihan berkali-kali menggunakan prinsip yang dipelajari dalam konteks yang berbeda. Mondisi/situasi pada saat transfer belajar diharapkan terjadi, harus berbeda. Memecahkan masalah dalam suasana di kelas akan sangat berbeda dengan susasana riil yang mengandung resiko |
Menurut Gagne, belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan perilaku (behaviour) adalah hasil dari efek belajar yang kumulatif serta tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar bersifat kompleks.
DAFTAR RUJUKAN
- Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, Jakarta:Penerbit Kerjasama Pusat Perbukuan Depdiknas dan PT Rineka Cipta, 2002
- Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:Penerbit Prenada Media, 2004
- Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, Bandung, IKIP Bandung, 1988
- Suciati dan Irawan, Teori Belajar dan Motivasi, Jakarta:Depdiknas, Ditjen PT. PAUUT, 2001
- Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta:Penerbit Media Abadi, 2005
[2] Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:Penerbit Prenada Media, 2004:hal245
[3] ibid, hal 245-246
[4] Suciati dan Irawan, Teori Belajar dan Motivasi, Jakarta:Depdiknas, Ditjen PT. PAUUT, 2001: hal 62-65
Leave a Reply