Peringkat Pendidikan Indonesia Versi OECD, Bagaimana Sebaiknya? – AsikBelajar.Com. Dunia pendidikan Indonesia seakan-akan terbangun dari mimpi panjangnya. Bahkan berita-berita kehebatan tim robot Indonesia yang menjuarai dunia tahun 2015 inipun hilang begitu saja. Dunia pendidikan Indonesia harus berani menerima data ranking versi OECD Tahun 2015 yang mengatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara. Kita harus puas di bawah negara Thailand (47) dan Malaysia (52) bahkan jauh dibanding Vietnam yang berada diposisi 12.
Apakah dengan jauhnya Indonesia ini merupakan bukti bahwa pendidikan kita tidak konsisten melaksanakan sisten standar mutu yang sudah ditetapkan pemerntah? Memang menurut Menteri Anies yang dibuat pada news.detik.com bahwa
Ia mengatakan seharusnya perbaikan sistem pendidikan mengacu 8 standar pendidikan nasional yang meliputi standar kompetensi kelulusan, isi, proses, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan pendidikan dan penilaian pendidikan. Menurutnya, karena selama ini UN selalu dijadikan standar kelulusan siswa maka fokus guru, sekolah dan orang tua murid ada pada UN saja.
Atau dunia pendidikan kita belum mampu membudayakan bangsanya tentang arti pentingnya Budaya Mutu?
Bagaimanapun, data yang ada itu adalah realita dunia tentang memandang Pendidikan Indonesia. Mari kita bersama untuk koreksi dari berbagai aspek dan kembali mengadakan evaluasi pelaksanaan 8 standar pendidikan nasional. Bukankah kita ingin kebangkitan Indonesia Emas?
Sekilas Tentang OECD
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD – Organisation for Economic Co-operation and Development) merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas. Berawal tahun 1948 dengan nama Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Eropa (OEEC – Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin oleh Robert Marjolin dari Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan, untuk rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian, keanggotaannya merambah negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961, dibentuk kembali menjadi OECD oleh Konvensi tentang Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Kerangka Kerja Meliputi:
- Ekonomi: Daya Saing, Pertanian, Pertumbuhan ekonomi, Perusahaan, Industri dan Servis, Kewilayahan, Pembangunan perdesaan dan perkotaan
- Pembangunan: Masalah-2 Pembangunan
- Pemerintahan: Lembaga Pemerintah, Pemberantasan Korupsi, Manajemen Perlayanan Publik, Reformasi peraturan.
- Kelestarian: Perikanan, Energi, Lingkungan Hidup, Kesinambungan Pembangunan
- Kemasyarakatan: Pendidikan, Ketenaga Kerjaan, Masalah Kesejahteraan Masyarakat, Kesehatan, Migrasi.
- Keuangan: Pasar Keuangan, Asuransi dan Pension, Investasi, Perpajakan.
- Pembaruan: Bioteknologi, Teknologi Informasi dan komunikasi, Ilmu pengetahuan dan inovasi
Inilah daftar lima negara dengan pendidikan terbaik versi OECD
- Singapura
- Hong Kong
- Korea Selatan
- Jepang
- Taiwan
Berikut lima negara dengan pendidikan terburuk versi OECD:
- Oman
- Maroko
- Honduras
- Afrika Selatan
- Ghana
Diolah dari berbagai sumber.
Leave a Reply