AsikBelajar.Com | Sektor bisnis merupakan sektor yang sangat berperan bagi negara kita sebagai negara yang sedang berkembang. Usaha kecil merupakan sektor usaha yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Hal ini layak diterima usaha kecil karena peranannya yang sangat dominan dalam pembangunan nasional Indonesia.
Beberapa peranan usaha kecil dalam pembangunan nasional Indonesia antara lain:
a. Menyerap tenaga kerja
Jutaan orang Indonesia bekerja pada sektor usaha kecil. Pada saat kesempatan kerja yang dirasakan semakin terbatas dibuktikan dengan tingginya angka pengangguran, usaha kecil telah mampu berperan aktif dalam menekan angka pengangguran tersebut. Contoh yang paling konkret adalah usaha kerajinan yang banyak menyerap tenaga kerja. Usaha kerajinan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Produk kerajinan khas daerah pada umumnya menggunakan peralatan sederhana. Tangan-tangan terampil karyawan yang sudah terlatih dan berpengalaman secara turun-temurun benar-benar membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja. Tidak kalah perannya dalam menyerap tenaga kerja, yaitu usaha-usaha rumahan, usaha kuliner, jasa transportasi, pasar tradisional, dan lain-lain.
b. Penyedia barang dan jasa bagi masyarakat
Sebagian alat pemuas kebutuhan dan keinginan masyarakat dipenuhi dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh usaha kecil. Makanan, minuman, peralatan rumah tangga, perabot dapur, berbagai jasa, dan lain-lain disediakan oleh usaha kecil.
Barang konsumsi sebagai alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan industri termasuk oleh usaha kecil dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Barang yang sering dibeli
Barang yang sering dibeli oleh anggota masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
>>Alat pemuas kebutuhan sehari-hari
Jenis alat pemuas kebutuhan ini pada umumnya berupa alat pemuas kebutuhan yang dikonsumsi sehari-hari, dengan harga relatif murah, banyak dijual di berbagai daerah sehingga mudah untuk memperolehnya, serta untuk membuat keputusan pembelian tidak perlu pertimbangan yang rumit.
Contoh:
Garam dapur, pasta gigi, sabun, sayur-mayur, korek api, buah-buahan, makanan ringan, dan lain-lain. Alat pemuas kebutuhan tersebut pada umumnya disediakan oleh usaha kecil.
>> Kebutuhan yang timbul mendadak
Kebutuhan jenis ini merupakan jenis kebutuhan yang dibeli masyarakat tanpa melakukan perencanaan ter lebih dahulu.
Konsumen dengan serta merta membeli alat pemuas kebutuhan tersebut karena diperlukan secara tiba-tiba.
Contoh:
Buku-buku ukuran kecil (buku saku), permen, tissue yang dipajang di etalase depan kassa. Barang-barang tersebut dibeli oleh konsumen pada saat melakukan antrian di kassa untuk membayar barang belanjaannya. Alat pemuas kebutuhan tersebut umumnya disediakan oleh usaha kecil.
>> Kebutuhan darurat
Jenis alat pemuas kebutuhan ini dibeli konsumen karena situasi darurat (emergency). Konsumen seakan-akan dipaksa untuk membeli alat pemuas kebutuhan tersebut agar tetap dapat beraktivitas.
Contoh:
>Jas hujan yang dijual pedagang kaki lima, dibeli oleh para pengendara sepeda motor yang terkena hujan agar tetap dapat melanjutkan perjalanan.
>Koran bekas yang dijual oleh anak-anak di halaman masjid, dibeli oleh umat Islam yang akan beribadah ‘ sholat Jum’at dan tidak kebagian tempat duduk di dalam masjid sehingga terpaksa harus menggelar koran sebagai % alas di halaman masjid.
>Sewa payung oleh anak-anak di pelataran parkir mobil. sebuah pusat pertokoan atau kampus. Mereka yang baru turun dari mobil perlu menyewa payung agar tidak terkena air hujan saat mau memasuki pertokoan kampus atau kampus, juga sebaliknya yang baru ke luar dari gedung menuju ke tempat parkir.
2) Barang yang jarang dibeli
Pada umumnya alat pemuas kebutuhan jenis ini harganya relatif mahal, adanya di tempat tertentu, konsumen jarang , melakukan pembelian, pengetahuan konsumen terhadap barang jenis ini relatif terbatas, serta keputusan pembelian nya memerlukan pertimbangan yang cukup teliti.
Contoh:
Jenis barang ini adalah elektronik dan furnitur.
3) Barang khusus
Barang khusus adalah barang yang memiliki sifat atau karakteristik. unik. Harga barang khusus pada umumnya mahal, konsumennya hanya kalangan tertentu. Bagi sebagian orang keputusan pembeliannya dinilai cenderung emosional dan tidak rasional. Barang jenis ini pun banyak yang dihasilkan dan dikelola oleh pengusaha kecil yang banyak tersebar sampai ke pelosok.
Contoh:
Koleksi buku-buku cetakan lama yang sudah tidak dicetak lagi, koleksi mata uang yang sudah tidak beredar lagi, benda seni, benda peninggalan sejarah, barang antik, senjata tradisional, dan lain-lain.
c. Penyedia suku cadang bagi usaha skala menengah dan besar
Banyak suku cadang yang dibutuhkan oleh usaha menengah dan usaha besar tidak diproduksi sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. Banyak pertimbangan usaha menengah dan usaha besar tidak memproduksi sendiri suku cadang tersebut antara lain:
1) Suku cadang tersebut dianggap hanya bagian kecil saja dari industri secara keseluruhan.
2) Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri suku cadang yang dibutuhkan tidak menutup kemungkinan lebih besar dibandingkan dengan mendapatkannya dari usaha kecil.
3) Usaha menengah dan usaha besar ingin lebih fokus kepada bisnis utamanya sehingga mereka mengabaikan bagian yang tidak merupakan hal yang pokok dari bisnis utamanya tersebut.
4) Peralatan atau mesin yang harus disediakan dalam rangka menghasilkan suku cadang tersebut tidak sebanding dengan output yang diperoleh yaitu berupa suku cadang yang dihasilkan.
5) Realisasi dari rasa tanggung-jawab terhadap pembinaan dan untuk menjadi mitra bagi para pengusaha kecil.
Pertimbangan-pertimbangan di atas menjadi peluang yang sangat berarti bagi usaha kecil untuk memproduksi barang yang menjadi suku cadang bagi usaha menengah dan usaha besar. Sebagai contoh aksesoris mobil banyak yang dihasilkan oleh usaha kecil, seperti karet penghalang cipratan air yang dipasang di belakang ban mobil, wyper untuk menyapu air di kaca depan mobil, karet pegangan stir mobil, dan masih banyak yang lainnya.
d. Mengurangi urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Banyak orang yang pindah ke kota tanpa dibekali pengetahuan dan atau keterampilan yang memadai. Mereka hanya berbekal tekad untuk mengadu peruntungan di kota. Pada umm’nnya mereka terpengaruh oleh saudara atau tetangganya yang berhasil setelah tinggal di kota. Kenyataan sering terjadi lain dari harapan semula. Sesampainya di kota banyak yang semakin terpuruk. Kehidupannya di kota tambah menderita dibandingkan sewaktu hidup di desa. Maka dengan banyaknya usaha skala kecil yang didirikan sampai ke pelosok desa, akan mengurangi kecenderungan untuk hijrah ke kota. Sehubungan dengan itu para pengusaha kecil yang membuka usaha di desa, merupakan pahlawan bagi saudara dan tetangganya sehingga terhindar dari ganasnya kehidupan di kota besar.
e. Mendayagunakan sumber ekonomi daerah
Indonesia diakui oleh berbagai negara di dunia sebagai negara yang kaya akan sumber alam. Tanah yang subur, laut yang mengandung potensi luar biasa, pemandangan yang indah, dan melimpahnya sumber ekonomi yang tersimpan di daerah-daerah. Sangat disayangkan sumber potensi yang nilainya sangat luar biasa ini banyak yang belum mampu dimanfaatkan oleh penduduk di daerah yang bersangkutan.
Tidak jarang potensi yang ada di suatu daerah, dimanfaatkan oleh penduduk yang berasal dari luar daerah tersebut. Bahkan tidak jarang justru orang asing yang mengeruk harta kekayaan Indonesia, sementara penduduk Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri. Banyak bahan mentah hasil bumi Indonesia diolah oleh orang asing menjadi barang jadi yang kemudian dijual kembali kepada rakyat Indonesia. Sungguh fenomena tersebut sangat menyedihkan.
Kesadaran yang muncul terutama dari para pemuda penerus bangsa telah mengubah segalanya. Kekayaan daerah mampu dimanfaatkan oleh tangan-tangan terampil pemuda setempatMereka mengubah hasil bumi Indonesia menjadi barang-barang yang memiliki nilai tambah, sehingga dapat dijual ke daerah lain bahkan diekspor ke luar negeri. Mereka adalah pahlawan pembangunan yang telah mengubah dirinya dan lingkungannya dari hanya sekedar penonton menjadi pemeran utama di daerah sendiri, di negara sendiri. Sudah selayaknya pemerintah memberikan penghargaan kepada mereka yang sangat berjasa memanfaatkan potensi daerah guna meningkatkan kesejahteraan daerah dan kesejahteraan nasional Indonesia.
f. Menunjukkan citra diri bangsa Indonesia
Usaha kerajinan rakyat khas daerah-daerah di Indonesia yang memperlihatkan citra diri bangsa Indonesia ke berbagai negara di dunia adalah wujud nyata peran usaha kecil. Makanan khas daerah, pakaian adat, kesenian daerah menjadi perlambang bagi tingginya nilai budaya Indonesia. Para pengusaha kecil telah berperan dalam menunjukkan jati dirinya sebagai pengusung nilai luhur budaya Indonesia sampai ke berbagai penjuru dunia.
Sumber:
Suparyanto, R.W. 2012. Kewirausahaan: Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta. Hal.31-38.
Leave a Reply