AsikBelajar.Com | Hal utama yang harus dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan menyelenggarakan pendidikan. Kualitas pendidikan memegang peranan penting di dalam suatu negara untuk menentukan apakah negara tersebut tergolong maju atau tidak, karena kualitas pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi berbagai sektor negara baik dari segi ekonomi, politik, sosial dan budaya. Di Indonesia sendiri kualitas pendidikan masih menjadi momok mengerikan yang tiada habisnya untuk dibahas. Untuk itu sebagai dasar penunjang peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan sarana prasarana di tiap daerah.
Sarana merupakan segala sesuatu yang gunakan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sedangkan prasarana adalah penunjang utama dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Sarana prasarana merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari lembaga pendidikan, khusus nya sekolah. Yang mana sarana prasarana sangat berperan sekali dalam mendukung proses kegiatan belajar. Apabila sarana prasarana yang dimiliki suatu sekolah kurang memadai maka dapat menghambat sekolah tersebut dalam proses pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan efisien, sehingga dibutuhkan pengelolaan sarana prasarana yang mumpuni agar tujuan pendidikan di sekolah tersebut dapat tercapai secara maksimal.
Pada dasarnya sarana prasarana merupakan segala sesuatu yang dapat berbentuk peralatan, perabot, bangunan, dan lain sebagainya, yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung jalan nya proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan manajemen sarana prasarana adalah usaha pengaturan dan pengelolaan sarana dan prasana untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Agar manajemen sarana prasarana dapat berjalan dengan lancar maka hal utama perlu diperhatikan adalah pada proses perencanaan.
Perencanaan merupakan tahap awal dalam manajemen sarana prasarana yang di dalam nya terdapat rincian mengenai segala sesuatu yang akan dibutuhkan sekolah. Oleh karena itu perencanaan kebutuhan sarana prasarana harus di persiapkan secara matang, agar dalam implementasi manajemen sarana prasarana dapat berjalan secara efektif dan efisien. Di dalam perencanaan, kebutuhan harus disesuaikan dengan ketersediaan dana serta tingkat kepentingan mengenai barang tersebut. Sehingga sekolah tesebut tidak merasa terbebani dan dapat berjalan secara maksimal. Namun sayangnya di banyak sekolah sarana prasarana kurang mendapat perhatian lebih sehingga menyebabkan keterbatasan bagi peserta didik dalam menjalankan proses pembelajaran.
Keterbatasan sarana prasarana dalam sebuah sekolah memang sejak dulu telah menjadi masalah yang klise dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai alasan yang menjadi latar belakang keterbatasan tersebut tidak lain adalah masalah biaya. Sejauh ini pemerintah telah menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) namun hal tersebut di rasa masih cukup kurang dalam mewujudkan pendidikan yang efektif. Maka dari itu permasalahan mengenai sarana prasarana pendidikan perlu dikaji secara mendalam oleh pemerintah agar dapat memperoleh titik terang sehingga pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan tidak tertinggal oleh negara lain.
Sarana prasarana memliki peran yang sangat penting dalam memajukan sebuah sekolah. Jika kita telusuri secara mendalam, salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat akreditasi sebuah sekolah adalah kualitas serta kepemilikan sarana prasarana nya. Di era saat ini penting sekali bagi sekolah untuk memberikan berbagai fasilitas sebagai sarana penunjang kompetensi peserta didik dalam persiapan kemajuan IPTEK. Fasilitas tersebut dapat berupa perlengkapan pembelajaran yang berpedoman pada teknologi, seperti ketersediaan akses wifi yang mumpuni, penyediaan proyektor di tiap kelas agar memudahkan guru dalam proses penyampaian materi, penyediaan lab komputer, dan lain sebagainya. Hal tersebut tidak lain adalah untuk memperbaiki kualitas peserta didik yang mana harus selalu berkembang agar dapat menyesuaikan dengan kemajuan zaman serta lingkungan kerja, sehingga ketika peserta didik tersebut telah lulus, dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperolehnya untuk bersaing menghadapi era global.
Oleh Dian Irna Saga Prawita -Manajemen Pendidikan 2019 UNESA.
Leave a Reply