AsikBelajar.Com | Biasanya dalam kegiatan-kegiatan, makan mandi, tidur, atau membuat pekerjaan rumah, disiplin lebih diperlukan. Sedang dalam waktu bermain alam di #59
luar kegiatan tersebut di atas penerapan disiplin tidak begitu diperlukan sepanjang tidak mengganggu orang lain. Jadi pada waktu tertentu (makan, mandi, tidur dan menjelaskan pekerjaan rumah), baik orang tua, guru, tidak dapat menerima perlakuan seenaknya dari anak-anak tersebut. “Seenaknya” disini dalarn artian kegiatan tersebut dilakukan tidak beraturan, kadang-kadang mau melakukan, kadang-kadang tidak, kalau dilakukan asal-asalan saja. Contoh: makan disembarang tempat dan bekas makanan berserakan di mana-mana, tidur larut malam atau di sembarang tempat, di kursi, di lantai sehingga setiap malam orang tuanya hams memindahkannya ke kamar tidur.
Jadi pada saat tertentu yaitu waktu bermain, orang tua dapat menerima cara an& rnemainkan mainannya dengan cara yang ia inginkan, tetapi pada saat makan, tidur, mandi dan menyelesaikan pekerjaan rumah, aturan disiplin yang berlaku di lingkungan sosial anaklah yang hams dilaksanakan.
Selanjutnya, haruslah dihindarkan disiplin karet, yang hanya kadang-kadang saja diberlakukan, sedang dilain waktu boleh dan dapat dilanggar tanpa adanya resiko yang akan diterima oleh pelanggarnya. Malam ini boleh bolos dan tidak belajar, tetapi walaupun yang dimaksudkan itu bukanlah malam minggu atau malam-malam libur lainnya. Disiplin yang hanya berlaku secara musiman, juga tidak akan berguna sama sekali bagi peningkatan mutu pendidikan anak. Oleh karena itu sebagai orang tua yang bijaksana haruslah memiliki kemampuan untuk
menciptakan suatu peraturan dan sekaligus memberlakukannya secara konsekuen dalam rumah tangga. Karena hanya dengan pelaksanaan yang konsekuenlah peraturan itu dapat secara kontiniu dipatuhi oleh anggota keluarga. #60
Sumber:
Rakimahwati, 2012. Metodologi Pengembangan Moral, Agama, Disiplin, dan Afektif (Bahan Ajar). Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Hal. 59-60.
Leave a Reply