AsikBelajar.Com | Seni adalah sebuah kegiatan yang tidak bisa terlepas dari manusia, karena seni senantiasa menyertai manusia mulai dari lahir sampai akhir hayat. Seni dalam kehidupan manusia adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan, dia akan ada selalu dalam kehidupannya terutama pada anak usia dini. Seni yang lebih dikenal dengan rasa keindahan pada umumnya, yang melengkapi kesejahteraan hidup dan dinyatakan dalam pikiran menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki oleh setiap orang.
Menurut Herbert Read (Hetty, 2006), bahwa “pengalaman rasa estetis” dapat diwujudkan dalam “penciptaan bentuk-bentuk yang menyenangkan”. Seni menurut Tomas Mundro (Sumanto, 2006) adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Menurut Soedarso (Mikke Susanto, 2002) seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalamanpengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulmya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya. Dalam pendidikan, seni dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, membantu perkembangan estetik, membantu menyempurnakan kehidupan, meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, estetika, membina imajinasi kreatif, memberi sumbangan kearah pemecahan masalah, memberikana sumbangan perkembangan kepribadian. Sebagaimana yang dikemukan Tumurang, (2006) bahwa tujuan yang paling dekat dalam pendidikan seni anak adalah kepuasan anak-anak menggungkapkan perasaannya kedalam bentuk karya seni. Dari #89
pendapat di atas nampaklah dengan adanya pembelajaran seni akan dapat memberikan pengalaman kreatif dan menyenangkan. Kegiatan berkesenian yang diberikan kepada anak akan dapat membuat anak menjadi kreatif, karena adanya penggunaan alat dan bahan yang memicu anak untuk ingin tahu dengan begitu akan dapat terjadi pengalaman edukatif pada diri anak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soeharjo (dalam Sumanto, (2006) mengatakan sebagai pengalaman edukatif intinya adalah: 1) seni membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, 2) seni membina perkembangan estetis, 3) seni bermanfaat mengembangkan bakat, dan 4) seni membantu menyempurnakan kehidupan. Pengalaman edukatif yang terjadi dalam berkegiatan berkesenian pada anak usia dini tentu juga dapat mengembangkan kreativitas anak. sebagaimana Pakerti, (2005) menjelaskan bahwa potensi kreativitas dalam diri seorang anak dapat dikenali melalui kemampuan kreatifnya yaitu: 1) berfikir kratif, 2) kreativitas yang berkaitan dengan bakat seni yang alamia, 3) kreativitas dalam bermain. Jika pada usia dini seluruh potensi kreativitas dipupuk dan dimunkinkan berkembang maka secara beransur-ansur kreativitasnya meluas pada bidang-bidang lainnya. Munandar, (2009) mengatakan kreativitas adalah interaksi antar individu dengan lingkungannya. Ini berati bahwa anak apa bila dihadapkan pada berbagai media seni seperti membuat kolase dari bahan alam, tentu anak akan merasa tertantang untuk menemukan pola-pola dalam menggunakan bahan tersebut untuk menjadi kaya seni. Hal ini akan membuat terjadinya kreativitas anak yang sudah tentu akan membuat anak untuk kreatif. Sumanto (2006) menjelaskan ada beberapa kondisi untuk meningkatkan kreativitas anak, yaitu: 1) sarana #90
belajar dan bermain disediakan untuk meransang dorongan eksperimen dan eksplorasi, 2) lingkungan sekolah yang teratur, bersih, dan indah secara lansung akan mendorong kreativitas, 3) kemenarikan guru dalam mendidik dan memberikan motivasi, dan 4) peran masyarakat dan orang tua untuk mendukung kegiatan pendidikan. Selain itu Munandar, (1999) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah dan ide yang mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Seni merupakan salah satu stimulasi sikap kreatif, artinya melibatkan seni dalam pembelajaran dapat mengaktifkan lebih banyak area-area dalam otak dari pada tanpa melibatkan seni. Para ahli saraf mengatakan bahwa bagian-bagian otak lebih banyak yang aktif akibat stimulasi kreatif daripada aktivitas yang tidak kreatif. Lebih dari itu area-area otak yang semula bertanggung jawab atas kognisi dan emosi turut terlibat aktif dalam memproses stimulasi yang kreatif. Keterlibatan dalam proses seni dapat meningkatkan spontanitas dan ekspresi diri, mengembangkan kontrol perhatian yang diperlukan untuk ketangguhan dalam menghadapi rasa takut, frustasi, dan kegagalan yang biasanya hadir ketika berusaha menciptakan karya (Suyadi, 2014). Oleh karena itu, seni perlu diajarkan di sekolah, bukan hanya bertujuan untuk menjadikan anak didik sebagai seniman, atau untuk meningkatkan kemampuan kognitif akademik tetapi memiliki tujuan lebih yaitu sebagai salah satu stimulis mengembangkan kapasitas otak yang hampir tidak terbatas. Peranan kesenian di dalam pembelajaran di sekolah menurut Gray antara lain sebagai berikut: #91
1. Seni adalah dasar untuk berkomunikasi. Kesenian merupakan bentuk komunikasi manusia sebagaimana kata-kata membentuk kalimat/bahasa yang digunakan untuk menyampaikan perasaan maupun pikiran manusia. Kesenian mengajarkan suatu cara lain untuk berkomunikasi yaitu dengan memberikan jalan lain untuk mengungkapkan pikiran, emosi, ataupun perasaan anak. Seperti halnya di dalam seni tari, ungkapan gerak merupakan bahasa non verbal yang dikomunikasikan penari untuk mengutarakan apa yang dimaksudnya.
2. Seni membantu anak membangun kreatifitas dan bakat-bakat kreatifnya. Kesenian memberikan ruang yang luas kepada anak untuk mengembangkan berpikir melalui imajinasi kreatif. Gray membuktikan dalam penelitiannya bahwa anak yang mempelajari kesenian pada umumnya memperlihatkan orsinalitas dan kreativitas.
3. Mempelajari seni membantu anak untuk belajar memahami makna. Pada proses kesenian diperoleh pengalaman langsung untuk belajar memahami makna yang tersirat dari suatu fenomena dan memahami pikiran dan perasaan orang lain. Melalui seni tari anak belajar untuk memahami simbol-simbol gerak yang diekspresikan oleh penari.
4. Mempelajari seni adalah jalan yang terbaik untuk memahami peradaban manusia. Kesenian merupakan bagian yang sangat penting dari peradaban manusia yang mencerminkan secara langsung siapa penciptapenciptanya dan latar belakang penciptaannya, dengan demikian kesenian memberikan komunikasi langsung dengan masa lalu dan mengantar pandangan mengenai masa depan. #92
5. Mempelajari seni membantu anak membangun disiplin. Ketika anak terlibat berproses dalam sebuah cabang kesenian anak dilatih untuk menyadari bahwa mereka harus bekerja keras menyempurnakan keterampilan mereka. Dari para seniman profesional para anak dapat belajar sesuatu yang sangat berguna mengenai disiplin diri, baik untuk berlatih dalam mempelajari bidang kesenian yang telah dipilihnya maupun untuk manfaat lain dalam kehidupannya.
6. Mempelajari seni di sekolah membantu anak mempersiapkan masa depannya. Mempelajari kesenian di sekolah mengembangkan minat dan bakat anak untuk memilih kesenian sebagai minat karir mereka dimasa depan. Tidak hanya terbatas untuk menjadi seniman, tetapi keseninan memberikan peluang yang luas untuk bidang-bidang yang terkait seperti guru kesenian, penata kostum, penata panggung, penata lampu, event organizer, pengelola bidang pemasaran seni, dan peneliti yang terkait dengan seni.
7. Mempelajari seni membantu anak menumbuhkan penilaian artistik (Artistic Judgement). Artistic judgement banyak ditemukan dalam kehidupan seharihari, misalnya yang berkaitan dengan pemilihan warna, tekstur, bentuk, pola urutan gerakan, garis dan skala. Kesenian menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam: menyelaraskan warna pakaian, menggunakan bahasa tubuh ketika berkomunikasi dengan orang lain, menyajikan makanan yang menarik dengan memperhatikan tampilan tata saji meliputi penataan bentuk dan warna makanan. #92
Sumber:
Guslinda , Kurnia, R. (2018). Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Surabaya: CV. Jakad Publishing Surabaya 2018. Hal. 89-92
Leave a Reply