AsikBelajar.Com | Piaget mengemukakan bahwa kegiatan bermain merupakan latihan untuk mengkonsolidasikan berbagai pengetahuan dan keterampilan kognitif yang baru dikuasai sehingga dapat berfungsi secara efektif. Melalui kegiatan bermain, semua proses mental yang baru dikuasai dapat diinternalisasi oleh anak. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa kegiatan bermain ini dimulai pada periode sensorimotor, khusunya pada usia 4 bulan dimana gerakan anak sudah terkoordinir menuju aktivitas bertujuan yang diulang-ulang oleh anak dan disebut sebagai functional pleasure (parctce play), mendekati akhir periode in kegiatan eksplorasi muncul dan pada akhir periode ini simbolisme sederhana sudah mulai dikuasai anak sehingga memungkinkan mereka melakukan permainan pura-pura. Selanjutnya pada periode praoperasional aktivitas bermain anak masih banyak bersifat symbolic play, di dini asimilasinya banyak berhubungan dengan konsolidasi pengalaman emosional, hal yang penting dialami oleh anak akan diulangi dalam bermain, namun #87
dalam bentuk terdistorsi karena tidak ada usaha melakukan adaptasi realitas yang di hadapai/dimainkan. Selanjutnya Vygotsky (1976 dalam Jamaris, 2006:115) mengemukakan bahwa kegiatan bermain secara langsung berperan dalam berbagai usaha pengembangan kognitif anak. Semua pendapat para ahli tersebut didukukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Liberman (1977 dalam Jamaris, 2006:115) bermain aktif yang terjadi di taman kanak-kanak secara siknifikan berhubungan dengan tingginya skor dalam divergen thinking (kemampuan untuk berfikir berbeda) anak tersebut. Bruner (1972 dalam Jamaris, 2006:115) mengemukakan bahwa, bermain mendorong anak melakukan berbagai kegiatan dalam memecahkan berbagai masalah melalui penemuan. Dengan demikian bermain memperkuat kemampuan dan keterampilan anak dalam memecahkan masalah (Sylvia, Bruner dan Genova, 1972 dalam Jamaris, 2006:115).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bermain merupakan wahana bagi anak dalam melakukan berbagai eksperimen tentang berbagai konsep yang diketahui dan yang belum diketahuinya. #88
Sumber:
Khadijah, 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing. Hal. 87 – 88.
Leave a Reply