AsikBelajar.Com | Karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di Taman Kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda benda lainnya. Pengamatan secara langsung bagi anak memperoleh kesan yang sesuai dengan pengamatannya. Pengamatan ini juga diperoleh melalui penca indera yakni mata, telinga, lidah, hidung, dan tangan. Gunarti (2008: 4.22) Metode karyawisata sering diidentikkan dengan kegiatan darma wisata atau rekreasi yang hanya dilaksanakan di akhir tahun kegiatan pengembangan. Padahal, metode karyawisata merupakan suatu metode yang memungkinkan pendidik untuk mengajak anak berkunjung ka suatu temapat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu hal secara lebih mendalam dan konkret. Metode karyawisata akan mambantu anak memahami kehidupan nyata dalam lingkungan sekitar mereka. Moeslichatoen (2004: 70) mengatakan bahwa anak TK dengan Menggunakan kelima inderanya untuk mengamati dunia nyata secara langsung dalam kegiatan karyawisata dapat #95
mengembangkan pengetahuan dan memperluas wawasan: 1) Setiap benda itu mempunyai sifat-sifat yang dapat dilihat, dibau, didengar, dirasakan, dan diraba serat dapat dideskripsikan, 2) Benda-benda itu dapat dibandingkan satu dengan yang lain berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dapat dilihat, dibau, didengar, dirasakan, dan diraba.
3) Benda-benda itu dapat digolong-golongkan berdasarkan kesamaan sifat yang dapat dilihat, dibau, dirasakan, dan diraba. Menurut Catherin Landerth (1986: 422) dalam Gunarti karena proses belajar anak TK lebih ditekan pada “berbuat” daripada mendengarkan ceramah, maka mengajar anak usia TK itu lebih merupakan pemberian bahan dan aktivitas sedemikian rupa sehingga anak belajar menurut pengalamannya sendiri. Ini berarti bahwa melalui karyawisata diharapkan anak mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan dan dihadapkan dengan bermacam benda yang dapat menarik perhatiannya, memenuhi kebutuhan rasa ingin tahunya, dan mengadakan kajian terhadap fakta yang dihadapi secara langsung. Karyawisata memberi kesempatan anak untuk melihat, mendengar, membau, mengecap, dan meraba tentang benda-benda disekitarnya. Berbagai macam pengalaman yang diperoleh dengan tangan pertama tersebut merupakan hal yang menarik perhatian dan akan mendorong anak ingin mengetahui dan mengkaji lebih lanjut semua hal yang dipersepsikan.
Sedangkan manfaat dari metode karya wisata bagi anak TK dapat dipergunakan merangsang minat mereka terhadap minat sesuatu, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada, dan dapat menambah waawasan (Gunarti:8.4). Melalui karyawisata anak TK mendapat kesempatan untuk menumbuhkan minat tentang sesuatu hal dapat pula menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain. Informasi-informasi yang diperoleh anak di dunia nyata merupakan masukan dalam kegiatan belajar selanjutnya yang akan memperkaya kegiatan belajar di kelas. Misalnya dalam kegiatan bermain membangun, menggambar, dan bermain drama. Melalui kegiatan tersebut anak dapat mengaitkannya dengan pengalaman yang diperolehnya melalui karyawisata. Ketertarikan itu akan memperjelas konsep yang baru diperolehnya. Misalnya pada saat anak bermain peran sebagai tukang sampah ia akan berusaha untuk tampil sebagai tukang sampah #96
seperti apa yang pernah dilihatnya dalam kenyataan, yaitu berseragam kuning, menggunakan tutup kepala dan sarung tangan, menggunakan peralatan tukang sampah, ada kereta sampah dan tempat pembuangannya (Gunarti: 8.4). Hal ini sesuai dengan pendapat Fruebel, yang manyatakan bahwa apa yang ingin ditampilkan dan dilakukan oleh anak berangkat dari pemahamannya tentang sesuatu yang diamati. Anak melakukan beberapa hari untuk mencoba memperoleh pengalaman itu. #97
Sumber:
Khadijah, 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing. Hal. 95 – 97.
Leave a Reply