Belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, serta dana, panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya. (Khairani, 2013 : 13)
Baca Juga: Memahami Konsep Dasar Belajar (Pengertian Belajar)
Belajar melibatkan tingkah laku, meliputi pikiran, perasaan dan tingkah laku yang nampak. Dengan adanya belajar dari yang belum tahu menjadi tahu, yang belum bisa menjadi bisa dan bertambahnya kecakapan lain. Belajar bisa dilakukan melalui guru, buku-buku, pengalaman sendiri bahkan bisa juga dari orang lain.
Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan makhluk lain. Belajar yang dilaksanakan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian satu hal sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh itikad dan maksud tertentu. (Hamalik,2003: 154)
Ada mata rantai antara pendidikan, belajar dan pembelajaran. Pendidikan lebih merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pendidik melakukan kegiatan mendidik, sedangkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian pendidikan adalah proses interaksi yang mendorong terjadinya proses belajar. Upaya pendidikan ini bertujuan agar tercapai perkembangan peserta didik kearah kemandirian dan kedewasaan, baik secara jasmani maupun secara rohani.
Baca Juga: Pengertian Belajar Menurut Teori Behavioristik
Belajar adalah pengalaman yang universal, setiap orang harus selalu belajar sepanjang hidupnya. Balita harus belajar berbicara, berpakaian dan makan sendiri. Para remaja harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan sosial yang dapat diterima oleh masyarakat. Orang dewasa harus belajar bagaimana melakukan pekerjaan dan memenuhi tanggung jawab kehidupan rumah tangga. Kehidupan sehari-hari penuh dengan problem-problem yang harus dipecahkan dengan belajar. (Fauzi, 2004 : 46)
Baca Juga: Beberapa Pendapat Ahli Tentang Jenis-Jenis Belajar
Belajar merupakan proses dari perkembangan manusia. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia adalah hasil dari belajar. Menurut Soemanto (2006 : 104), “Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berubah. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar”.
Ada beberapa teori belajar, di antaranya menurut Aqib (2013) menyatakan di dalam bukunya ada beberapa teori belajar, yaitu :
- Teori behavioristic belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh seringnya interaksi antara stimulus dan respons.
- Teori behavioristic belajar diartikan kemampuan seseorang melakukan respon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.
- Teori kognitif diartikan proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah objek yang dilihat. Oleh sebab itu belajar menurut teori ini adalah lebih mementingkan proses dari pada hasil.
- Teori konstruktivisme diartikan upaya untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman yang dialami murid, oleh sebab itu belajar menurut teori ini merupakan proses untuk memberikan pengalaman nyata bagi murid.
Belajar adalah proses yang berlangsung antara subjek dengan lingkungannya. Sesuai dengan pendapat Khairani (2013 : 5), “Belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi antara subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relative konstan/tetap baik melalui pengalaman, latihan praktek”.
Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut : “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. (Aqib, 2005 : 42)
Gagne dan Berliner (Khairani, 2013 : 12), menyatakan bahwa belajar merupakan proses suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil pengalaman. Belajar mengandung 3 ciri yaitu :
- Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.
- Perubahan perilaku tersebut terjadi karena didahului oleh pengalaman.
- Perubahan perilaku yang disebabkan belajar bersifat relatif permanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar itu disebut dengan hasil belajar.
Leave a Reply