AsikBelajar.Com | Artikel diambil dari bukunya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto pada Bab XVI tentang Menarik Kesimpulan pada penelitian kualitatif atau menggunakan statistik sederhana atau statistik deskriptif sbb:
Oleh karena kesimpulan peneliti ditarik berdasarkan data, yang dalam hal ini berupa data yang sudah diolah, maka penarikan kesimpulan dilakukan sejalan dengan cara mengolah data. Seperti telah kita pelajari bersama bahwa pengolahan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara nonstatistik dan cara statistik, yaitu menggunakan berbagai rumus statistik yang ada. Di dalam bagian ini akan dimulai dari kesimpulan penelitian yang dilakukan dari data yang tidak diolah dengan statistik.
]ika kita kembali kepada jenis data, maka kita bedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Terhadap data yang bersifat kualitatif, maka pengolahannya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang telah dibuat oleh peneliti.
Sebagai contoh penelitian yang menggunakan data kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat sikap kepemimpinan beberapa kepala sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur sejauh mana sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah yang dimaksud. Untuk ini, dicari dimensi-dimensi sikap kepemimpinan terlebih dahulu, antara lain: disiplin, demokratis, bertanggung jawab, toleran, penuh inisiatif, kreatif, dan sebagainya. Dengan menggunakan skala sikap, peneIitian mengumpulkan data mengenai tingkat kepemimpinan pada kepala sekolah.
Maka kesimpulan yang mungkin dibuat berdasarkan kriteria atau standar yang ditentukan, adalah sebagai berikut.
– Sesuai dengan standar.
– Kurang sesuai dengan standar.
– Tidak sesuai dengan standar.
Terhadap data yang bersifat kuantitatif, peneliti dapat mengolahnya dengan cara statistik dan non-statistik. Apa yang disebutkan sebagai analisis Non-statistik adalah mencari preporsi, mencari persentase dan rasio. Dan terhadap pekerjaan analisis ini, ada orang yang menyebutnya sebagai analisis statistik sederhana.
Apabila analisis datanya berupa persentase, proporsi maupun rasio, maka kesimpulan yang dapat diambil, disesuaikan dengan permasalahannya.
Contoh:
Peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang laboratorium IPA di SMP Negeri XIII. Di dalam pedoman laboratorium yang dikeluarkan oleh Departemen P dan K tentu sudah dicantumkan persyaratan-persyaratan laboratorium. Maka persyaratan ini dijadikan standar (tolok ukur) untuk mengukur keadaan laboratorium SMP Negeri XIII. Jadi pengukuran dilakukan dengan menilai berbagai aspek laboratorium yang ada dengan angka kuantitatif, maka akan diperoleh nilai persentase, misainya:
– Kelengkapan alat ; 75%
– Pengaturan : 70%
– Penggunaan : 60%
Rata-rata penilaian menjadi [75% + 70% + 60%]/3 = ± 68%
Apabila sebelumnya peneliti sudah menentukan standar bahwa: > 75% baik, antara 60 ~ 75% cukup, < 60% kurang baik, maka dari data yang diperoleh diambil kesimpulan keadaan laboratorium di SMP Negeri XIII: cukup.
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 386-387.
Leave a Reply