Metode Pengumpulan Data Sekunder (Sugiarto, 2001:19-21) sbb:
Metode pengumpulan duta sekunder sering disebut metode penggunaan bahan dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Dalam hal ini, data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.
Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut. Sebagai contoh, banyak informasi tentang manajer potensial yang diperoleh oleh suatu perusahaan dari terbitan yang dikeluarkan oleh badan riset yang dikelola oleh swasta. Dalam metode pengumpulan data sekunder observator tidak meneliti langsung, tetapi data didapatkan misalnya dari:
- Mass media
- BPS, baik yang dipublikasikan dalam edisi khusus maupun data yang belum dipublikasikan
- Lembaga pemerintah atau swasta
- Lembaga Penelitian maupun Pusat Bank Data
- Hasil penelitian individual peneliti lain
- Penelitian Kepustakaan, Upaya pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan ini ditujukan untuk mengetahui berbagai pengetahuan dan karya yang pernah dicapai oleh para peneliti pendahulu, bagaimana usaha mereka meneliti dan menemukan apa yang sekarang dianggap sebagai hal yang biasa saja. Dengan penelitian kepustakaan, peneliti belajar dan melatih dirinya untuk mengatasi masalah-masalah penyusunan yang rumit, bagaimana mengekspresikan semua bahan dari bermacam-macam sumber tersebut yang mungkin mengandung sudut pandang yang berbeda beda atau bahkan terkadang bertentangan menjadi suatu karya yang terseleksi. Disamping itu pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan ini akan melatih peneliti untuk membaca kritis segala bahan yang dijumpainya. Mereka yang belum memiliki pengalaman atau dasar pengetahuan yang kuat akan beranggapan bahwa semua tulisan yang dibacanya dapat dipercaya. Kenyataannya mungkin banyak sumber yang isinya kurang baik, sudah ketinggalan jaman atau penuh dengan prasangka. Oleh karena itu kecermatan dan ketelitian peneliti akan sangat teruji dalam memutuskan sumber yang dipercayainya. Dalam rangka penelitian kepustakaan perlu dibedakan tiga golongan buku atau bahan bacaan yang diperlukan bagi suatu karya. @Pertama buku-buku atau bahan bacaan yang memberikan gambaran umum mengenai persoalan yang sedang digarap. Dalam hal ini tidak perlu dibuat catatancatatan dari buku semacam ini. @Kedua buku-buku yang harus dibaca secara mendalam dan cermat. Dari bahan semacam inilah peneliti harus membuat kutipan-kutipan yang diperlukan. @Ketiga bahan bacaan tambahan yang menyediakan informasi untuk mengisi kekurangan informasi yang telah diperolehnya.ika seorang peneliti sudah menentukan akan menggunakan data sekunder untuk membahas permasalahan yang dihadapinya, hal pertama yang harus mendapat perhatian adalah sumber data, karena tidak jarang masing-masing sumber data sekunder akan menghasilkan informasi yang berbeda. Perbedaan yang ada kemungkinan disebabkan karena adanya perbedaan terhadap batasan konsep yang digunakan dan tingkat ketelitian dalam pengumpulan data dari berbagai peneliti sebelumnya. Dengan memahami kemungkinan sumber perbedaan informasi yang mungkin diperolehnya maka bila ia kemudian memperoleh hasil yang janggal, ia akan dapat segera mengetahui penyebabnya dan bila memungkinkan dapat dilakukan pengecekan ulang terhadap data tersebut.
Sumber:
Sugiarto, dkk. 2001.Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Keyword terkait:
ppg dplf epoxy primer data sheet, ppg k36 primer data sheet.
Leave a Reply