Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun kejadian tidak nyata (fiksi). Sedangkan dongeng adalah sebuah cerita rekaan/tidak nyata/fiksi. Dongeng terdiri dari Fabel (binatang dan benda mati yang bisa bicara seolah-olah seperti manusia), Sage (cerita petualangan), Hikayat (cerita rakyat), Legenda (asal-usul), Mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), Ephos (cerita besar; mahabharata, ramayana, sapur sepuh, tutr tinular). Jadi Kesimpulannya adalah bahwa dongeng ialah cerita, namun cerita belum tentu dongeng. Atau dongeng adalah bagian dari cerita.
Metode bercerita merupakan salah satu cara dalam memberikan pengalaman belajar bagi Anak Usia Dini. Dengan membawa cerita kepada anak secara lisan dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Guru adalah pelaksana bercerita dengan cerita yang menarik dan mampu mengundang perhatian anak. Bercerita adalah suatu metode komunikasi univeral yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran untuk anak usia dini, harus memperhatikan hal sebagai berikut:
- Isi cerita harus terkait dengan dunia kehidupan anak, sehingga anak memahami cerita tersebut.
- Kegiatan bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira, lucu dan mengasyikan dengan kehidupan anak yang penuh suka cita.
- Kegiatan bercerita diusahakan menjadi pengalaman yang bersifat unik dan menarik bagi anak.
1. Menguasai isi cerita secara tuntas.
2. Memiliki keterampilan bercerita.
3. Berlatih dalam irama dan modulasi secara terus-menerus.
4. Menggunakan perlengkapan yang menarik sesuai dengan tuntutan cerita.
Tenik-Teknik bisa digunakan guru:
1. Membaca langsung dari buku cerita.
2. Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku.
3. Meceritakan cerita.
4. Bercerita dengan papan flannel.
5. Bercerita dengan menggunakan media boneka.
6. Dramatisasi suatu cerita.
7. Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan.
Sumber:
Risaldy, Sabil. 2014. Bermain, Bercerita & Menyanyi Bagi Anak Usia Dini. Jakarta: Pt.Luxima Metro Media. Hal. 64-66. Cetakan II.
Baca Juga: Manfaat dan Tujuan Cerita Bagi Anak Usia Dini / klik disini
Leave a Reply