AsikBelajar.Com | Pada pembahasan sebelumnya, sedikit disinggung relasi di antara belajar discovery dan pembentukan generic codes (general/umum). Discovery mencakup pembentukan sistem-sistem coding (pengkodean) termasuk kondisi-kondisi, yang paling memungkinkan terbentuknya kode-kode generik, juga yang paling memungkinkan discovery yang menyenangkan.
Bruner dalam Budiningsih (2005), mendeskripsikan 4 kondisi-kondisi yang memungkinkan pembentukan kode-kode generik, di antaranya sebagai berikut:
1) Set, menyangkut predisposisi yang dimiliki seorang individu untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu. Seorang yang berorientasi discovery (discovered oriented) ialah orang yang kebiasaan pendekatannya terhadap suatu problem mengandung mencari relasi-relasi di antara item-item informasi yang ia miliki. Jelaslah, salah satu cara mempengaruhi set ialah melalui penggunaan instruksi-instruksi. Misalnya dengan merangsang seorang murid mengingat bahan pelajaran yang telah diajarkan dengan disuruh menyebutkan informasi …107
informasi yang terbatasi. Efek yang sama dapat diproduksi dengan testing hanya terhadap pengetahuannya mengenai informasi-informasi yang terbatasi. Di samping itu, murid tersebut dapat dirangsang melihat relasi-relasi di antara item-item informasi baik melalui instruksi-instruksi untuk dilakukan maupun dengan mengatakan pengertiannya terhadap relasi-relasi itu.
2) Need state, menyangkut tingkat arousal (bangkitnya) pelajar excitation atau alertness (tersentak atau terjaga). Bruner menyatakan bahwa tingkat arousal yang moderat lebih kondusif bagi pembentukan kode-kode generik dari pada tingkat arousal yang amat tinggi atau sangat rendah. Untuk menunjang pandangan ini, Bruner menunjuk eksperimen tikus-tikus lapar dalam mazetransfer kendatipun masih dipertanyakan similarity antara maze-transfer pada tikus-tikus dan pembentukan kode-kode generik pada manusia.
3) Tingkat mastery of specifics, menyangkut sejauh mana pengetahuan pelajar mengenai informasi relevan yang spesifik. Bruner menyetujui bahwa discovery (dalam artian pembentukan kode-kode generik) bukanlah suatu even yang fortuitous (mendadak). Hal itu dapat terjadi bila individu dipersiapkan dengan baik. Makin luas informasi yang dimiliki seorang pelajar, makin lebih mampu ia menemukan relasi-relasi di dalam informasi itu. Variable ke-4 berkaitan dengan hal ini. …108
4) Diversity of training, variable ini berkaitan dengan kemampuan pelajar menemukan relasi-relasi di dalam informasi-informasi yang dimiliki. Maka, seorang pelajar yang diekspos terhadap informasi dalam beraneka keadaan dapat lebih mengembangkan kode-kode untuk mengorganisasi informasi itu. …109
Sumber:
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Diva Press: Yogyakarta. Hal.107-109.
Leave a Reply