AsikBelajar.Com | Berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang dapat dilakukan para pendidik anak usia dini untuk membantu mengembangkan kemampuan sosial emosional anak atau dengan kata lain Cara Mengembangkan Sosial Emosional Anak, yaitu:
1) Menemukan kebutuhan sosial emosional anak
Cara-cara melihat kebutuhan sosial emosional anak.
a) Membantu bayi merasa aman dan memahami dirinya.
b) Berperilaku yang baik dan kesabaran dalam memahami anak.
c) Sesering mungkin merangkul dan mengajak anak berbicara. Peluk anak erat-erat ke tubuh Anda agar anak merasa dekat dengan Anda.
d) Ajarkan untuk mengenal irama, dengan musik sederhana, permainan jari, dan beberapa lagu.
e) Ajak anak bermain Ciluk-ba dengan senyum yang lebar dan dekatkan dengan wajah bayi.
f) Gunakan waktu untuk mengganti popok dan memberikan makan bayi untuk berbicara tatap muka.
g) Bicarakan kepada anak apa yang sedang Anda lakukan, walaupun anak tidak mengerti apa yang dibicarakan.
h) Biarkan anak memegang wajah Anda, beri tahu anak tiap-tiap bagian wajah, dan sebaliknya beri tahu anak nama-nama bagian tubuhnya. #9.66
i) Membantu anak untuk berinteraksi dengan orang lain, pada saat anak berada pada kelompok kecil.
2) Membantu anak usia 1-3 tahun belajar mandiri dan bereksplorasi dengan merasa aman
a) Pegang anak dan berikan penjelasan tentang daerah di sekelilingnya.
b) Buat perjanjian dengan anak harus sabar terhadap semua keinginannya.
c) Berikan anak waktu sendiri-sendiri.
d) Bantu anak bermain dengan anak yang lain. Berikan anak dua/tiga mainan yang sama. Jadi setiap anak dapat bermain dengan mainan yang sama.
e) Dorong anak untuk berinteraksi dengan anak yang lain sehingga anak bisa saling berbagi.
f) Berikan anak pujian ketika dia mau berbagi mainan dengan anak yang lain.
g) Ciptakan lingkungan di sekelilingnya sehingga anak dapat memilih dan anak dapat dikontrol untuk menguasainya.
h) Hindari agar anak tidak bersikukuh pada pendirian yang salah.
i) Untuk mengembangkan kemampuan sosial jadilah contoh. Hargai anak ketika mereka bergabung dengan Anda.
j) Peluklah anak dipangkuan Anda dan bacakan buku.
k) Peluk anak dan bicaralah dengan anak ketika duduk bersama.
l) Usaplah punggung anak pada saat tidur siang.
3) Membantu anak usia 3-6 tahun menata emosi dan perilakunya dan belajar bersosialisasi
a) Gunakan kata-kata yang membuat anak mengetahui bahwa Anda menyayanginya dan sangat tertarik dengan gagasan dan perasaannya.
b) Bercanda dan tertawalah bersama anak-anak.
c) Mengetahui kesukaan anak dan bicarakan dengan anak tentang apa yang disukainya.
d) Hargai anak pada setiap kesempatan, situasi dan orang lain.
e) Jangan takut salah dan bicarakan hal ini dengan anak Anda.
f) Biarkan anak bekerja sama dalam setiap aktivitas, misalnya membersihkan meja setelah makan, bekerja sama menyusun puzzle; menggambar pada satu meja; menyusun balok; mengambil boneka #9.67
dan menggendongnya dengan sehelai kain dan meletakkannya di atas tempat tidur.
g) Biarkan anak menunjuk apa yang dia suka.
h) Bacakan buku atau ajak anak berdiskusi, misalnya bagaimana memperagakan sebuah permainan, keadaan yang bahaya dan sulit. Gunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan emosi yang dirasakan tokoh dalam cerita tersebut. Hentikan cerita dan tanyakan kepada anak bagaimana jalan ke luarnya.
4) Membangun hubungan yang baik dengan semua anak
a) Masing-masing anak diberikan perhatian.
b) Beri perhatian terhadap apa yang dilakukan anak.
c) Bicara serius dengan anak, tentang hal yang harus diketahui oleh anak.
d) Bicarakan kepada anak apa yang membuatnya merasa senang, sedih dan tanyakan pada mereka untuk menghargai perasaan Anda.
e) Bicara dengan menatap mata anak.
f) Ketika pertama kali anak masuk dalam kelompok berikan papan nama.
g) Tunjukkan kepada anak bahwa Anda senang dia berada dalam kelompok.
h) Bermain dengan anak sesuai dengan tingkat usianya (misalnya bermain fisik dan emosi).
i) Tunjukkan kepada anak bahwa Anda menghargai budaya, bahasa dan agama yang mereka anut.
j) Katakan Anda menghargai keluarga anak.
k) Dengarkan anak ketika dia berbicara dengan Anda dan hargai pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari bibir anak.
l) Luangkan waktu dengan untuk melakukan apa yang disukai anak.
5) Hubungan erat dengan keluarga
Untuk memberikan pengasuhan yang terbaik kepada anak, pendidik bersama pengelola harus bekerja sama dengan orang tua. Pengelola dan pendidik harus berusaha keras menciptakan keadaan yang melibatkan orang tua secara rutin. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menguatkan hubungan kerja sama dengan orang tua dan keluarga.
6) Bekerja sama dengan orang tua
Pertama, pendidik harus mengetahui keadaan setiap anak dalam keluarganya. Orang tua dan keluarga adalah unik. Sediakan waktu untuk #9.68
bertanya kepada anggota keluarga dengan beberapa pertanyaan akan membantu Anda untuk mengerti apa kelebihan anak mereka. Misalnya Anda bisa bertanya hal-hal berikut.
a) sifat anak Anda yang bagaimana yang paling Anda sukai?
b) bagaimana Anda membuat anak Anda bahagia?
c) apakah anak Anda memiliki keinginan khusus yang dapat saya bantu?
Tetap berikan informasi kepada orang tua dan mengikutsertakan orang tua dalam pengasuhan anak mereka. Tunjukkan bahwa Anda sungguh sungguh tertarik. Biarkan orang tua mengetahui bahwa Anda sangat senang dengan kehadiran dan keikutsertaannya dan mau mendengarkan apa yang ingin mereka katakan, dan orang tua pun mau mendengarkan bahwa yang Anda katakan adalah penting. Anak sangat tersanjung bila melihat orang yang berarti dalam kehidupannya mau meluangkan waktu bersamanya.
7) Libatkan orang tua dalam kegiatan Berikut ini merupakan beberapa cara agar orang tua dapat menunjukkan cara menghargai anak.
a) Setiap hari, ciptakan suasana hangat dalam anggota keluarga.
b) Secara rutin meminta anak untuk berkomunikasi dalam suasana santai.
c) Setiap harinya, tanyakan kepada anak bagaimana perasaanmu tadi malam dan segala sesuatu yang dialami anak setiap hari.
d) Saling berbagi keceriaan setiap saat.
e) Sekali-kali, luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak.
f) Buatlah jadwal pertemuan dengan orang tua secara rutin untuk saling berbagi informasi tentang anak.
g) Berikan buku penghubung kepada orang tua untuk berbagi informasi dan mintalah orang tua menuliskan kegiatan yang dilakukan anak setiap hari.
h) Buatlah sebuah sudut untuk orang tua menunggu anak sambil bercengkerama.
i) Buatlah koran, majalah sederhana secara rutin.
j) Pastikan setiap orang mengetahui Anda memiliki manajemen terbuka.
k) Yakinkan orang tua dengan memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang dilakukan anak di luar ruangan. #9.69
l) Pajang foto keluarga yang terbaru dan orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak.
m) Berbagi pengalaman dengan orang tua pada kegiatan di luar kelas yang memiliki tujuan pembelajaran.
n) Biarkan orang tua mengetahui secara spesifik cara berpartisipasi dalam perawatan anak mereka. Contohnya, berikut ini.
(1) Bawa makanan kecil.
(2) Menulis artikel pada koran.
(3) Memperbaiki mainan yang rusak, mencuci atau upaya . pemeliharaan alat-alat lain.
(4) Berpartisipasi selama kegiatan bernyanyi.
(5) Membacakan buku untuk anak.
(6) Mengawasi anak pada saat kegiatan “study tour”.
(7) Saling bertukar kebudayaan.
(8) Memberikan konsultasi kepada orang tua.
(9) Mengadakan kegiatan yang menghasilkan wang, seperti kegiatan bakti sosial.
8) Tunjukkan kepada orang tua bahwa Anda mengerti
Hubungan anak dengan orang tua adalah hubungan yang sangat penting baginya, dan interaksi Anda sebagai guru/pendidik dapat mendukung hubungan tersebut. Meninggalkan bayi atau anak dalam pengasuhan orang lain bukan merupakan hal yang mudah bagi orang tua. Orang tua akan merasa sedih jika melihat bayinya dalam pengasuhan orang lain dan mungkin merasakan sedikit cemburu. Ini merupakan hal yang wajar, tetapi jika orang tua tidak dapat bekerja sama dengan Anda sebagai pendidik anaknya, hal ini bisa mengganggu hubungan Anda dengan anak. Namun, Anda dapat membantu membuat orang tua senang dan membantu mereka mengerti perasaan-perasaan anak secara alami. Dengan kelembutan, pasti Anak dan bayi dapat mudah diatur dengan satu atau lebih dari satu pendidik dan tidak akan melupakan kasih sayang pertama yang diberikan orang tua. Meskipun itu merupakan sebuah kejadian kecil dengan orang tua anak. Dan pengalaman dengan orang tua akan secara otomatis terekam dalam ingatan anak dan tidak pernah terlupakan dan akan selalu begitu jika diulang. Seperti anak orang tua juga memiliki hari-hari yang menyenangkan dan menyebalkan. Kadang-kadang mereka merasa stress dengan jadwal kesibukannya atau merasa #9.70
bingung membagi waktu dan jauh dari anak-anak mereka. Mereka merasa khawatir bagaimana menghadapi persoalan yang dihadapi oleh orang tua. Tunjukkan kepada orang tua bahwa Anda memahami perasaan mereka dan Anda dapat membantu untuk mendekatkan hubungan orang tua dengan anak. Ungkapkan perasaan empati terhadap orang tua sehingga orang tua merasa mendapatkan dukungan untuk menjalin hubungan dengan anak mereka. Luangkan waktu untuk mendengarkan mereka; melihat permasalahannya, dan berikan gambaran kepada orang tua bagaimana menyatakan apa yang dirasakan. Dukungan Anda dan kepekaan Anda akan membantu membangun hubungan baik dengan orang tua anak.
9) Menghargai kebudayaan anak
Kebudayaan kita merupakan suatu kerangka dalam kehidupan kita. Kebudayaan dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Termasuk mempengaruhi makanan, pakaian, furniture, seni, permainan dan kebiasaan selama hal tersebut dapat dipahami dan memiliki nilai-nilai dan mempengaruhi cara pandang mereka terhadap dunia lain, cara mereka menjalin hubungan dengan orang lain, dan cara bagaimana mereka membesarkan anak-anak. Secara alami anak-anak mengembangkan karakteristik mereka sesuai dengan nilai-nilai budaya mereka. Bagaimana anak mengontrol emosinya, perkembangan moral, peraturan sesuai dengan jenis kelamin dan kadang kemampuan kognitif dapat tergantung dengan penghargaan terhadap kebudayaan yang ada pada lingkungan tersebut. Anak-anak mulai membangun jati diri mereka dan memahami dari mana mereka berasal dan memahami kebudayaan dengan merespons bagaimana orang lain melihat dan menjalin hubungan dengan mereka. Untuk mendapatkan konsep diri yang positif, Anak membutuhkan penghargaan. dan penghormatan juga. Ketika kita tidak mengetahui jati diri anak atau ketika kita tidak mengerti, kita dapat memberikan perhatian secara intensif untuk mengembangkan konsep diri anak.
10) Memahami kepercayaan orang tua
Untuk belajar apa yang orang tua ketahui dan apa yang mereka nilai, Anda harus memulai berdiskusi dengan beberapa pertanyaan berikut ini.
a) Apa yang anak inginkan dari orang tua?
b) Apakah orang tua bertindak kepada anak sebagai seorang, kawan, orang yang berwibawa atau menjadi guru? #9.71
c) Peraturan seperti apa yang harus dibuat orang tua untuk mengajak anak mereka berkembang atau apakah mereka percaya bahwa perkembangan anak terjadi dengan sendirinya?
d) Apakah tanggung jawab orang tua terhadap perawatan anak dapat dilakukan bersama dengan orang lain?
e) Jika Anda membutuhkan orang lain dalam perawatan anak, siapa yang Anda libatkan? Apakah peraturan yang tepat bagi orang tua?
f) Memiliki pengetahuan yang baik bagi orang tua dan anggota keluarga lain merupakan dasar yang kuat untuk sebuah hubungan kerja yang baik. Sebuah hubungan yang baik akan membantu atau memberikan pengaruh pada anak jika mereka besar nanti. #9.72
Sumber:
Aisyah, Siti. 2008. Materi Pokok Perkembangan dan Konsep dan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 9.66 – 9.72.
Leave a Reply