Masalah Penggunaan Media dan Cara Mengatasinya – AsikBelajar.Com. Dalam beberapa artikel yang mengulas Media Pembelajaran mengatakan bahwa fungsi media dalam kegiatan pembelajaran adalah menyampaikan informasi dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Media dalam pembelajaran diharapkan memudahkan si belajar menangkap, mencerna dan memahami informasi dari tujuan yang ingin dicapai tersebut. Dari uraian singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa media dapat menjembatani dan mempengaruhi si penerima informasi dengan lebih cepat dari biasanya terhadap tangkapan informasi yang disampaikan.

Masalah Yang Ditimbulkan
Di luar bidang pelajaran eksak, pembelajaran bidang sosial lebih berbahaya dalam hal kesalahan yang ditimbulkan dalam penggunaan media tersebut. Bidang sosial “cenderung” mudah ditunggangi oleh kepentingan, seperti bidang Sejarah. Bila media pembelajaran yang digunakan “terselip” informasi dari pesan sponsor, maka informasi cenderung agak bias dan tidak murni. Artinya, media pembelajaran itu sudah terkontaminasi “virus” kepentingan. Virus kepentingan bisa ditimbulkan dari aspek bisnis, bisa juga aspek politis. Sudah pernah ditemukan baik media film, novel, buku, komputer maupun media lainnya yang dipakai sekolah sebagai bahan media pembelajaran terdapat pesan-pesan sponsor tersebut. Hal ini terbukti dengan kita pernah ada suara miring tentang film G30S PKI, Buku PSPB termasuk ada figur politik masuk buku. Tentunya hal ini sangat menjadi perhatian kita semua para pendidik agar hati-hati dalam menggunakan media yang akan dipakai. Selain itu, kadang terdapat informasi yang saling bertentangan dari berbagai buku dalam satu mata pelajaran. Hal ini bisa terjadi dari kutipan yang diterjemahkan oleh si pengarang. Masalahnya adalah informasi salah yang disampaikan pendidik akan diterima si belajar dan dianggap suatu pegangan mereka. Si belajar kebanyakan cenderung menghalalkan kebiasaan “menggunakan” informasi terdahulu untuk dijadikan rujukkan, padahal informasi dari kebiasaan tersebut “belum” tentu benar.
Cara Mengatasinya
Cara yang mudah dan murah selama ini banyak dilakukan oleh pendidik adalah dengan mencarikan banyak referensi sebagai bahan bandingan. Contoh: jangan menggunakan 1 (satu) buku atau 1 (satu) sumber untuk memberikan sumber pada proses belajar mengajar. Diharapkan adanya sumber pembanding sebagai “penguat” dari informasi yang akan disampaikan.
Sebelum dilakukan presentasi, sebaiknya ricek ulang informasi yang akan disampaikan. Apakah informasi tersebut sudah sesuai dengan target yang diinginkan.
Kecanggihan suatu media pembelajaran akan sirna bila konten dari informasi yang akan disampaikan jauh dari target yang diinginkan.
Ajaklah si belajar untuk memberikan komentar terhadap hasil yang dilihatnya. Sehingga peserta lainnya dapat memberikan informasi lain yang relevan dengan yang dibahas.
Demikian semoga ada manfaatnya. Ada yang mau menambahkan?. IMHO.
Leave a Reply