Dalam manajemen berbasis sekolah di Indonesia untuk muatan lokal meng-haruskan setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan dan memunculkan keunggulan program pendidikan tertentu sesuai dengan latar belakang tuntutan lingkungansosial masyarakat. Dengan otonomi sekolah dalam arti luas mempunyai fungsi untuk menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dan kebutuhan lingkungan sehingga setelah siswa menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan mereka siap pakai sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program pengajaran dalam MBS, kepala sekolah sebagai pengelola program pengajaran bersama dengan guru-guru harus menjabarkan isi kuriulum secara lebih rinci dan operasional ke dalam program tahunan, catur wulan dan bulanan. Adapun program mingguan atau program satuan pelajaran, wajib dikembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan beberapa prinsip yangharus diperhatikan (Mulyasa, 2009: 41-42).
- Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan, makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk mencapai tujuan.
- Program itu harus sederhana dan fleksibel.
- Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
- Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.
- Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah.
Untuk itu perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan dan jadwal pelajaran, pembagian waktu yangdigunakan, penetapan pelaksanaan evaluasi belajar, penetapan penilaian, penetapan norma kenaikan kelas, pencatatan kemajuan belajar peserta didik, serta peningkatkan perbaikan pengajaran serta pengisian waktu jam kosong.
Baca Juga: MANAJEMEN PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Artikel lainya yang berhubungan dengan Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran:
Pengertian manajemen kurikulum atau pengajaran adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar
Tujuan manajemen kurikulum atau pengajaran:
1. Untuk mengelola perancangan kurikulum pembelajaran
2. Untuk mengelola implementasi kurikulum pembelajaran
3. Untuk mengelola pelaksanaan evaluasi kurikulum/pembelajaran
4. Untuk mengelola perumusan penetapan kriteria dan pelaksanaan kurikulum kelas/kelulusan
5. Untuk mengelola pengembangan bahan ajar, media, dan sumber belajar
6. Untuk mengelola pengembangan ekstrakurikuler dan ko-kurikuler
7. Untuk mengelola penerapan uji coba atau merintis pembelajaran yang dicenangkan pemerintah pusat
Prinsip-prinsip manajemen kurikulum atau pengajaran:
1. Produktivitas
2. Demokratisasi
3. Kooperatif
4. Efektivitas dan efisiensi
5. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Fungsi dari manajemen kurikulum atau pengajaran:
- Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif
- Meningkatkan keadilan dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal
- Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik
- Meningkatkan efektivitas kinerja buruh maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran
- Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum, yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat khususnya
Ruang lingkup manajemen kurikulum atau pengajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merevansikan antara kurikulum nasional (Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar)
Manajemen perencanaan kurikulum adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal
Struktur program adalah susunan bidang pengajaran yang harus dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum di suatu jenis dan jenjang sekolah. Struktur program merupakan landasan untuk membuat jadwal pelajaran:
1. Jenis-jenis program pendidikan
2. Bidang studi untuk masing-masing jenis program
3. Satuan waktu pelaksanaan
4. Alokasi waktu untuk tiap bidang studi tiap satuan waktu pelaksanaan
5. Jumlah jam pelajaran per minggu
Berdasarkan struktur program ini sekolah-sekolah dapat menyusun jadwal pelaksanaan pelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah asal tidak menyimpang dari ketentuan yang ada.
Penyusunan Kalender Pendidikan
Menyusun rencana kerja sekolah untuk kegiatan selama satu tahun merupakan bagian manajemen kurikulum terpenting yang harus sudah tersusun sebelum ajaran baru. Dahulu rencana tahun ini disebut dengan istilah “rencana tahunan” karena memang isinya adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun.
Tujuan penyusunan kalender pendidikan adalah agar penggunaan waktu selama satu tahun terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan mutu pendidikan. Adanya pedoman dari pusat dimaksudkan agar ada keseragaman untuk seluruh sekolah di Indonesia. Hal-hal yang diatur adalah:
1. Penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran baru
2. Prosedur pengisisan hari pertama di sekolah
3. Kegiatan belajar mengajar yang meliputi:
a. Persiapan mengajar
b. Penyajian pelajaran
c. Evaluasi belajar
d. Kenaikan kelas
e. Tamatan belajar
f. Bimbingan siswa
4. Kegiatan dalam liburan sekolah
5. Upacara-upacara sekolah
6. Kegiatan ekstrakurikuler
Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran adalah urut-urutan mata pelajaran sebagai pedoman yang harus diikuti dalam pelaksanaan pemberian pelajaran. Jadwal pelajaran sangat bermanfaat dalam pembelajaran yang dilakukan oleh setiap institusi pendidikan terutama sebagai pedoman bagi guru, siswa, maupun kepala sekolah.
Manfaat bagi guru:
- Sebelum mulai bekerja sudah ada pedoman sehingga guru dapat “siap mental” dan “siap materi” sebelum mengajar.
- Ada koordinasi kerja antara guru sehingga masing-masing guru tahu hak dan kewajiban di kelas dan harus berada di suatu kelas.
- Guru tahu kapan tidak bertugas sehingga dapat merencanakan kegiatan yang lain
Manfaat bagi siswa:
- Siswa tahu dengan pasti waktu-waktu memperoleh sesuatu pelajaran sehingga dapat menyiapkan diri.
- Siswa tahu akan hak dan kewajiban untuk diajar oleh siapa dan harus bagaimana
Manfaat bagi kepala sekolah:
1. Memudahkan pengawasan dan koordinasi yang lain
2. Dapat diketahui beban seorang guru secara jelas.
Leave a Reply