AsikBelajar.Com | Sebentar lagi Negara Indonesia yang kita cintai ini akan mengadakan sebuah hajatan pesta besar 5 tahunan yang bernama Pemilu. Ya, Pemilu. Para politikus bilang adalah pesta demokrasi. Kalau Aku bilang itu hanya pesta para politikus saja. Sebab yang tanggung biayanya adalah negara. Padahal partailah yang banyak diuntungkan dari pada rakyatnya sebagai pemilik negara sebenarnya. Aneh !
Bicara politik Indonesia menurutku adalah suatu kemunduran alias politik yang tidak mau belajar dari sejarah. Untuk memahami opini penulis, silakan baca artikel ini yang berjudul “Demokrasi Kita: Tidak Mau Belajar Sejarah?” [Klik Disini].
Di lapangan, politik kita banyak suguhan drama-drama dari politikus kita yang ingin mencari simpati dari rakyat yang mudah dibohongi mereka. Banyaknya terjadi jual beli suara. Konon katanya, seorang politikus merasa benar membeli suara karena konstituen karena merakalah yang memerlukan duit mereka, begitu kata mereka. Politikus di negara antah berantah [baca: negara mimpi] paling banyak 1% yang memberikan pendidikan politiknya bagi konstituensinya, yang lain? Emang Gue Pikirin !!! Kebanyakan politikus hanya berpikir, bagaimana selama 5 tahun ini mengembalikan modal pemilu selama mereka keluarkan. Lalu, banyak maling yang teriak maling, seolah-olah mereka lah yang benar dan paling bersih, padahal yang paling korup. Banyak diantara mereka saling membusukan satu sama lain hanya kemenangan diri dan partai mereka. Tapi kenapa yang paling korup terpilih? Karena konstituen nya juga korup. Jadi di negeri kita ini, bila ingin melihat rakyatnya, lihatlah pemuja yang memimpinnya. Baca artikel yang berjudul “Yang Korupsi, Yang Berjaya” [Klik Disini].
Lalu apa yang dapat kita perbuat? Jawabnya BERDOA, agar Indonesia terhindar dari bala akibat perbuatan kita semua.
Leave a Reply