- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar, menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap serta pendengar membantu mengingat/menghafal ide -ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas.
- Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
- Penutup.18)
Dari beberapa proses pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Script mempunyai banyak manfaat yaitu, melewati ringkasan yang dibuat dan dipaparkan siswa, mereka dapat mengembangkan pemikirannya kepada pendengar, dapat membantu siswa bekerja sama dengan satu sama lain mengenai materi pokok yang sedang dibahas, serta saling mengoreksi terhadap kesalahpahaman yang telah dipaparkan.
18) Agus Suprijono. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. h. 126-127
Leave a Reply