request-free-img

Konsep Diri dalam Lingkungan Keluarga

Home » Belajar » Konsep Diri dalam Lingkungan Keluarga

AsikBelajar.Com | Keluarga adalah lingkungan awal dari kehidupan anak yang berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian anak secara keseluruhan, khususnya dalam pembentukan konsep diri. Keluarga ada dua macam, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, dan keluarga besar yang terdiri dari selain ayah, ibu dan anak-anak, melibatkan kakek, nenek, paman, bibi, maupun
keponakan-keponakan yang ada dalam satu rumah. Makin banyak orang berada dalam satu rumah dimana an& tinggal pada masa awal hidupnya makin banyak pula pengaruh yang membentuk kepribadian anak. Sikap dan perlakuan keluarga inilah yang mempengaruhi pembentukan kepribadian anak secara umum dan konsep diti secata khu~iis. Sikap dan perlakuan keliiwga dapat betsifat positif
maupun negatif, dan lcedudukan akan diterima oleh anak. Untuk dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri yang positif pada anak diperlukan porsi perlakuan positif yang lebih banyak daripada perlakuan negatif, terutama pada awal hidupnya.

ikap keluarga hams memperlakukan anak dengan baik, untuk memberikan nilai positif kepada diri an& dengan cara: #77

1. Menerima anak apa adanya; koreksi dengan cara yang baik, sehingga ia belajar menyukai dirinya dan dengan demikian an& akan merasa dan menilai dirinya secara positif
2 Berikan pujian, sehingga la belajar menghargai dirinya maupun orang lain yang pada akhirnya akan memudahkannya dengan berhubungan dengan orang lain.
3. Memberikan pengakuan pada anak, sehingga ia belajar untuk menentukan dan berusaha mencapai tujuan hidupnya sebagai pribadi yang matang dan bahagia.
4. Perlakukan anak secara bijaksana, sehingga ia belajar menghargai keadilan.
5. Ciptakan kehidupan yang jujur, sehingga ia belajar menghargai kebenaran.
6. Ciptakan suasana rumah yang aman, sehingga ia belajar percaya akan dirinya dan orang lain.
7. Ciptakan suasana hidup yang petluh toleransi, sehingga ia belajar tnenjadi orang yang sabar.

Sebaliknya beberapa sikap dan perlakuan orang tua yang negatif, yang merugikan anak dan cenderung menyebabkan anak mengembangkan konsep diri yang negatif adalah:
1. Terbiasa mengecam anak, sehingga ia belajar mengutuk dirinya dan orang lain, dan mengembangkan sikap “negative thingking” (sikap yang cenderung menilai dan memandang sesuatu atau orang lain dari sisi buruknya).
2. Jangan ciptakan suasana hidup permusuhan, sehingga ia belajar memusuhi dan sulit menjalin kerjasama dengan orang lain.
3. Jangan membuat anak hidup dalam ketakutan, sehingga ia belajar menjadi penakut dan kurang berani menghadapi tantangan dan cenderung menghindari kesulitan.
4. Terbiasa mengasihi anak, sehingga ia belajar mengasihi dirinya yang menyebabkan ia berkembang menjadi orang yang banyak mengeluh dan merasa dirinya tidak berdaya.
5. Jangan menciptakan suasana ketidak adilan, sehingga ia belajar dan mengembangkan rasa iri dan cemburu dan sulit berpikir secara objektif #78

6. Jangan mengejek anak, sehingga ia berkembang rnenjadi anak yang pernalu, yang akan menghambat kemampuan dan keterampilannya dalam bersosialisasi.

Jadi, kehidupan keluarga yang harmonis dapat mendukung perkernbangan kepribadian dan konsep diri anak ke arah yang positif. Kehidupan keluarga yang ditandai oleh hubungan nalar anggota keluarga yang saling menyayangi, menghargai, rnembantu menciptakan suasana keiuslrga yang hangat dan akrab. Hal tersebut merupakan syarat yang cukup mendasar untuk dapat menghasilkan anak-
anak dengan kepribadian yang matang. #79

Sumber:
Rakimahwati, 2012. Metodologi Pengembangan Moral, Agama, Disiplin, dan Afektif (Bahan Ajar). Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Hal. 77-79.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *