AsikBelajar.Com | Artikel ini bagian dari buku Siti Aisyah tahun 2008 yang diambil dari bab bahasan tentang “Konsep Dasar Pengembangan Literasi“. Inilah uraian lengkap artikel tersebut:
a. Mendorong perkembangan mendengar
Dengarkan tanda “nonverbal” bayi dan tanggapi dengan kasih sayang, Sebelum bayi mengucapkan kata pertamanya, sesungguhnya ia sudah berkomunikasi. Dia menggunakan tangisan dan ekspresi muka yang berbeda untuk mengatakan kepada kita bahwa ia lelah, bosan, atau tertarik. Dia menarik perhatian kita dengan cara tersenyum dan menarik pandangan kita. Jika kita menanggapinya berarti kita menunjukkan padanya bahwa kita mengerti dan menghargai apa yang sedang “dikatakannya” kepada kita. Tersenyumlah kepada bayi kita dan bicaralah padanya ketika ia tersenyum. Apabila ia nampak siap untuk bermain, ajaklah ia bermain.
Bicaralah pada bayi, meskipun ia belum mengerti ucapan kita. Bercakap-cakaplah sepanjang hari (pada saat memberi makan, memandikan, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan selama melakukan kegiatan rutin harian lainnya). Ketika kita bicara, gunakanlah kata-kata untuk memberitahu bayi nama benda, untuk menunjukkan atau menjelaskan apa yang sedang terjadi, dan untuk menjelaskan apa yang akan terjadi berikutnya. Dengan bercakap-cakap, kita mengeksplorasi dunia bersama-sama, mengajarkan bayi suara, irama, dan kegunaan bahasa, dan menciptakan hubungan yang menyenangkan. #6.32
Berilah giliran pada bayi waktu bicara. Berbicaralah kepada bayi, tetapi juga beri ia kesempatan untuk balik berbicara kepada kita. Bagi bayi yang belum bicara, mungkin ia hanya menunjukkan ekspresi bicara. Usahakan untuk menetapkan pola mendengar dan bicara secara bergantian dan “beritahu” bayi bahwa kita senang mendengar apa yang ia katakan.
Bicara dan tanyakan tentang apa yang menarik baginya. Pada saat bayi bertambah umur, ia akan memulai bicara tentang benda yang menarik baginya. Daripada mengalihkan pembicaraan, cobalah memperluas pembicaraan tentang topik yang ia pilih. Jika bayi tertarik pada suatu mainan tertentu, tanyakan padanya apa warnanya dan apakah ukurannya besar atau kecil, dari pada memberinya mainan yang lain.
b. Mendorong perkembangan berbicara
Bermainlah untuk memperkaya kata-kata baru bagi bayi. Bayi senang berhubungan dengan orang tuanya melalui permainan, dan orang tua dapat mengajarkan bayi kata-kata baru melalui permainan. Buatlah permainan mengenai anggota-anggota tubuh, tanyakan bayi kita, “Mana hidung Ami?””; “Mana hidung Ibu?”; “Mana perut Ami?”; “Mana kakimu?” Beberapa bayi bahkan dapat mengelabui orang tuanya dan tertawa dengan menunjuk pada hidungnya ketika ditanya mana perutnya.
Menyanyilah dengan bayi. Menyanyi adalah suatu bentuk permainan, khususnya jika kita menyanyikan lagu dengan gerakan tangan. Menyanyikan lagu seperti Tepuk Ramai-Ramai atau Nina Bobo adalah suatu cara untuk membantu bayi belajar pola dan intonasi bahasa. Lagu berirama membantu bayi mendengar perbedaan kecil dalam suara, suatu keterampilan yang akan dia butuhkan untuk membaca. Ketika kita bernyanyi sendiri, bayi akan mulai ikut serta dengan kata-kata atau dengan gerakan tangan.
Ketika bayi bermain dengan mainan, bicaralah dengannya mengenai apa yang dia kerjakan . Dengan mengatakan, “Itu truk yang besar!” dan “Kucing itu sedang tidur!” kita mengajarkan bayi kata-kata baru. Bertanyalah kepada bayi seperti, “Mana truk yang berwarna hijau?” ketika ia bermain. Hal ini akan menolongnya berlatih menggunakan kata dan ide-ide baru.
Jangan mengoreksi pengucapan, struktur bahasa atau pemilihan kata-kata. Lebih baik, berilah contoh yang benar melalui cara kita berbicara kepada bayi. Jika kita menggunakan struktur bahasa dan bicara yang benar dalam merespon bayi, berarti kita melakukan yang paling dibutuhkan bayi untuk mengembangkan bahasanya. #6.33
c. Mendorong perkembangan menulis
Sepotong alat tulis lebih mudah untuk tangan yang kecil. Pada saat bayi pelajar bagaimana membuat coretan di atas kertas, lebih mudah bagi otot tangannya yang kecil untuk menggenggam alat tulis yang lebih tipis. Alat tulis, krayon, kapur, dan kuwas dapat digunakan oleh bayi. Gunakan sepotong plastik atau baju bekas untuk menutupi bajunya, daripada mencegahnya mengotori baju.
Gunakan benda yang dapat dicuci. Ketika bayi belajar membuat coretan, ia tidak bisa mengontrol gerakan tangannya. Sediakan baginya krayon, cat air, dan alat tulis yang dapat dicuci. Plastik atau kain untuk alas mencat, dapat digunakan menutupi lantai. Katakan pada bayi agar mencoba menjaga coretan tetap pada permukaan yang digunakan untuk menulis atau mewarnai, tetapi jangan mengharapkan ia dapat melakukannya dengan sempurna.
Buatlah tempat khusus untuk alat tulis bayi. Buatlah tempat ini selalu tersedia setiap saat. Bayi senang mempunyai tempat khusus untuk meletakkan krayon, alat tulis, dan kertas tulis bersama. Kita dapat menghias dus sepatu atau membeli toolbox plastik untuk dijadikan tempat khusus barang-barangnya.
Bicarakan dengan bayi tentang coretannya. Tanyakan pada bayi, “apa yang kamu tulis?” atau komentari warna yang digunakannya. Dengan bertanya kepadanya dan mengomentari pekerjaannya, kita menolongnya memahami bahwa coretannya di kertas mewakili benda atau ide. Perlihatkan rasa bangga pada pekerjaannya dengan memberikan komentar khusus, seperti “kamu menulis banyak huruf!” atau “besar sekali anjing yang kamu gambar!”
d. Mendorong perkembangan membaca
Perdengarkan irama bayi dan nyanyikan lagu-lagu kepada bayi yang baru lahir. Masa awal bayi adalah waktu yang baik untuk mulai memperdengarkan irama bayi dan menyanyikan lagu-lagu berirama (lagu dengan irama yang kuat dan tidak datar). la akan merasa nyaman dengan Suara atau lagu berirama dan merasakan hubungan yang dekat pada kita pada Saat kita menyanyi dan bicara padanya.
Kita dapat mengenalkan buku kepada bayi yang berusia 4 bulan. Pada tahap ini, bayi mulai tertarik pada benda. Karena bayi mengenal sesuaty dengan menyentuh, menggenggam, dan menggoyang-goyangkan, belilah uku yang kuat yang memungkinkan untuk digunakan seperti itu. Pada usia 8 bulan, buku yang tebal sangat ideal karena bayi dapat melatih jari-jarinya Yang kecil untuk membuka halaman-halaman yang tebal. #6.34
Ketika kita membaca, menunjukklah pada gambarnya. Meskipun kita dapat membaca cerita, kebanyakan bayi akan lebih tertarik pada gambar dan membalikkan halaman dari pada mendengarkan cerita kita. Sedangkan bayi
yang sudah mendekati masa toddler lebih tertarik untuk bertanya, “Apa itu?” kepada gambar di dalam buku daripada mendengar seluruh cerita. Jangan khawatir jika bayi kehilangan minat sebelum keseluruhan halaman habis dilihat. Membaca sedikit dengan cara yang biasa lebih penting daripada membaca banyak dalam waktu yang lama dan dipaksakan.
Pada ulang tahun pertama bayi, biasakan membacakan cerita secara rutin. Pada usia ini, kebanyakan bayi akan senang melihat buku tertentu yang dibaca berulang-ulang. Menciptakan kebiasaan membaca bersama adalah salah satu cara untuk mendorong cinta membaca seumur hidup. #6.35
Sumber:
Aisyah, Siti. 2008. Materi Pokok Perkembangan dan Konsep dan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 6.32 – 6.35
Leave a Reply