AsikBelajar.Com | Guru dikatakan profesional jika mereka memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Hal ini dapat terbentuk, jika dalam setiap melaksanakan tugas guru selalu mem-pertimbangkan segala tindakannya dari segala aspek yang melingkupinya. Ada bebe-rapa kiat untuk menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi kepribadian, yaitu :
a. Berusaha menjadi guru yang taat aturan, seperti datang mengajar tepat waktu, berpakaian rapi dan sopan.
b. Menunjukkan rasa empati terhadap peserta didik yang sedang menghadapi masalah dan memiliki kepedulian yang tinggi untuk membantunya.
c. Menunjukkan kebanggaan sebagai guru dengan tampilan mengajar yang selalu segar, bersemangat, dan menyenangkan, meski guru sedang memiliki masalah.
d. Menunjukkan konsistensi dalam berperilaku sesuai aturan yang berlaku.
e. Menerapkan pendekatan kasih sayang dalam mengajar (memberi tanpa meminta imbalan pada peserta didik).
f. Berprestasi yang dapat membanggakan peserta didik dan sekolah.
g. Terbuka pada kritik yang disampaikan peserta didik, teman sejawat, dan siapapun yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki.
h. Menunjukkan keikhlasan dalam mengajar dan membimbing peserta didik yang ditunjukkan melalui kesabaran menjawab setiap pertanyaan, melayani mereka yang kesulitan, siap menolong kapanpun dibutuhkan.
i. Berusaha menunjukkan keteladanan dengan berperilaku dan bertindak yang terpuji, seperti sopan, ramah, murah senyum, supel, adil, jujur, objektif, empati.
j. Sesekali memberikan selingan ”siraman rohani” berupa nasihat positif yang rasi-onal sebagai pembentukan kepribadian dan perilaku siswa yang baik.Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme seorang guru bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen, keterampilan yang tinggi, tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan sebagai seorang guru. Dengan demikian guru yang profesional juga dituntut memiliki kepribadian yang tertampilkan dalam bentuk perilaku dan berpikir yang mantap, stabil, dan berakhlak mulia.
a. Berusaha menjadi guru yang taat aturan, seperti datang mengajar tepat waktu, berpakaian rapi dan sopan.
b. Menunjukkan rasa empati terhadap peserta didik yang sedang menghadapi masalah dan memiliki kepedulian yang tinggi untuk membantunya.
c. Menunjukkan kebanggaan sebagai guru dengan tampilan mengajar yang selalu segar, bersemangat, dan menyenangkan, meski guru sedang memiliki masalah.
d. Menunjukkan konsistensi dalam berperilaku sesuai aturan yang berlaku.
e. Menerapkan pendekatan kasih sayang dalam mengajar (memberi tanpa meminta imbalan pada peserta didik).
f. Berprestasi yang dapat membanggakan peserta didik dan sekolah.
g. Terbuka pada kritik yang disampaikan peserta didik, teman sejawat, dan siapapun yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki.
h. Menunjukkan keikhlasan dalam mengajar dan membimbing peserta didik yang ditunjukkan melalui kesabaran menjawab setiap pertanyaan, melayani mereka yang kesulitan, siap menolong kapanpun dibutuhkan.
i. Berusaha menunjukkan keteladanan dengan berperilaku dan bertindak yang terpuji, seperti sopan, ramah, murah senyum, supel, adil, jujur, objektif, empati.
j. Sesekali memberikan selingan ”siraman rohani” berupa nasihat positif yang rasi-onal sebagai pembentukan kepribadian dan perilaku siswa yang baik.Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme seorang guru bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen, keterampilan yang tinggi, tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan sebagai seorang guru. Dengan demikian guru yang profesional juga dituntut memiliki kepribadian yang tertampilkan dalam bentuk perilaku dan berpikir yang mantap, stabil, dan berakhlak mulia.
Leave a Reply