Pemimpin yang efektif menurut Pidarta (2009: 173) ialah pemimpin yang tinggi dalam kedua dimensi kepemimpinan. Begitu pula pemimpin yang memiliki performan tinggi dalam perencanaan dan fungsi-fungsi manajemen adalah tinggi pula dalam kedua dimensi kepemimpinan. Dua dimensi kepemimpinan tersebut adalah:
a. Kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas
Ialah kepemimpinan yang hanya menekankan penyelesaian tugas-tugas kepada para bawahannya dengan tidak memperdulikan perkembangan bakat, kompetensi, minat, komunikasi, dan kesejahteraan bawahan. Para personalia akan bekerja secara rutin, rajin, taat dan tunduk dalam penampilannya. Pemimpin ini tidak mengikuti perkembangan dan kemajuan lingkungan sehingga organisasi menjadi usang dan ketinggalan jaman.
b. Kepemimpinan yang berorientasi kepada untar hubungan manusia.
Kepemimpinan ini hanya menekankan perkembangan personalianya, kepuasan mereka, motivasi, kerja sama, pergaulan, dan kesejahteraan mereka. Pemimpin ini berasumsi bila para personalia diperlakukan dengan baik, maka tujuan organisasi kependidikan akan tercapai. Tetapi pada kenyataannya manusia tidak selalu beritikad baik, walaupun ia diperlakukan dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kemunduran suatu organisasi. Oleh sebab itu kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mengintegrasikan orientasi tugas dengan orientasi antar hubungan manusia. Dengan mengintegrasikan dan meningkatkan keduanya kepemimpinan akan menjadi efektif, yaitu mampu mencapai tujuan organisasi tepat pada waktunya. Sebab kepemimpinan yang efektif dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik termasuk melaksanakan perencanaan dengan baik pula.
Kepemimpinan yang efektif selalu memanfaatkan kerja sama dengan bawahan untuk mencapai cita-cita oraganisasi. Dengan cara seperti itu pemimpin akan banyak mendapat bantuan pikiran, semangat, dan tenaga dari bawahan yang akan menimbulkan semangat bersama dan rasa persatuan, sehingga akan memudahkan proses pendelegasian dan pemecahan masalah yang semuanya memajukan perencanaan pendidikan.
Penelitian Tiong (Usman, 2011: 290) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif.
1) Kepala sekolah yang adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
2) Kepala sekolah yang membagi tugas secara adil kepada guru.
3) Kepala sekolah yang menghargai partisipasi staf.
4) Kepala sekolah yang memahami perasaan guru.
5) Kepala sekolah yang memiliki visi dan berupaya melakukan perubahan
6) Kepala sekolah yang terampil dan tertib.
7) Kepala sekolah yang berkemampuan dan efisien.
8) Kepala sekolah yang memiliki dedikasi dan rajin.
9) Kepala sekolah yang tulus.
10) Kepala sekolah yang percaya diri.
Selain itu, Davis dan Thomas (Usman, 2011: 290) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif meliputi:
1) Sifat dan keterampilan kepemimpinan,
2) Kemampuan pemecahan masalah,
3) Kecakapan sosial, dan
4) Pengetahuan dan kompetensi profesional.
Ciri-ciri kepemimpinan efektif kepala sekolah di abad ke-21 menurut Reinhartz & Beach:
1) Kepemimpinan yang jujur, membela kebenaran, dan memiliki nilai-nilai utama.
2) Kepemimpinan yang mau dan mampu mendengarkan suara guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan anggota komite sekolah.
3) Kepemimpinan yang menciptakan visi yang realistis sebagai milik bersama.
4) Kepemimpinan yang percaya berdasarkan data yang dapat dipercaya.
5) Kepemimpinan yang dimulai dengan instropeksi dan refleksi terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
6) Kepemimpinan yang memberdayakan dirinya dan stafnya serta mau berbagi informasi.
7) Kepemimpinan yang melibatkan semua sumber daya manusia di sekolah, mengatasi hambatan-hambatan untuk berubah baik secara personal maupun organisasional (Usman, 2011: 291).
Leave a Reply