A. Keterampilan intelektual atau kemmepuan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya masing-masing dengan penggunaan lambang. Kemampuan ini meliputi:
- asosiasi dan mata rantai (menghubungkan suatu lambang dengan suatu fakta)
- diskriminasi (membedakan suatu lambang dengan lambang lain)
- konsep (mendefinisikan suatu pengertian atau prosedur)
- kaidah (mengkombinasikan beberapa konsep dengan suatu cara)
- kaidah lebih tinggi (menggunakan beberapa kaidah dalam memecahkan suatu masalah)
B. Strategi/siasat kognitif yaitu keterampilan peserta didik untuk mengatur proses internal perhatian, belajar, ingatan dan pikiran
C. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mengenal dan menyimpan nama atau istilah, fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan kumpulan pengetahuan
D. Keterampilan motorik, yaitu keterampilan mengorganisasikan gerakan sehingga terbentuk keutuhan gerakan yang mulus, teratur, dan tepat waktu
E. Sikap, yaitu keadaan dalam diri peserta didik yang mempengaruhi (bertindak sebagai moderator atas pilihan untuk bertindak). Sikap ini meliputi komponen afektif, kognitif dan psikomotorik.
Untuk mempermudah pembahasan kelima kemampuan belajar ini disajikan dalam tabel sebagai berikut :
No | Jenis hasil belajar | Deskripsi kemampuan | Contoh | |
1 | Kemam-puan intelektual | Menerapkan konsep dan peraturan untuk mengatasi masalah dan ide-ide untuk menghasilkan produk | Mentakhrij hadits untuk mengetahui validitas hadits untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan sebuah fatwa agama | |
2 | Strategi kognitif | Mengelola pikiran dan proses belajar seseorang | Secara selektif menggunakan pendekatan ushul fiqih, ilmu hadits dan ilmu tafsir dalam beristinbath hukum mengenai suatu permasalahan kontemporer yang belum pernah dibahas sebelumnya | |
3 | Informasi verbal | Menyebut, menceritakan, atau menggambarkan informasi yang telah tersimpan sebelumnya | Menyebutkan kaidah-kaidah ushul fiqih | |
4 | Kemam-puan keterampilan motorik (skill) | Melaksanakan suatu tindakan dengan tepat dan cepat | Seorang yang hafal al-Quran segera dapat membenarkan bacaan ketika terjadi kesalahan yang tidak disengaja | |
5 | Sikap | Menentukan tidakan pribadi | Dalam sebuah majelas taklim, seorang ulama mendengarkan pertanyaan umat mengenai berbagai masalah agama yang mereka hadapi dan dapat merespons dalam majelis tersebut |
Gagne juga menyatakan bahwa untuk dapat memperoleh dan menguasai kelima kategori kemampuan belajar tersebut di atas, ada sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan oleh pendidik. Ada kondisi belajar internal yang timbul dari memori peserta didik sebagai hasil belajar sebelumnya, dan ada sejumlah kondisi eksternal ditinjau dari peserta didik. Kondisi eksternal ini bila diatur dan dikelola dengan baik merupakan usaha untuk membelajarkan, misalnya pemanfaatan atau penggunaan berbagai media dan sumber belajar.
Berdasarkan kondisi internal dan eksternal tersebut, Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi , yaitu sebagai berikut:
- Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan dikenal sebagai informasi.
- Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibunag, ada yang disimpan dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
- Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.
Didasarkan atas teori pemrosesan infromasi tersebut, Gane mengemukakan bahwa suati tindakan belajar meliputi delapan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distrukturkan oleh siswa dan guru, dan setiap fase ini dipasangkan dengan suatu proses internal yang terjadi dalam pikiran siswa. [6]
DAFTAR RUJUKAN
- Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, Jakarta:Penerbit Kerjasama Pusat Perbukuan Depdiknas dan PT Rineka Cipta, 2002
- Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:Penerbit Prenada Media, 2004
- Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, Bandung, IKIP Bandung, 1988
- Suciati dan Irawan, Teori Belajar dan Motivasi, Jakarta:Depdiknas, Ditjen PT. PAUUT, 2001
- Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta:Penerbit Media Abadi, 2005
[5] Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:Penerbit Prenada Media, 2004:hal551
[6] Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, Bandung, IKIP Bandung, 1988: hal 178
Leave a Reply