AsikBelajar.Com | Bagaimana padang AI terhadap “Kebakaran Lahan” ? Inilah pandangan AI (artificial intelligence) terhadap kebakaran lahan:
Kebakaran lahan merupakan suatu kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Kebakaran lahan terjadi ketika api merambat dan memusnahkan vegetasi serta habitat alami di sekitarnya. Dampak yang ditimbulkan oleh kebakaran lahan sangatlah luas dan beragam.
Salah satu dampak utama dari kebakaran lahan adalah hilangnya vegetasi yang berfungsi sebagai penahan air dan pelepas oksigen di atmosfer. Kebakaran lahan juga dapat mengakibatkan kerusakan pada tanah, mengurangi kesuburan dan meningkatkan erosi. Selain itu, kebakaran lahan juga dapat menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan.
Upaya pencegahan kebakaran lahan sangatlah penting. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah membangun daerah perlindungan kebakaran, memastikan penggunaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran lahan dan cara menghindarinya.
Pemerintah dan masyarakat juga perlu bekerja sama dalam melakukan pemantauan dan penanganan kebakaran lahan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan sistem pemantauan melalui penggunaan teknologi canggih seperti penginderaan jauh dan drone. Selain itu, pelatihan dan edukasi mengenai tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan perlu diberikan kepada masyarakat.
Dengan upaya yang serius dari semua pihak, diharapkan kebakaran lahan dapat dicegah atau setidaknya dapat dikurangi dampaknya. Kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama.

Kebakaran Lahan Gambut di Banjarmasin
Kita sudah membaca di awal artikel tentang buruknya kebakaran lahan di muka bumi ini. Padahal AI hanyalah sistem yang mengambil data-data di internet saja dan AI tidak “BISA” merasakan bagaimana suasana sebenarnya di lapangan.
Judul di atas sebenarnya kurang tepat bila ditinjau dari delik lokus nya. Karena lokasi kebakaran lahan ada di daerah Gambut Kabupaten Banjar, namun karena jaraknya sangat dekat dengan ibu kota Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin dari pada ke Martapura sebagai ibukota Kabupaten Banjar, sehingga karena yang merasakan masyarakat Gambut dan Banjarmasin sekitarnya maka judul nya dibuat begitu. Heeeee.
Seperti yang kita ketahui, sifat lahan Gambut yang asam (pH nya) memerlukan pengelolaan yang serius agar dapat menghasilkan padi dan lain-lain. Salah satu cara tradisional yang petani gunakan di Banjarmasin adalah dengan membakar sisa-sisa panen yang ada di lahannya untuk menambahkan kesuburan dengan meningkatkan pH tanah tersebut. Hal ini dapat dilihat di media sosial (IG) yang dishare oleh petugas pemadam saat mereka (petugas pemadam) di lapangan di suruh pulang oleh oknum petani yang lagi membakar lahannya. Ini merupakan masalah yang sangat serius. Disatu sisi, petani membutuhkan pembakaran lahan untuk meningkatkan produksi padinya, namun disatu sisi membakar lahan suatu yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat sekitar dari aspek kesehatan (ISPA). Harusnya semuas pihak apalagi para pengambil keputusan di daerah yang digaji rakyat harus serius mencari jalan keluar, agar masyarakat sekitar tidak dirugikan. IMHO
Leave a Reply