AsikBelajar.Com| Dalam sebuah negara demokrasi,rakyat adalah pemegang daulat tertinggi dalam pengambilan keputusan, walaupun banyak hal yang dapat dimanipulasi oleh oknum-oknum plitikus yang sifatnya seperti “tikus”. Oknum-oknum seperti itu bekerja hanya untuk memperkaya diri walaupun negara sudah memberi gaji plus tunjangan yang (sangat) besar. Seperti layaknya seekor tikus, oknum-oknum seperti itu bekerja dalam bekerja hanyalah memanfaatkan kekuasaan untuk menggerogoti negara bersama-sama komunitas mereka. Padahal mereka terpilihmengatas namakan rakyat yang diwakilinya.

Sadar atau tidak sadar, sudah banyak rakyat yang merasa diperalat oknum politikus dan menyakiti hati mereka (rakyat). Gaya kehidupan oknum yang borjo dan sok berkuasa adalah sangat menyakiti alam bawah sadar pemilih mereka sendiri. Para oknum seolah lupa, bahwa rakyat bila sudah kecewa, mereka mempunyai kekuatan maha dasyat, yaitu kekuatan people power.
Rakyat bukan tidak tahu, oknum-oknum yang korup dilindungi oleh kekuatan kekuasaan. Rakyat juga bukan tidak tahu, pembangunan yang kalian sebut, hanyalah alasan untuk membagi dana-dana, walaupun pembangunan tersebut “belum” tentu layak untuk rakyat sendiri. Banyak proyek-proyek yang membuang duit negara. Pembelian barang rongsokan dan lain-lain.
Saat oknum-oknum itu kami lihat di media TV dan YouTube tertawa, kami sebagai rakyat bukan bearti ikut tertawa.Tahukah kalian, hati kami sebenarnya perihatin dan sakit…ya, hati kami sakit sekali, melihat kalian tertawa dibalik teman-teman kami yang sulit berjuang untuk hidup layak.
Sudahlah, saatnya kita berubah!!! Ya, saatnya kitamerubah cara kehidupan berbangsa dan bernegara untuk bisa menjadi negara yang sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Leave a Reply