AsikBelajar.Com | Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianut (Nashori & Diana, 2002). Manusia adalah makhluk religius, memiliki kecenderungan untuk mengakui, menyadari, dan meyakini akan adanya zat yang memiliki kekuatan supranatural di luar dirinya atau adanya yang Maha (Maha Esa, Maha Kuasa, dan Maha Besar).
Manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan (Assegaf, 2005). Beragama (menyembah Tuhan) merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal manusia.
Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan agama. Menurut Tirtarahardja & Sulo (2005) sesuatu yang disebut supranatural itu dalam sejarah manusia disebut dengan berbagai nama #16
sebutan, satu di antaranya adalah sebutan Tuhan. Sebagai orang yang beragama, manusia meyakini bahwa Tuhan telah mewahyukan kepada manusia pilihan yang disebut rasul yang dengan wahyu Tuhan tersebut, manusia dibimbing ke arah yang lebih baik, lebih sempurna dan lebih bertakwa.
Segala bentuk tanggung jawab pribadi dan sosialnya adalah manifestasi diri sebagai hamba Tuhan, atas amanah-Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi. Dengan demikian, upaya untuk dapat memayu hayuning bawana (selalu berusaha mempercantik kecantikan dunia) dapat dilakukan dengan budi pekerti atau perilaku yang arif dan bijaksana. Manusia sebagai makhluk Tuhan, dalam konteks agama juga memiliki kewajiban untuk selalu berdakwah dan menebarkan amar ma’ruf nahi mungkar (Ilyas, 2003).#17
Sumber:
Husamah dkk. 2015. Pengantar Pendidikan. Malang: Universitas Muhamadiyah. Hal. 16-17.
Leave a Reply