AsikBelajar.Com | Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa, rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk rumusan masalah dapat digambarkan seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa rumusan masalah dikelompokkan menjadi bentuk yaitu: rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiati, dan komparatif asosiatif.
a. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh rumusan masalah deskriptif:
1) Seberapa tinggi tingkat kinerja Kabinet Bersatu?
2) Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri Berbadan Hukum?
3) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di Jakarta?
4) Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyaraka terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan dengan masalah komparatif dan asosiatif)
Peneliti yang bermaksud mengetahui kinerja “Kabinet Indonesia Bersatu”, sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi berbadan hukum, efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga, tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah di bidang kesehatan adalah contoh penelitian deskriptif.
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Contoh Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN dan Swasta? (satu variabel pada 3 sampel)
2) Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B?
3) Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai Swasta Nasional, dan Perusahaan asing (dua variabel pada dua sampel).
4) Adakah perbedaan kenyamanan naik Kereta Api dan Bus menurut berbagai kelompok masyarakat.
5) Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota dan desa, gunung? (satu variabel pada 3 sampel).
6) Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten A dan B dalam hal pelayanan kesehatan?
7) Adakah perbedaan kualitas manajemen antara Bank Swasta dan Bank Pemerintah?
8) Adakah perbedaan kualitas lulusan antara Sekolah Bertaraf Nasional dan Bertaraf Internasional?
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/resiprokal timbal balik.
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif, contoh rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
a) Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu yang datang? Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi burung. (Di pedesaan Jawa Tengah ada kepercayaan kalau di depan rumah ada bunyi burung Prenjak, maka diyakini akan ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu dan tamu).
b) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
c) Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin?
d) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?
e) Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu yang dibeli?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut.
(1) Hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan jumlah sepatu yang terjual.
(2) Hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran.
(3) Hubungan antara payung yang terjual dengan tingkat kejahatan.
2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh:
a) Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
b) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap perilaku masyarakat?
c) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan?
d) Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah?
Contoh judul penelitiannya:
(a) Pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di departemen X.
(b) Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja di Departemen X. Contoh pertama dengan satu variabel independen dan contoh kedua dengan dua variabel independen.
3) Hubungan interaktif/resiprokal/timbal balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen, contoh:
(a) Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
(b) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.
d. Rumusan Masalah Komparatif-Asosiatif
Rumusan masalah komparatif-asosiatif adalah rumusan masalah yang menanyakan perbandingan korelasi antara dua variabel atau lebih pada sampel atau populasi yang berbeda.
Contoh:
1) Adakah perbedaan korelasi kualitas pelayanan dengan nilai penjualan antara di Toko A dengan Toko B?
2) Adakah perbedaan pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin pegawai antara Lembaga Pemerintah dan Swasta?
Sumber:
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 58-63.
Leave a Reply