AsikBelajar.Com | Dari contoh proses pembelajaran pengurangan sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa hal berikut:
a. Peran guru sebagai fasilitator dalam membantu siswanya dapat dengan mudah melakukan operasi pengurangan dasar bilangan. Dengan cara seperti ini, pengetahuan diharapkan dapat dengan mudah terkonstruksi atau terbangun di dalam pikiran siswanya. …243
b. Dengan alternatif rancangan pembelajaran seperti itu, para siswa sendirilah yang harus membangun pengetahuan bahwa 12 – 9=2+1, 13-9=3+1, 12-8=2+2, 14 – 9 = 4 + 1, dan seterusnya.
c. Para siswa juga dibimbing untuk secara demokratis menentukan pilihan-pilihan, dan secara dini belajar untuk menghargai pendapat teman lainnya meskipun berbeda dengan pendapatnya sendiri.
d. Dengan alternatif rancangan pembelajaran seperti itu, ketika para siswa diminta menentukan hasil dari 15 – 8 misalnya, di dalam pikiran siswa akan muncul gambaran (sebagai hasil pengalaman belajar di kelasnya), kelereng sejumlah 1 puluhan den 5 satuan yang jika diambil 8 akan menghasilkan 5 + 2 = 7.
e. Pengalaman belajar yang dirancang ini tidak akan berhasil jika siswa tidak atau kurang terampil menentukan hasil 10 – 9 = 1, 10-8 = 2, 10-7 = 3 dan seterusnya. Jelaslah bahwa pengetahuan yang sudah dimiliki siswa akan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran.
f. Proses pembelajaran ini sesungguhnya didasarkan pada suatu keyakinan dari para penganut konstruktivisme yang menyatakan bahwa suatu pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari otak seorang guru dengan begitu saja ke dalam otak siswa. Siswa sendirilah, yang dengan …244
bantuan guru, akan dapat menemukan kembali pengetahuan yang sudah ditemukan para ahli matematika.
g. Dengan fasilitas dari para guru matematika, sebagaimana dinyatakan para pakar pendidikan matematika, prosedur pengurangan dasar bilangan seperti 12 -9 maupun 13 -8 ditemukan kembali (guided re-invention) si pembelajar seperti ketika para siswa menemukan kembali rumus, konsep, ataupun prinsip seperti yang ditemukan para matematikawan.
Sumber:
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Diva Press: Yogyakarta. Hal. 243-245.
Leave a Reply