AsikBelajar.Com | Bila dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian, terdapat tiga metode penelitian yaitu: penelitian eksperimen, survey dan naturalistik (kualitatif). Metode eksperimen termasuk dalam metode penelitian kuantitatif. Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium sedangkan penelitian naturalistik/kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan. Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif.
Baca juga: Pengertian, Penggunaan dan Prosedur Metode Eksperimen
Berikut akan dikemukakan khusus tentang metode eksperimen, karena metode ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya. Bandingkan paradigma penelitian eksperimen ini dengan berbagai paradigma yang telah dikemukakan pada bab 2 (dalam buku “Mixed Methods“). Dalam bidang fisika, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen, karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabelvariabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat.
Misalnya:
1. Mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat diukur secara teliti, dan penelitian dilakukan di laboratorium, sehingga pengaruhpengaruh variabel lain dari luar dapat dikontrol.
2. Pengaruh air laut terhadap tingkat korosi logam tertentu. Hal ini juga dapat dilakukan melalui penelitian dengan desain eksperimen, karena kondisi dapat dikontrol secara teliti.
Tetapi dalam penelitian-penelitian sosial, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena banyak variabel luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya.
Misalnya:
Mencari pengaruh diklat yang diberikan kepada para pegawai terhadap prestasi kerjanya.
Untuk mencari seberapa besar pengaruh diklat terhadap prestasi kerja, maka harus membandingkan prestasi kerja pegawai sebelum mendapat diklat, dan sesudah mendapat diklat atau membandingkan orang yang mempunyai kemampuan sama yang tidak mendapat diklat.
Prestasi kerja seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja, tetapi oleh variabel lain, misalnya IQ, pengalaman, pengawasan, pendidikan dan lain-lain, sehingga mengukur seberapa jauh pengaruh diklat terhadap prestasi kerja secara teliti akan sulit dilakukan.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 109-110.
Leave a Reply