AsikBelajar.Com | Konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan yang dalam tiga dekade terakhir dijadikan landasan dalam pengembangan dan penelitian pembelajaran. Pendekatan ini lebih banyak dibicarakan dalam konteks pembelajaran bagi anak-anak, sementara pembelajaran bagi orang dewasa lebih sering menggunakan pendekatan learning cycle. Hal ini karena orang dewasa cenderung belajar dengan cepat tanpa terlibat langsung dalam proses refleksi dan elaborasi seperti pada teori konstruktivisme. Karena itu, tidak banyak orang yang menerapkan konsep konstruktivisme dalam pembelajaran orang dewasa.
Meski demikian, pada orang dewasa pun sebenarnya terjadi keterlibatan prior knowledge yang dimanipulasi sehingga terbangun pengetahuan baru. Pada kondisi inilah terbuka peluang bagi penerapan teori konstruktivisme sebagai pendekatan dalam pembelajaran orang dewasa. Orang dewasa merupakan orang yang sanggup belajar secara mandiri dan bisa dengan cepat melakukannya. …185
Ahli yang dianggap pendahulu melakukan kajian. mengenai pembelajaran orang dewasa (adult learning) adalah Eduard Lindeman dan Malcolm Knowles. Malcolm Knowles adalah orang yang pertama kali meluncurkan istilah andragogi sebagai istilah pendekatan pembelajaran bagi orang dewasa. Knowles dkk (1998) kemudian mengajukan enam prinsip andragogi. Pertama, orang dewasa memiliki keinginan belajar yang mandiri. Mereka sudah memiliki pengetahuan mengenai bagaimana belajar harus dilakukan, harus belajar seperti apa, dan mengapa belajar penting. Kedua, orang dewasa bersifat self directed learning. Artinya, mereka memiliki teknik dan tujuan belajar. Ketiga, orang dewasa memiliki pengalaman yang luas mengenai apa yang dipelajarinya. Keempat, orang dewasa memiliki kesiapan untuk belajar. Kelima, orang dewasa Iebih senang belajar bersifat pemecahan masalah. Artinya, mereka akan belajar dengan baik ketika apa yang dipelajari terkait dengan konteks keseharian. Keenam, orang dewasa memiliki motivasi tinggi untuk belajar, selama apa yang dipelajarinya sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Sedangkan Brookfielad (nlu.nl.edu) mengidentifikasi empat proses belajar yang dilakukan oleh orang dewasa. Pertama orang dewasa belajar melalui proses directed learning dengan cara menentukan sendiri tujuan belajar, mencari sumber sendiri …186
yang disenangi, memilih gaya belajar sendiri, dan menilai hasil belajar sendiri. Kedua, orang dewasa belajar melalui proses berpikir reflektif dan kritis. Ketiga orang dewasa belajar dengan cara memproses pengalaman menjadi pengetahuan baru. Bagi mereka, pengalaman adalah sumber belajar yang sangat berharga. Keempat, orang dewasa belajar strategi untuk belajar sukses (learning how to learn). Dengan kemampuan ini, orang dewasa akan belajar selama mereka hidup (life long learning).
Sementara Lieb (hcc.hawaii.edu) mengemukakan bahwa orang dewasa belajar individual secara terus-menerus sepanjang hfdup. Secara manusiawi, orang dewasa juga mengalami kekhawatiran ketika terlibat dalam situasi beIajar. Lieb juga mengungkapkan bahwa motivasi belajar orang dewasa dipengaruhi oleh tuntutan keluarga dan pekerjaan.
Berdasarkan paparan singkat tersebut, teridentifikasi beberapa karakter belajar orang dewasa yaitu:
1. Belajar dengan sendirinya (self directed learning).
2. Refleksi kritis (critical reflection).
3. Belajar berdasarkan pengalaman (experiential learning).
4. Belajar sepanjang hayat (life long learning).
5. Memiliki kekhasan individu (individual differences).
6. Memiliki motivasi belajar mandiri (motivation to learn). …187
7. Memiliki kesiapan untuk belajar (readiness to learn).
8. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak.
9. Belajar dengan cara bertukar pengalaman (experience sharing). …188
Sumber:
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Diva Press: Yogyakarta. Hal.185-188.
Leave a Reply