AsikBelajar.Com | Pembaca artikel diharapkan mengerti dari judul artikel ini. Sehingga artikel ini diawali dari pengertiannya dulu agar mempunyai persepsi yang sama dengan yang dimaksud penulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Trik artinya adalah n akal, muslihat; kiat: perancang pertunjukan melakukan — apa saja untuk mengisi menit-menit yang melelahkan. Sedangkan Intrik adalah /in·trik/ n penyebaran kabar bohong yang sengaja untuk menjatuhkan lawan: mereka melakukan — guna meng-hancurkan pihak lawan. Nah maksud Kenyataan dalam artikel ini adalah realita yang diucapkan, diperbuat dan pemikiran seseorang yang nantinya sebagai bukti atau rekan jejak nantinya apakah yang bersangkutan berdusta atau hanya janji atau apa.

Karena kita membahas politik, maka sebenarnya kita membahas manusia yang menjadi subjek utama dalam peran ini. Secara teori, banyaknya definisi tentang manusia, membuktikan bahwa manusia adalah makhluk multidimensional, manusia memiliki banyak wajah (Dardiri, 2010). Ada cerita : suatu sore temanku datang silaturrahmi ke rumah. Seperti biasa kami berdiskusi tentang banyak hal. Mulai Blog, agama, pekerjaan sampai politik. Nah pada saat diskusi politik, teman tadi memberikan statement gambaran tentang hasil pemilu sebagai berikut : “…hasil pemilu itu adalah gambaran masyarakat kiuta secara umum. Bila pemimpin yang dihasilkannya korup, maka bisa jadi masyarakatnya juga bermental korup…”
Dari cerita di atas, yang perlu kita cermati adalah saat para kandidat berpidato termasuk trik dan intrik dari partai dan kelompoknya. Apa yang mereka perbuat dan katakan, lalu bandingkan dengan hasil pemilu yang lalu dulu sebagai kenyataan. Secara umum kita dapat berasumsi bahwa, kata konsisten antara yang dibicarakan dengan tindakan merupakan gambaran manusia yang beriman. Artinya, bila kandidat itu mempunyai keimanan dalam dirinya, maka perbuatan yang tidak baik akan dapat mereka hindari.
Contoh intrik yang biasa untuk menarik simpati masyarakat adalah : politikus atau orang yang ditugaskan pemodal menyuarakan rasa ketidakadilan, misalnya mereka katakan masalah korupsi, pengelapan uang negara dan lain sebagainya, padahal itu hanya untuk menarik simpati atau menaikan elektabilitas suatu pasangan. Kenyataannya, isu itu hanya sebatas isu yang mereka lemparkan ke masyarakat tanpa ada langkah konkrit. Dulu masih segar diingatan kita. Sang kandidat katakan “Tidak mau import”, buktinya setelah terpilih malah serba import. Itulah intrik politik yang harus kita pahami dan kita sebaiknya tidak terperanguh dengan yang mereka jual.
Di tahun politik ini kita sebagai masyarakat harus lebih cerdas. Jangan mau dipecah belah hanya gara-gara partai. Kita perlu menumbuhan rasa berbangsa yang tinggi nilai persatuannya. Sejarah sudah membuktikan, anggota dewan dalam berpolitik hanya untuk organisasi mereka saja yaitu partainya bukan untuk bangsanya secara umum. Jadi, kita perlu pemikiran yang cerdas untuk menyikapi trik dan intrik yang orang dan/atau partai politik yang nantinya mereka lakukan.
Oya..mengingatkan aja. Jangan pilih partai yang suka ambil duit rakyat alias korupsi !!
Keyword terkait : tahun politik adalah ; hoax di tahun politik ; pengertian tahun politik ; memelihara persatuan di tahun politik ; tahun politik 2024 ; ekonomi tahun politik ; dampak ekonomi di tahun pilitik ; tahun politik Indonesia
Leave a Reply